Terima Kasih Anda Telah Berkunjung di Blog Obet Nego Y. Agau

Senin, 20 Mei 2013

Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia


Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu:
Tulus Tu’u S.Th, M.Pd




Oleh:
Yohanes Alfredo S. Basirun
11.16.52

1.      Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia. Secara etimologis, wawasan nusantara berasal dari kata wawasan dan nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas yang berarti pandangan, tinjauan, atau penglihatan indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau, atau melihat. Wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat. Setelah mempelajari materi ini bersama- sama dalam pembelajaran PKN, saya mengetahui apa itu wawasan nusantara. Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek yang beragam. Dan tujuan wawasan nusantara terdiri atas dua:
Manfaat wawasan nusantara yaitu:
1.      Diterima dan diakuinya konsepsi nusantara di forum internasional.
2.      Pertambahan luas wilayah teritorial wilayah indonesia.
3.      Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup.
4.      Penerapan wawasan nusantara.
5.      Wawasan nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional.
Setelah mempelajari semua itu saya dapat mengetahui bahwa negara kita indonesia memiliki beribu- ribu pulau, yang terbentang dari sabang sampai marauke. Negara ini juga di karuniai sumber daya alam yang sangat melimpah. Ini menunjukan bahwa hebatnya Tuhan kita menciptakan sepotong surga kecil didunia. Segala sesuatu sumber daya alam kita ini dapat di pergunakan para rakyat untuk melangsungkan hidup. Sesuai dimana ia berada dan apa sumber daya alam yang menonjol ditempat itu. Dengan ini saya juga selaku warga negara dapat juga memanfaatkan hal itu dalam kehidupan saya, saya dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar saya.
Saya jika menjadi seorang pemimpin, terlebih dalam memimpin jemaat Tuhan sebagai seorang pendeta. Karena segala hal kekayaan alam di Indonesia milik rakyat bersama, saya jika di tempatkan di jemaat yang kurang maju. Saya akan membantu mereka menaikan tarap hidup mereka. Saya jika di tugaskan pada jemaat yang daerahnya pada pantai, pegunungan atau perbukitan. Saya akan mencari daerah yang eksotis atau indah dari tempat itu untuk di jadikan tempat wisata. Mengelolanya berama- sama jemaat. Mengundang turis- turis domestic maupun non domestic ketempat itu. Jika tempat itu maju, hasil dari usaha pariwisata itu dapat untuk menaikan tarap hidup jemaat saya. Juga dapat untuk membantu pembanguan serta pelayanan di gereja.Tempat itu juga dapat saya jadikan tempat Ret- ret atau Bible Camp. Sehingga menjadi tempat yang di berkati juga karena sering di gunakan untuk tempat beribadah.
Namun jika saya di tempatkan di daerah yang kental akan perairan dan perikanan. Saya dapat mengekpos tempat itu, serta bersama membuatnya menjadi tempat pemancingan dan rekreasi bersama keluarga. Ikan hasil daerah itu dapat dikirimkan kedaerah- daerah lain yang membutuhkan ikan. Fungsi integrasinya juga ada, saya dapat membantu jemaat Tuhan untuk mempersatukan mereka. Jangan sampai ada perselisihan di jemaat yang saya pimpin. Karena semuanya satu di dalam Tuhan Yesus, jadi harus rukun. Saya pikir jika saja kita tercerai berai sesame saudara seiman. Bagaimana kita dapat menghadapi ancaman yang datag dari luar. Saya tidak menginginkan hal itu terjadi karena Tuhan tidak mengingini permusuhan apalagi antara saudara seiman. Makanya untuk memper erat persatuan kita dapat membuat acara rutin antar sesame anggota gereja. Seperti duduk ngumpul bersama, acara koor, olah raga bersama. Dan lain- lain. Namun juga jangan hanya sampai disitu saja, jangan hanya antar sesama anggota satu gereja. Tetapi juga dengan anggota gereja lain juga. Yaitu mengadakan acara ibadah rutin antara seksi- seksi pelayanan se-resort. Namun juga bukan hanya itu, dapat juga dengan lomba- lomba juga.

2.      Bela Negara di aplikasikan menjadi Bela Iman
Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Indonesia. Setelah mempelajari bab ini saya mengetahui bahwa, indonesia memiliki suatu ketahanan nasional dalam rangka bela negara. Ketahanan nasional model indonesia meliputi,Trigatra ( aspek ilmiah yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan wilayah ) dan pancagatra ( aspek sosial yang terdiri atas ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan ). Saya dalam menjaga ketahanan nasional saya harus melakukan bela negara, yang dapat secara nonfisik dan fisik.
Argumentasi saya tentang hal ini masih cukup berkaitan dengan penjabaran di atas. Namun, Saya mengaplikasikan ketahanan nasional ini kedalam kehidupan Kristen. Jika dalam ketahanan nasional kita mempertahankan Negara kita atau di sebut bela Negara. Saya disini mengaplikasikan bela Negara dalam bela Iman. Dimana kita sebagai pengikut Kristus membela iman kita dari orang- orang anti-kris. Iman kita kepada Yesus Kristus harus kuat karena banyak orang yang hendak mengancam kita dan membawa kita pada kesesatan. Seperti dalam Alkitab iblis datang untuk mencuri, tapi satu- satunya jalan keselamatan hanya Yesus Kristus. Jika kita hendak selamat tetaplah sandarkan iman kita kepadanya. Karena sekarang banyak sekte- sekte sesat hendak menyesatkan orang- orang percaya. Hal ini harus kita cegah bagaimana mencegahnya? Yaitu dengan bela iman secara fisik dan non fisik.
Bagaimana caranya membela iman secara fisik dan non fisik. Membela secarafisik adalah kita harus menjaga kekudusan tubuh kita. Roma 12: 1 persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan  yang berkenan bagi Tuhan. Itu adalah ibadahmu yang sejati. Seperti dalam pernyataan nast di atas, bela iman atau Kristus dalam diri kita secara fisik adalah dengan menjaga tubuh kita. Kita harus menjaga kekudusan diri kita, sehingga tubuh kita menjadi tubuh Kristus. Kita diam di dalamKristus dan Kristus diam di dalamkita. Sehingga kuasa kegelapan jauh terlepas dari diri kita. Kita harus menahan segala keinginan daging kita dan menggantinya dengan keinginan roh. Sedang bela Kristus dalam diri kita secara non fisik adalah dengan menambah pengetahuan iman kita tentang Alkitab dan menambah kuat iman kita sehingga kita dapat melawan segala doktrin- doktrin sesat yang dilancarkan oleh sekte sesat. Jadi saat sekte sesat datang ingin mempengaruhi kita, kita tidak mungkin mengusir mereka dengan kasar karena mereka datang dengan baik-baik dan sopan. Jika kita melakukan kekerasan berarti kita melanggar HAM. Jadi sebaiknya kita dengarkan saja penjelasan mereka tetapi jangan sampai terpengaruh. Justru dengan iman dan pengetahuan kitalah kita dapat menghindari doktrin mereka. Bahkan kitalah yang harus memasukan doktrin yang baik kepada mereka. Yaitu doktrin tentang kebaikan dan keagungan Yesus kristus. Yang telah rela mati dan berkorban demi dosa kita manusia. Sehingga kita patut mengucap syukur atas segala pengorbananya di kayu salib. Jika saya menjadi seorang pemimpin jemaat hal inilah yang harus saya bagikan kepada jemaat Tuhan. Karena sudah banyak sekte- sekte sesat yang meresah kan jemaat- jemaat Kristen dengan doktrin- doktrin mereka. Sehingga kita harus menanggulanginya dengan dua bela iman tersebut, yaitu  dengan cara fisik dan non fisik.
Namun kita juga tidak bisa melupakan kegunaan dari arti bela Negara yang sesungguhnya. Jika saya menjadi seorang pemimpin jemaat. Bela Negara juga harus saya ajarkan kepada jemaat , karena kita harus mempertahankan rasa kebersamaan sebangsa dan setanah air. Kita dapat bersatu dengan orang yang beragama lain, karena sama- sama satu bangsa dan satu bahasa. Kita harus menjagabangsa kita ini agar tidak di hancurkan bangsa lain dan kelompok- kelompok yang ingin mengambil keuntungan.

3.      Demokrasi
Saya mengambil bahan ini sebagai bahan terakhir yang menarik bagi saya. karena demokrasi merupakan sesuatu yang saya anggap baik dalam suatu kepemimpinan seseorang. Saorang pemimpin yang baik harus menerapkan asas demokrasi dalam kepemimpinanya. Sehingga orang- orang yang dipimpimya merasa di hargai. Begitu juga jikalau saya menjadi seorang pemimpin jemaat, saya harus menerapkan sistem demokrasi. Jikalau saya memimpin saya harus mempersilahkan jemaat saya untuk berekpresi menyampaikan arguman serta masukan- masukan mereka. Saya harus menerima segala aspirasi mereka untuk menjalankannya dalam kepemimpinan saya. Saya juga manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan, pasti dalam  memimpin saya tidak lepas dari kesalahan. Jemaat dapat menegur saya secara baik- baik, dan saya harus menerima hal tersebut. Karena kritik yang baik adalah kritik yang membangun. Dari pada saya terbuai dengan sanjungan dan pujian sehingga saya menjadi orang yang lupa diri dan tinggi hati. Hal itu tidak baik bagi seorang pemimpin Karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang rendah hati. Dan pemimpin yang baik juga harus dekat kepada Tuhan supaya dalam memimpin ia selalu di sertai Tuhan. Hendak lah demokrasi itu dilakukan dengan baik dan teratur. Sehingga tercapailah tujuan bersama untuk memajukan kesejahteraan jemaat.
Saya dalam memimpin harus memusyawarahkanya dengan para jemaat. Jika ada masalah sebaiknya di selesaikan dengan jemaat. Seorang pemimpin yang baik juga harus bisa di pimpin terlebih dahulu sebelum memimpin. Maka saya juga jangan hanya sok menjadi seorang bos, tapi hendaknya saya turun ikut bekerja bersama jemaat saya. Saya juga dalam mendengarkan aspirasi jemaat jangan pandang bulu. Jangan karena ia kaya saya dengarkan dan ia miskin jadi tidak saya dengarkan. Tapi semunya harus lah adil, kaya ataupun miskin tetap sama. Sehingga tidak adanya diskriminasi terhadap golongan tertentu. Karena kerap kali seorang pemimpin hanya memandang golongan tertentu saja, dan menindas golongan yang lemah. Dan kerap kali dalam mengambil keputusan golongan tertentu diabaikan. Hal ini sebenarnya sangat merugikan, karena dapat menimbulkan perpecahan. Dalam sidang jemaat hendaknya segala hal di bahas dengan cara sebaiknya, yaitu dengan musyawarah mufakat. Dan dalam gereja juga sebaiknya jangan melupakan kaum muda, karena kaum muda juga berhak berdemokrasi. Mereka berhak menyampaikan pendapat mereka. Para pemuda juga pada akhirnya akan menjadi tua, jadi biarkan juga mereka ikut menyampaikan pendapat mereka. Seperti dalam 1 Timotius 4: 12 “ jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang- orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu.” Seperti dalam nast di atas demokrasi adalah hak setiap orang. Setiap orang tidak pandang tua, muda, miskin, dan kaya semuanya berhak. 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar