Dibuat
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan
Kewarganegaraan
Dosen
Pengampu:
Tulus
Tu’u S.Th, M.Pd
Oleh:
Yohanes
Alfredo S. Basirun
11.16.52
1.
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan nusantara sebagai geopolitik
indonesia. Secara etimologis, wawasan nusantara berasal dari kata wawasan dan
nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas yang berarti pandangan, tinjauan, atau penglihatan indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau, atau melihat. Wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat. Setelah mempelajari materi ini
bersama- sama dalam pembelajaran PKN, saya mengetahui apa itu wawasan nusantara. Wawasan nusantara adalah
cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara
kepulauan dengan semua aspek yang beragam. Dan tujuan wawasan nusantara terdiri
atas dua:
Manfaat wawasan nusantara yaitu:
1.
Diterima dan diakuinya konsepsi nusantara di forum internasional.
2.
Pertambahan luas wilayah teritorial wilayah indonesia.
3.
Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup.
4.
Penerapan wawasan nusantara.
5.
Wawasan nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional.
Setelah mempelajari semua itu saya dapat
mengetahui bahwa negara kita indonesia memiliki beribu- ribu pulau, yang
terbentang dari sabang sampai marauke. Negara ini juga di karuniai sumber daya
alam yang sangat melimpah. Ini menunjukan bahwa hebatnya Tuhan kita menciptakan
sepotong surga kecil didunia. Segala sesuatu sumber daya alam kita ini dapat di
pergunakan para rakyat untuk melangsungkan hidup. Sesuai dimana ia berada dan
apa sumber daya alam yang menonjol ditempat itu. Dengan ini saya juga selaku
warga negara dapat juga memanfaatkan hal itu dalam kehidupan saya, saya dapat
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar saya.
Saya jika menjadi
seorang pemimpin, terlebih dalam memimpin jemaat Tuhan sebagai seorang pendeta.
Karena segala hal kekayaan alam di Indonesia milik rakyat bersama, saya jika di
tempatkan di jemaat yang kurang maju. Saya akan membantu mereka menaikan tarap
hidup mereka. Saya jika di tugaskan pada jemaat yang daerahnya pada pantai,
pegunungan atau perbukitan. Saya akan mencari daerah yang eksotis atau indah
dari tempat itu untuk di jadikan tempat wisata. Mengelolanya berama- sama
jemaat. Mengundang turis- turis domestic maupun non domestic ketempat itu. Jika
tempat itu maju, hasil dari usaha pariwisata itu dapat untuk menaikan tarap
hidup jemaat saya. Juga dapat untuk membantu pembanguan serta pelayanan di
gereja.Tempat itu juga dapat saya jadikan tempat Ret- ret atau Bible Camp.
Sehingga menjadi tempat yang di berkati juga karena sering di gunakan untuk
tempat beribadah.
Namun jika saya
di tempatkan di daerah yang kental akan perairan dan perikanan. Saya dapat
mengekpos tempat itu, serta bersama membuatnya menjadi tempat pemancingan dan
rekreasi bersama keluarga. Ikan hasil daerah itu dapat dikirimkan kedaerah-
daerah lain yang membutuhkan ikan. Fungsi integrasinya juga ada, saya dapat membantu
jemaat Tuhan untuk mempersatukan mereka. Jangan sampai ada perselisihan di
jemaat yang saya pimpin. Karena semuanya satu di dalam Tuhan Yesus, jadi harus rukun.
Saya pikir jika saja kita tercerai berai sesame saudara seiman. Bagaimana kita dapat
menghadapi ancaman yang datag dari luar. Saya tidak menginginkan hal itu terjadi
karena Tuhan tidak mengingini permusuhan apalagi antara saudara seiman. Makanya
untuk memper erat persatuan kita dapat membuat acara rutin antar sesame anggota
gereja. Seperti duduk ngumpul bersama, acara koor, olah raga bersama. Dan lain-
lain. Namun juga jangan hanya sampai disitu saja, jangan hanya antar sesama
anggota satu gereja. Tetapi juga dengan anggota gereja lain juga. Yaitu mengadakan
acara ibadah rutin antara seksi- seksi pelayanan se-resort. Namun juga bukan hanya
itu, dapat juga dengan lomba- lomba juga.
2.
Bela Negara di aplikasikan menjadi Bela Iman
Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi
Indonesia. Setelah mempelajari bab ini saya mengetahui bahwa, indonesia
memiliki suatu ketahanan nasional dalam rangka bela negara. Ketahanan nasional
model indonesia meliputi,Trigatra ( aspek ilmiah yang terdiri atas penduduk,
sumber daya alam, dan wilayah ) dan pancagatra ( aspek sosial yang terdiri atas
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan ). Saya
dalam menjaga ketahanan nasional saya harus melakukan bela negara, yang dapat
secara nonfisik dan fisik.
Argumentasi saya tentang
hal ini masih cukup berkaitan dengan penjabaran di atas. Namun, Saya mengaplikasikan
ketahanan nasional ini kedalam kehidupan Kristen. Jika dalam ketahanan nasional
kita mempertahankan Negara kita atau di sebut bela Negara. Saya disini mengaplikasikan
bela Negara dalam bela Iman. Dimana kita sebagai pengikut Kristus membela iman kita
dari orang- orang anti-kris. Iman kita kepada Yesus Kristus harus kuat karena banyak
orang yang hendak mengancam kita dan membawa kita pada kesesatan. Seperti dalam
Alkitab iblis datang untuk mencuri, tapi satu- satunya jalan keselamatan hanya Yesus
Kristus. Jika kita hendak selamat tetaplah sandarkan iman kita kepadanya. Karena
sekarang banyak sekte- sekte sesat hendak menyesatkan orang- orang percaya. Hal
ini harus kita cegah bagaimana mencegahnya? Yaitu dengan bela iman secara fisik
dan non fisik.
Bagaimana caranya
membela iman secara fisik dan non fisik. Membela secarafisik adalah kita harus menjaga
kekudusan tubuh kita. Roma 12: 1 persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan
yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan
bagi Tuhan. Itu adalah ibadahmu yang sejati. Seperti dalam pernyataan nast di
atas, bela iman atau Kristus dalam diri kita secara fisik adalah dengan menjaga
tubuh kita. Kita harus menjaga kekudusan diri kita, sehingga tubuh kita menjadi
tubuh Kristus. Kita diam di dalamKristus dan Kristus diam di dalamkita. Sehingga
kuasa kegelapan jauh terlepas dari diri kita. Kita harus menahan segala keinginan
daging kita dan menggantinya dengan keinginan roh. Sedang bela Kristus dalam diri
kita secara non fisik adalah dengan menambah pengetahuan iman kita tentang Alkitab
dan menambah kuat iman kita sehingga kita dapat melawan segala doktrin- doktrin
sesat yang dilancarkan oleh sekte sesat. Jadi saat sekte sesat datang ingin mempengaruhi
kita, kita tidak mungkin mengusir mereka dengan kasar karena mereka datang
dengan baik-baik dan sopan. Jika kita melakukan kekerasan berarti kita melanggar
HAM. Jadi sebaiknya kita dengarkan saja penjelasan mereka tetapi jangan sampai terpengaruh.
Justru dengan iman dan pengetahuan kitalah kita dapat menghindari doktrin
mereka. Bahkan kitalah yang harus memasukan doktrin yang baik kepada mereka. Yaitu
doktrin tentang kebaikan dan keagungan Yesus kristus. Yang telah rela mati dan berkorban
demi dosa kita manusia. Sehingga kita patut mengucap syukur atas segala pengorbananya
di kayu salib. Jika saya menjadi seorang pemimpin jemaat hal inilah yang harus saya
bagikan kepada jemaat Tuhan. Karena sudah banyak sekte- sekte sesat yang
meresah kan jemaat- jemaat Kristen dengan doktrin- doktrin mereka. Sehingga kita
harus menanggulanginya dengan dua bela iman tersebut, yaitu dengan cara fisik dan non fisik.
Namun kita juga
tidak bisa melupakan kegunaan dari arti bela Negara yang sesungguhnya. Jika
saya menjadi seorang pemimpin jemaat. Bela Negara juga harus saya ajarkan
kepada jemaat , karena kita harus mempertahankan rasa kebersamaan sebangsa dan
setanah air. Kita dapat bersatu dengan orang yang beragama lain, karena sama- sama
satu bangsa dan satu bahasa. Kita harus menjagabangsa kita ini agar tidak di
hancurkan bangsa lain dan kelompok- kelompok yang ingin mengambil keuntungan.
3. Demokrasi
Saya mengambil bahan ini
sebagai bahan terakhir yang menarik bagi saya. karena demokrasi merupakan
sesuatu yang saya anggap baik dalam suatu kepemimpinan seseorang. Saorang
pemimpin yang baik harus menerapkan asas demokrasi dalam kepemimpinanya.
Sehingga orang- orang yang dipimpimya merasa di hargai. Begitu juga jikalau
saya menjadi seorang pemimpin jemaat, saya harus menerapkan sistem demokrasi. Jikalau
saya memimpin saya harus mempersilahkan jemaat saya untuk berekpresi
menyampaikan arguman serta masukan- masukan mereka. Saya harus menerima segala
aspirasi mereka untuk menjalankannya dalam kepemimpinan saya. Saya juga manusia
biasa yang tidak lepas dari kesalahan, pasti dalam memimpin saya tidak lepas dari kesalahan.
Jemaat dapat menegur saya secara baik- baik, dan saya harus menerima hal
tersebut. Karena kritik yang baik adalah kritik yang membangun. Dari pada saya
terbuai dengan sanjungan dan pujian sehingga saya menjadi orang yang lupa diri
dan tinggi hati. Hal itu tidak baik bagi seorang pemimpin Karena pemimpin yang
baik adalah pemimpin yang rendah hati. Dan pemimpin yang baik juga harus dekat
kepada Tuhan supaya dalam memimpin ia selalu di sertai Tuhan. Hendak lah
demokrasi itu dilakukan dengan baik dan teratur. Sehingga tercapailah tujuan
bersama untuk memajukan kesejahteraan jemaat.
Saya dalam memimpin harus
memusyawarahkanya dengan para jemaat. Jika ada masalah sebaiknya di selesaikan
dengan jemaat. Seorang pemimpin yang baik juga harus bisa di pimpin terlebih
dahulu sebelum memimpin. Maka saya juga jangan hanya sok menjadi seorang bos,
tapi hendaknya saya turun ikut bekerja bersama jemaat saya. Saya juga dalam
mendengarkan aspirasi jemaat jangan pandang bulu. Jangan karena ia kaya saya
dengarkan dan ia miskin jadi tidak saya dengarkan. Tapi semunya harus lah adil,
kaya ataupun miskin tetap sama. Sehingga tidak adanya diskriminasi terhadap
golongan tertentu. Karena kerap kali seorang pemimpin hanya memandang golongan
tertentu saja, dan menindas golongan yang lemah. Dan kerap kali dalam mengambil
keputusan golongan tertentu diabaikan. Hal ini sebenarnya sangat merugikan,
karena dapat menimbulkan perpecahan. Dalam sidang jemaat hendaknya segala hal
di bahas dengan cara sebaiknya, yaitu dengan musyawarah mufakat. Dan dalam
gereja juga sebaiknya jangan melupakan kaum muda, karena kaum muda juga berhak
berdemokrasi. Mereka berhak menyampaikan pendapat mereka. Para pemuda juga pada
akhirnya akan menjadi tua, jadi biarkan juga mereka ikut menyampaikan pendapat
mereka. Seperti dalam 1 Timotius 4: 12 “ jangan seorang pun menganggap engkau
rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang- orang percaya, dalam
perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam
kesucianmu.” Seperti dalam nast di atas demokrasi adalah hak setiap orang.
Setiap orang tidak pandang tua, muda, miskin, dan kaya semuanya berhak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar