Terima Kasih Anda Telah Berkunjung di Blog Obet Nego Y. Agau

Selasa, 13 November 2012


Biografi Club Futsal A11

A11  Adalah club futsal yang dibentuk dengan bakat dan talenta mahasiswa yang ada di STT GKE Banjarmasin. Oleh karena minat terhadap permainan sepakbola inilah mengapa terbentuknya club ini. Terbentuk pada tanggal 17 Agustus 2012 di Banjarmasin. Club ini seluruhnya terbentuk dari sebagian besar di mahasiswa STT GKE Banjarmasin angkatan 2011. Yang berdomsili di kost-kost bukan yang ada di dalam asrama. Oleh karena itu club ini disebut A11. Yang memiliki arti “ Angkatan tahun 2011”. Club ini memiliki kemampuan atau semangat juang yang cukup baik.
Data 
Nama                    : A11 football Club
Julukan                 : Dream Teams
Didirikan              : 17 Agustus 2012
Kostum club       : Kandang warna merah putih , tandang putih hitam.
Biodata anggota pemain Club futsal A11
Daftar Nama Pemain
Posisi Pemain
Nomor Punggung Pemain
Adang
Bek kiri/kanan
3
Edy Surianto
Gelandang
6
Fristboy Anugrahno
Bek kiri/kanan, Striker
10
Jhon Fernando.s
Striker, Kiper
1
Obet Nego
Gelandang, Striker
11
Sandro panca pardede
Kiper, Striker
9
Suryaden
Striker
8
Yohanes Alfredo(C)
Bek kanan/kiri, striker
7

Manajemen Kepengurusan Club Futsal A11
Ketua Club Futsal A11               : Obet  Nego
Jenderal Manejer Club                : Edi Surianto
Pelatih  Club                               : Sandro Panca Pardede
Sumber berita resmi club A11     : A11 ZONE

Jumat, 09 November 2012


SEJARAH DAN PENGERTIAN KANONISASI SECARA UMUM
Oleh: Pdt. Yusak Tridarmanto, M.Th.
Sekilas Tentang Pengertian Kanonisasi
            Sebenarnya, istilah kanon yang dikenakan untuk menyebut daftar kitab-kitab yang dianggap mempunyai otoritas untuk dijadikan dasar kehidupan rohani sehari-hari, diambil dari perbendaharaan kata pada masa kekristenan. Namun ini tidak berarti bahwa ide dasar pemikiran yang terkandung di dalam kata tersebut baru muncul pada masa kekristenan. Sebelum masa kekristenan pun, ide dasar pemikiran seperti itu telah lama ada dan dipakai juga di kalangan orang-orang Yahudi.1)
            Istilah itu sendiri, dalam bahasa Yunani berarti tongkat yang lurus. Dari arti dasar seperti ini maka berkembanglah berbagai macam penggunaan dengan berbagai macam artinya. Namun dalam banyak pemakaiannya, ide tentang kelurusan (hal yang serba lurus) senantiasa nampak nyata.2) Dari arti yang demikian, maka kata kanon sering pula dipakai untuk menunjuk tali sipat, yaitu sebuah alat yang biasa dipakai oleh seorang tukang kayu ataupun tukang bangunan untuk menetapkan bahwa sepotong kayu ataupun batu merah telah dipasang pada tempat dan arah yang benar.
            Secara metaforik, kata kanon juga dapat dipakai dalam beberapa arti. Misalnya, kata kanon dapat dimengerti secara metaforik sebagai ukuran atau standard. Demikianlah maka seorang yang baik, yang sikap dan perbuatannya dapat dijadikan teladan bagi banyak orang, dapat disebut sebagai kanon kebaikan. Bahkan Aristoteles dapat  menyebut orang seperti itu sebagai kanon atau ukuran kebenaran.3) Di bidang kesusasteraan, para ahli bahasa sering menggunakan kata kanon untuk menunjuk kepada kumpulan-kumpulan tulisan yang dianggap baik untuk dijadikan contoh karena keaslian bahasanya.
            Di dalam Perjanjian Baru, kita semua menemukan penggunaan kata kanon di dalam tulisan Rasul Paulus saja. Itupun tidak terlalu banyak, yaitu empat kali saja yaitu tiga kali di dalam surat 2Kor. 10:13-16, dan sekali di dalam surat Gal. 6:16. Di dalam Gal. 6:16, Paulus menggunakan kata kanon untuk menunjuk kepada arti ukuran atau standard. Dan dalam hubungan ini yang dijadikan ukuran atau standard tidak ada lain kecuali keadaan hidup-baru di dalam Kristus. Dengan demikian, maka hidup baru di dalam Kristus oleh Paulus dijadikan kanon bagi orang-orang percaya dalam bertindak di dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan di dalam surat 2Kor. 10:13-16, kata kanon diulang sebanyak tiga kali, dan dihubungkan dengan ladang pelayanan yang telah ditetapkan oleh Allah bagi rasul Paulus. Di sini kata kanon digunakan dalam arti batas kerja daerah pelayanan. Dikatakan di dalam ayat ini bahwa rasul Paulus tidak keluar dari daerah pelayanan yang telah ditetapkan oleh Allah baginya, melainkan tetap berada di dalam batas-batas (kanon) daerah kerja yang dipatok Allah bagi  dia.
            Kanon dalam arti aturan dan norma juga dipakai oleh para bapa Gereja. Misalnya Clement dari Alexandria memberikan nasehat kepada orang-orang Kristen dari Korintus untuk melakukan hal-hal yang dapat memuliakan Allah. Hidup dengan senantiasa memuliakan Allah ini oleh  Clement disebut sebagai  hidup menurut aturan (kanon) iman. Di bagian lain Clement juga menggunakan kata kanon untuk menunjuk kepada pola hidup menurut aturan kebenaran. Bahkan Porphyry,4) seorang anti Kristen  yang menulis sekitar tahun 270 sM mengetahui bahwa Gereja-gereja pada waktu itu tetap berpegang kepada ajaran-ajaran yang diberikan oleh Tuhan Yesus sebagai kanon  kebenaran. Semua pemakaian kata kanon pada masa kekristenan awal itu pada akhirnya menunjuk kepada norma atau aturan ideal yang di atasnya kehidupan dan pengajaran Kristen hendaknya dialaskan.
            Lama kelamaan, kata kanon digunakan di dalam kehidupan Gereja untuk hal-hal yang konkrit, keputusan-keputusan yang jelas, dan bahkan untuk seseorang. Misalnya saja, ketetapan-ketetapan atau keputusan-keputusan yang dihasilkan oleh persidangan sinode juga disebut sebagai kanon bagi perbuatan-perbuatan orang-orang Kristen. Persidangan pertama yang memberikan nama kanon kepada keputusan-keputusan mengenai doktrin dan disiplin Gereja ialah persidangan yang diselenggarakan di Antiokhia pada tahun 341 M.
            Perkembangan lain tentang penggunaan kata kanon ialah pemakaiannya untuk menyebut nama daftar, indeks atau bahkan tabel. Ide dasar pemikirannya ialah menunjuk kepada sesuatu yang  telah pasti, yang tidak diragukan lagi, dan yang selanjutnya dijadikan sebagai patokan.5) Sebagai contoh misalnya Eusebius, yang juga menyebut daftar beberapa kitab Perjanjian Baru yang ia kumpulkan sebagai kanon. Demikian pula Claudius Ptolemaeus juga menggunakan kata kanon untuk menyebut tabel astronominya, yang secara jelas menunjukkan saat-saat pergantian musim, serta Priscillian yang menggunakan kata kanon untuk menyebut beberapa surat Paulus yang ia kumpulkan. Selanjutnya kata kanon juga dipakai untuk konsili Nicea, dan di sana dipakai untuk menyebut daftar para rohaniawan.
            Dari penggunaan kata kanon dengan arti yang bervariasi tersebut, maka juga tidak mengherankan apabila akhirnya kata kanon juga dipakai untuk menyebut daftar kitab-kitab yang dianggap otoritatif oleh orang-orang Kristen. Sedangkan penerapan kata kanon kepada Kitab Suci seperti yang kita miliki sekarang ini yang tidak terbatas hanya pada pengertian daftar kitab-kitab saja, melainkan juga sekaligus mengakui dan mempercayai daftar kitab-kitab tersebut sebagai yang berwibawa untuk diberlakukan sebagai patokan kehidupan religius, baru terjadi pada waktu yang kemudian, yaitu kira-kira pada abad keempat. Penggunaannya yang pertama ditemukan di dalam keputusan Athanasius dalam konsili di Nicea di mana ia menyatakan bahwa kitab Gembala Hermas tidak termasuk kanon. Dalam konsili Laodicea yang diselenggarakan di Phirygia pada tahun 363, ditandaskan bahwa hanya kitab-kitab yang kanonik sajalah yang boleh dibacakan di dalam Gereja. Athanasius pulalah yang pertama kali pada tahun 367 mengidentifikasikan kedua puluh tujuh kitab Perjanjian Baru seperti yang kita miliki sekarang ini sebagai kitab yang kanonik. Sedangkan sebutan kanon Perjanjian Baru untuk pertama kali ditemukan di dalam kitab Apokrif Macarius Magnes 4:10, yang ditulis kira-kira tahun 400 M.
            Penggunaan kata kanon untuk menyebut seluruh kumpulan kitab termasuk di dalamnya kitab Perjanjian Lama, terjadi masih dalam waktu yang lebih kemudian lagi. Penggunaannya yang paling jelas ditemukan di dalam sebuah puisi yang dikarang pada tahun 380 oleh seorang Bishop Ikonium bernama Amphilochius. Pada bagian akhir sesudah ia menyebut daftar kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, ia berkata: "Kitab-kitab inilah yang mungkin paling dapat dipercaya sebagai kanon Alkitab yang diwahyukan oleh Allah".6) Dalam hubungan ini penggunaan kata kanon untuk Alkitab lebih diartikan sebagai yang menunjuk kepada kitab-kitab yang tidak diragukan lagi keabsahannya, serta dianggap berwibawa untuk diberlakukan sebagai patokan di dalam kehidupan religius.
            Di samping kata kanon beberapa Bapa Gereja juga menggunakan kata sifat endiathekos yang berarti ‘terdapat di dalam perjanjian'. Penggunaan kata sifat endiathekos di samping kata kanon ini dimaksudkan untuk melukiskan hakekat khusus dari Alkitab itu sendiri, artinya bahwa Alkitab itu tidak harus dianggap sama dengan kitab-kitab lain pada umumnya. Origenes dan Eusebius misalnya menggunakan kata endiathekos untuk membedakan Alkitab dari tulisan-tulisan kitab Apokrif  pada waktu itu. Origenes, Basil dan beberapa penulis yang lebih kemudian juga menyebut kitab-kitab kanonik itu dengan sebutan lain, yaitu ‘tulisan-tulisan yang telah dipublikasikan secara umum'. Sebutan ini juga dimaksudkan untuk membedakan kitab-kitab kanonik dari kitab Apokrif, di mana kitab-kitab Apokrif hanya boleh dibacakan kepada orang secara pribadi saja, sedangkan kitab-kitab kanonik boleh dibacakan secara terbuka kepada banyak orang di dalam suatu pelayanan kepada Tuhan.
            Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa para penulis Gerejawi pada tiga abad pertama menggunakan kata kanon untuk menunjuk kepada apa yang bagi orang-orang Kristen pada waktu itu dianggap sebagai norma kehidupan iman, dan norma kebenaran. Selanjutnya dari pertengahan abad keempat dan seterusnya, kata kanon dengan pengertian seperti itu diterapkan juga bagi kitab-kitab Perjanjian Lama dan Baru, dan ini berarti bahwa Alkitab yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Baru itu juga diakui sebagai kitab suci yang mengandung nilai-nilai kebenaran dan berwibawa untuk dijadikan pedoman kehidupan iman. Terjadinya Alkitab dengan pemahaman seperti  itu tentu tidak begitu saja datang dengan sendirinya, melainkan melalui proses yang panjang. Proses terbentuknya kumpulan-kumpulan kitab yang diakui sebagai kanon itulah yang selanjutnya disebut dengan kanonisasi. Dengan demikian, maka secara pendek dapat dikatakan bahwa kanonisasi adalah proses terjadinya himpunan kitab-kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, yang diakui sebagai kitab suci yang mengandung nilai-nilai kebenaran dan berwibawa untuk dijadikan pedoman kehidupan iman.
Latar Belakang Munculnya Kanonisasi  
            Kalau dilihat dari sisi latar belakang penulisan setiap kitab di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, tentu akan segera disadari bahwa para penulisnya sama sekali tidak bermaksud ataupun menyadari bahwa akhirnya tulisan-tulisan mereka itu terhimpun di dalam sebuah kitab yang diakui sebagai kitab kanonik, dan yang berwibawa untuk dijadikan pedoman hidup beriman sehari-hari.7) Tulisan-tulisan mereka semata-mata dimaksudkan sebagai konsumsi kehidupan beriman pada waktu itu, dan bahkan juga berusaha menjawab persoalan-persoalan pada waktu itu. Dalam arti yang demikian, maka kitab-kitab tersebut sesungguhnya merupakan kitab-kitab yang berdiri sendiri-sendiri. Bahkan pada saat masing-masing kitab itu selesai ditulis, maka kitab-kitab tersebut tidak atau belum juga disebut sebagai Kitab Suci seperti orang-orang Kristen sekarang menyebutnya. Terjadinya kumpulan kitab yang disebut kanonik dan diakui sebagai Kitab Suci benar-benar merupakan proses perjalanan yang panjang. Semua ini menimbulkan pertanyaan bagaimana sejarah terjadinya Kitab Suci seperti yang sekarang kita miliki, latar belakang apakah yang melandasi ditetapkannya sejumlah kitab tertentu dan dijadikan apa yang disebut dengan kitab kanonik? Pertanyaan seperti ini akan secara khusus digumuli lebih mendalam dan diupayakan jawabnya di dalam pembicaraan tentang kanonisasi kitab-kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Walaupun demikian, bermanfaat kiranya sebelum secara khusus mendalami persoalan proses kanonisasi tersebut, kita secara umum membahas latar belakang proses  kanonisasi tersebut.
            Seperti telah disinggung sebelumnya, terjadinya kitab suci seperti dalam bentuknya yang sekarang ini memang benar-benar memakan waktu yang sangat panjang. H.E.Ryle8) berpendapat bahwa kitab Perjanjian Lama sendiri diakui sebagai kitab yang autoritatif oleh orang-orang Yahudi paling tidak di dalam tiga tahap. Tahap pertama ialah diakuinya kitab Pentateuch pada abad ke-5 sM, tahap kedua kitab para nabi yang diakui pada abad ke-3 sM,  dan tahap ketiga Surat-surat yang baru diakui pada sinode Yamnia yang diselenggarakan pada tahun 90 M. Demikian pula kitab Perjanjian Baru, baru diakui autoritasnya paling tidak pada tahun 367 M. Melihat dari proses yang panjang itu maka akan nampak jelas sisi manusiawi dari kitab suci itu sendiri. Dari sisi manusiawi ini maka jelas bahwa apa  yang disebut dengan kitab suci itu bukanlah sesuatu yang turun secara langsung dari surga, ataupun yang didiktekan secara langsung dari Allah, melainkan sebaliknya kitab suci itu terjadi  melalui proses manusiawi yang panjang. Namun ini tidak berarti bahwa wibawa kitab suci sebagai Firman Allah bagi orang-orang percaya itu menjadi berkurang ataupun bahkan hilang hanya oleh karena proses manusiawi yang panjang tersebut. Justru melalui proses manusiawi itu nampak secara jelas bahwa Allah memberikan firman-Nya juga melalui cara-cara manusiawi.9) Di sinilah terlihat adanya kehendak Allah untuk menempatkan manusia di dalam hakekat yang sebenarnya sebagai mahluk yang kepadanya Ia telah memberikan potensi-potensi  untuk  merealisasikan hidup konkritnya. Semakin manusia bergumul dengan Firman Allah yang disampaikan secara manusiawi melalui manusia itu, maka semakin ia mengenal kekayaan dan hikmat Allah yang tak terduga dalamnya.
            Proses ditetapkannya sejumlah kitab-kitab menjadi kitab kanonik dan diakui sebagai Kitab Suci tidak pernah lepas dari kehidupan beriman dari orang-orang Yahudi di satu pihak dan orang-orang Kristen awal di pihak lain. Sebagai orang yang telah dibebaskan dari perbudakan Mesir, dan dijadikan umat pilihan Allah, maka orang-orang Yahudi berupaya menghayati statusnya itu di  dalam kehidupan konkrit sehari-hari, tidak hanya untuk sementara melainkan untuk selama-lamanya. Kehendak ini menimbulkan kebutuhan untuk mewariskan kehidupan berimannya kepada generasi-generasi berikutnya. Oleh sebab itu apa yang mereka percayai sebagai Firman Allah yang semula disampaikan secara lisan melalui para nabi, dirasakan perlu untuk diabadikan  tidak hanya di dalam tradisi lisan saja, melainkan juga di dalam bentuk tulisan-tulisan. Dengan tulisan-tulisan ini maka proses pewarisan kehidupan beriman kepada generasi berikutnya akan menjadi lebih mudah, demikian pula dengan tulisan-tulisan itu daya jangkau pemberitaan juga akan semakin luas. Seiring dengan ini, juga orang-orang Kristen awal yang telah menerima Perjanjian Lama sebagai Kitab Suci (walaupun jumlah kitabnya masih belum pasti), di satu pihak, dan pengakuannya terhadap Yesus sebagai  penggenap seluruh injil Allah di dalam Perjanjian Lama di pihak lain, juga terdorong untuk mengabadikan pengajaran-pengajaran Tuhan Yesus dan para rasul-Nya di dalam bentuk-bentuk tulisan. Bahkan lebih dari itu mereka juga percaya bahwa pengajaran-pengajaran Tuhan Yesus beserta para rasul-Nya itu juga mempunyai kewibawaan yang sama dengan Kitab Suci  Perjanjian Lama yang mereka percayai sebagai Firman Tuhan itu. Demikianlah maka muncullah apa yang disebut dengan naskah-naskah tertulis baik yang tergolong di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
            Penulisan  naskah-naskah itu tidak semata-mata dimaksudkan hanya sekedar upaya untuk mewariskan kehidupan beriman kepada generasi penerus saja, melainkan juga dihayati sebagai yang dikehendaki oleh Tuhan sendiri. Beberapa indikasi untuk hal ini dapat  dilihat misalnya di dalam Kel. 17:14 di mana dikatakan bahwa Musa diperintahkan oleh Allah untuk menulis apa yang telah dikerjakan oleh Allah di dalam peperangan antara Israel dan bangsa Amalek sebagai suatu peringatan bagi bangsa Israel. Demikian juga di dalam Ul. 31:26 dikatakan ketika penulisan perkataan Hukum Taurat itu selesai maka Allah menghendaki agar kitab  yang tertulis itu diletakkan di samping Tabut Perjanjian Tuhan agar menjadi saksi terhadap bangsa Israel. Yeremia juga diperintahkan oleh Allah untuk menuliskan segala perkataan yang telah difirmankan oleh Tuhan kepadanya dalam sebuah kitab (Yer. 30:1-3).
            Di dalam Perjanjian Baru indikasi-indikasi serupa juga dapat ditemukan misalnya dalam hal Tuhan Yesus sendiri yang mengakui keberadaan kitab Perjanjian Lama (tidak jelas apakah sudah merupakan kanon yang tertutup atau belum) sebagai Firman yang tertulis dengan seringkali memulai pengajaran-Nya dengan perkataan: "Ada tertulis", atau "Alkitab berkata" (lihat misalnya Mat. 4:4; Yoh. 7:38; Ibr. 3:7). Walaupun memang Tuhan Yesus sendiri banyak mengajar, namun ia sendiri tidak pernah meninggalkan tulisan-Nya. Namun Ia menghendaki agar apa yang Ia kerjakan dan ajarkan itu diberitakan tidak hanya kepada orang-orang Yahudi di sekitar Yerusalem saja, melainkan juga kepada orang-orang lain di dunia ini. Ia menghendaki agar para murid-Nya menjadi saksi-saksi yang hidup bagi dunia tentang Dirinya dan apa yang telah Ia kerjakan bagi dunia ini. Untuk itu maka apa yang telah mereka ketahui dan alami tentang Yesus Kristus itu  perlu diabadikan dalam bentuk tulisan, agar melaluinya banyak orang yang mendengarnya.
            Seiring dengan sejarah  perkembangan kehidupan religius orang-orang Yahudi maupun juga orang-orang Kristen awal, maka berkembang pulalah banyak tulisan-tulisan dengan berbagai macam versinya. Walaupun memang tulisan-tulisan itu semula berdiri sendiri-sendiri dan juga untuk kepentingan hidup rohani bagi kalangan tertentu yang terbatas, namun lama kelamaan timbullah kebutuhan untuk mengumpulkan dan menjadikan satu tulisan tersebut untuk digunakan bersama sebagai patokan kehidupan beriman. Walaupun demikian tidak berarti bahwa semua tulisan yang beredar pada waktu itu selalu dapat dipakai sebagai patokan kehidupan beriman bagi semua orang percaya di berbagai tempat pada waktu itu. Oleh sebab itu tulisan-tulisan yang telah terhimpun itu juga masih harus diseleksi. Hal seperti inilah yang telah mendorong terjadinya proses kanonisasi. Proses ini sendiri oleh  Ryle10) diklasifikasikan menjadi tiga tahap yaitu tahap formasi, tahap redaksi dan tahap seleksi. Sedangkan beberapa ahli lain menambahkan dua tahap yang lain yaitu tahap sirkulasi dan tahap pengumpulan. Dengan demikian maka seluruhnya mencakup lima tahap yaitu tahap formasi,, tahap sirkulasi, tahap koleksi, tahap redaksi dan tahap seleksi yang terarah kepada pengakuan sebagai kitab kanonik. 
Persoalan-persoalan Yang Muncul  
            Sebagian besar materi yang sekarang yang terdapat dalam kitab khususnya Perjanjian Lama, semula ada dalam bentuk tradisi lisan.11) Bahkan pengajaran-pengajaran Tuhan Yesus pun yang menjadi sumber dan dasar bagi penulisan kitab-kitab Perjanjian Baru juga semula ada dan tersimpan dalam bentuk tradisi lisan. Lihat saja misalnya kitab-kitab Injil yang banyak memaparkan ceritera tentang Yesus dan pengajaran-Nya, baru ditulis puluhan tahun kemudian setelah kematian Tuhan Yesus Kristus. Segera sesudah kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, tidak seorang pun dari murid Yesus yang menulis tentang apa yang  telah dilakukan dan diajarkan oleh Tuhan Yersus.12)) Rasul Paulus sendiri yang menjadi Kristen kira-kira tahun 36 M. belum menulis suratnya yang paling awal sampai tahun 50 M. Oleh sebab itu maka dapat dipahami apabila dalam waktu yang cukup lama berita-berita Alkitab itu beredar tidak dalam bentuk tulisan melainkan dalam bentuk tradisi lisan. Tidak mengherankan apabila dalam proses transmisi ini dapat terjadi beberapa modifikasi dari berita itu sendiri. Semakin lama proses transmisi ini berlangsung, maka semakin besar kemungkinan terjadinya modifikasi dari berita itu sendiri bahkan tidak mustahil apabila terjadi adanya dua versi atau lebih dari satu pokok berita tertentu. Kenyataan ini tentu akan menimbulkan kesulitan tertentu pada saat dibutuhkan adanya bentuk tulisan dari tradisi lisan tersebut.13) Dari sini bisa terjadi muncul dua versi atau lebih bentuk tulisan yang tidak persis sama satu dengan yang lain.
            Tradisi-tradisi lisan yang pada akhirnya ditulis, tidak selalu ditulis oleh sumber pertama berita itu sendiri. Bahkan nama-nama yang pada akhirnya dipakai untuk menyebut naskah kitab tertentu tidak selalu merupakan jaminan bahwa naskah tersebut benar-benar ditulis oleh nama tersebut. Misalnya saja apabila dikatakan bahwa kitab Pentateuch (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan) disebut sebagai yang berasal dari Musa, maka itu tidak berarti bahwa seluruh kitab itu ditulis sendiri oleh Musa. Bahkan tidak mustahil bahwa pada akhirnya juga ditemukan naskah-naskah yang tetap tidak diketahui sama sekali siapa penulisnya, begitu pula tulisan-tulisan yang ditulis oleh penulis tertentu, tetapi diatasnamakan orang yang dianggap terkenal dengan maksud memperoleh kewibawaan yang tinggi. Ini tentu saja dapat menimbulkan kesulitan tertentu pada saat harus ditetapkan autentisitasnya. Semakin autentisitasnya tidak jelas maka semakin sulit dan panjang proses pengakuannya di dalam kanon.
            Semula naskah-naskah Alkitab itu tentunya hanya satu saja, namun selagi kebutuhan dirasakan semakin besar, maka diperlukan juga adanya salinan-salinan naskah-naskah tersebut. Bukan barang mustahil  bahwa di dalam proses penyalinan ini juga akan terdapat kekeliruan-kekeliruan yang sifatnya manusiawi. Ini akan sangat tergantung kepada cara penyalinan dan oleh siapa penyalinan itu dikerjakan. Cara penyalinan melalui dikte yang terlalu cepat dan penyalinan yang belum atau tidak terlatih, tentu saja dapat menimbulkan kekhilafan-kekhilafan tertentu.14) Apabila ini terjadi tentu saja juga akan menimbulkan kesulitan tertentu dalam proses seleksi untuk menentukan apakah suatu naskah tertentu kanonik atau tidak.
            Kesulitan yang juga tidak sederhana terjadi pula dalam proses seleksi dari antara sekian banyak naskah Alkitab. Kesulitan yang paling besar adalah menentukan apakah kitab tertentu akan diakui sebagai yang kanonik atau tidak. Untuk hal ini tentu dibutuhkan adanya criteria-kriteria tertentu yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk mengukur bahwa suatu tulisan adalah kanonik atau tidak. Memang benar bahwa orang-orang percaya sampai saat ini mempercayai bahwa terjadinya Kitab Suci seperti yang kita miliki sekarang ini tidak pernah terlepas dari apa yang oleh para teolog disebut sebagai inspirasi. Namun seiring dengan itu disadari pula bahwa  inspirasi itu sendiri tidak pernah terlepas dari kehidupan religius yang konkrit dari para pejabat keagamaan pada waktu itu. Sedangkan para pejabat keagamaan dari jemaat yang satu dengan jemaat yang lain pada waktu itu tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menetapkan ukuran untuk menentukan apakah naskah tertentu diakui sebagai kanonik atau tidak. Oleh sebab itu maka dapat dipahami apabila proses kanonisasi itu benar-benar memakan waktu yang sangat lama. Bahkan faktapun juga menunjukkan bahwa pada masa yang awal dapat ditemukan adanya kumpulan-kumpulan kitab kanonik yang berbeda dari kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Sebagai contoh misalnya orang-orang Samaria yang tidak mau mengakui dan menerima kitab-kitab Perjanjian Lama selain kitab-kitab Musa sebagai kitab kanonik. Sehingga bagi orang-orang Samaria, yang disebut dengan kitab kanonik hanyalah terdiri dari kitab Musa saja. Demikian juga bagi Marcion misalnya, mengakui hanya kitab-kitab Perjanjian Baru dan menolak seluruh kitab Perjanjian Lama sebagai kitab kanonik.15)
            Dari perjalanan yang panjang tentang proses kanonisasi ini, maka dapat dipahami apabila akhirnya kitab kanonik yang kita miliki sekarang ini diakui dan dipercayai  di samping sebagai  buah pekerjaan manusia, maka serentak dengan itu juga diakui dan dipercayai sebagai buah pekerjaan Allah sendiri, karena tanpa campur tangan pekerjaan-Nya, maka hampir mustahil dapat disepakati adanya jumlah kitab tertentu yang diakui dan dipercaya sebagai yang berwibawa untuk dijadikan pedoman kehidupan beriman.
Penutup
            Apa yang terpapar di atas masih merupakan gambaran umum di sekitar masalah kanonisasi. Sebagai gambaran umum, maka ia tidak dimaksudkan untuk menjawab segala persoalan yang muncul dari persoalan kanonisasi tersebut. Oleh sebab itu maka diharapkan segala persoalan yang muncul akan dapat diupayakan jawabnya melalui tulisan-tulisan penunjang lainnya, sehingga dengan demikian, maka para pembaca akan memiliki pemahaman yang lebih lengkap tentang kanonisasi tersebut.
Buku-buku Acuan
 
1.      Metzger, Bruce M., The Canon Of The New Testament. (New York Oxford University Press, 1989).
2.      Jeffery Arthur, "The Canon Of The Old Testament", The Interpreter's Bible Vol. I. (Nashville: Abingdon, 1978).
3.      __________ , "The Text And Ancient Versions Of The Old Testament",  The Interpreter's Bible Vol. I. (Nashville: Abingdon, 1978).
4.      Kelly Joseph F., Why Is There A New Testament? (Wilmington: Glazier, 1986).
5.      Beckwith Roger, The Old Testament Canon Of The New Testament Church. (London: SPCK, 1985).
6.      Kummel W. G., Introduction to the New Testament. (London: SCM Press, 1978).
7.      Tenney Merrill C., New Testament Survey. (London: Inter-Varsity Press, 1961).

1) Untuk lebih jelasnya lihat A. Jeffery, "The Canon of the Old Testament". The Interpreter's Bible vol. I (Nashville: Abingdon, 1978), 33.
2) Bruce M. Metzger,  The Canon of The New Testament. (New York: The University Press, 1989), 29.
3) Bruce M. Metzger, Ibid, 289 - 190.
4) Bruce M. Metzger, Ibid, 290.
5) Bandingkan misalnya dengan Merrill C. Tenney, New Testament Survey. (London: The Intervarsity Press, 1951), 402.
6) Bruce M. Metzger, The Canon, 291 - 293.
7) Bandingkan dengan W.G. Kummel, Introduction to the New Testament. (London: SCM Press, 1978), 476 - 477.
8) R. Beckwith, The Old Testament Canon Of The New Testament Church. (London: SPCK, 1985), 4.
9) Untuk sisi manusiawi Alkitab ini selanjutnya para pembaca disarankan untuk membaca bukunya Charles H. Kraft, Christianity in Culture. (New York: Orbis Books, 1988), 202 - 205.
10) R. Beckwith, The Old Testament, 66.
11) A. Jeffery, "Text And Ancient Versions Of The Old Testament". Interpreters I, 46.
12) Joseph F. Kelly, Why is There A New Testament. (Wilmington: Glazier, 1986), 21 - 31.
14) Untuk masalah ini lihat pokok masalah transmisi Teks Alkitab dalam Forum Biblika 1.
15) R. Beckwith, The Old Testament, 1 - 2.

Kamis, 08 November 2012

Tanggapan makalah kelompok 7 Makalah dengan tema perkembangan masa dewasa dan tua.


Nama                   : Obet Nego
Nim                      : 11.16.23
Dosen Pengampu  : Tulus Tu’u, S.Th, M.Pd
Tugas M.K                :  Psikologi Perkembangan
Tanggapan makalah kelompok 7
Makalah dengan tema perkembangan masa dewasa dan tua. Isi dari makalah kelompok 7 sudah sangat baik dalam memberi penjelasan makalahnya. Saya sangat setuju apa yang dikatakan kelompok 7 pada makalahnya. Masa ini merupakan masa peralihan dari masa remaja ke masa tua. Pada memang masa ini seseorang tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa atau matang (maturity). Ketika seseorang melakukan tindakan kriminal. Segala tindakan kriminal yang dilakukannya sudah dapat dikenakan aturan hukum-hukum yang berlaku. Ketika masa awal dewasa seseorang mengalami adanya perubahan fisik,. Misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan suara, menstruasi dan kemampuan reproduksi. Pada masa ini kemampuan fisik seseorang sudah mencapai puncaknya sekaligus masa penurunannya. Itu seperti penjelasan yang disampaikan dalam makalah kelompok 7. Hal inilah yang menandai adanya transisi fisik.  
Secara nyata perubahan ciri fisik dewasa awal tidak dapat dilihat. Ini karena merupakan kelanjutan dari perkembangan fisik pada masa remaja yang sangat pesat. Dapat dilihat secara nyata tapi perkembangan fisik dewasa dianggap sebagai puncak perkembangan fisik. Karena dalam perkembangan fisik dewasa awal merasa kuat. Akan tetapi pada masa tua kesehatan menjadi kurang diperhatikan dan dijaga. Memang hal ini kurang berpengaruh di masa dewasa awal, namun akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya yaitu pada masa tua nantinya. saya setuju apa yang dikatakan dalam makalah kelompok yang mengatakan demikian. Perubahan-perubahan badaniah yang terjadi sepanjang hidup, mempengaruhi sikap, proses konitif, dan prilaku individu seseorang. Ketika orang itu masih menjalani kehidupannya pastilah orang itu mengalami berkembang itu tidak terbatas pada usia tertentu saja. Tolak ukur tingkat kedewasaan seseorang tidak terbatas pada ukuran usia saja. akan tetapi kedewasaan seseorang itu dapat dilihat dari cara dia bersikap, bahkan pola pikirnya yang menjunjukan kedewasaan seseorang. Orang dewasa pun perlu bimbingan dari seorang pemimpin gereja. Seperti yang dikatakan kelompok saya setuju pada hal itu. Bukan hanya anak anak-anak atau remaja saja orang dewasa juga memerlukan itu. 

Rabu, 07 November 2012

Edmund Husserl


Edmund Husserl
Edmund Husserl
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8f/Edmund_Husserl_1900.jpg/220px-Edmund_Husserl_1900.jpg
Edmund Husserl di sekitar 1900.
Lahir
April 8, 1859 Proßnitz , Moravia ,Austria (hari Prostejov , Republik Ceko )

Meninggal
April 28, 1938 (umur 79)Freiburg , Jerman

Era
Wilayah
Filsafat Barat
Main kepentingan
Terkemuka ide
Dipengaruhi oleh[acara]
Dipengaruhi[acara]
Edmund Husserl Gustav Albrecht ( Jerman: [hʊsɐl] , April 8, 1859 - 26 April 1938) adalah seorang filsuf dan ahli matematika dan pendiri sekolah filsafat abad ke-20 darifenomenologi . Dia pecah dengan positivis orientasi ilmu dan filsafat zamannya, namun ia diuraikan kritik historisisme dan psychologism dalam logika. Tidak terbatas padaempirisme , tetapi percaya bahwa pengalaman adalah sumber dari semua pengetahuan, ia bekerja pada metode reduksi fenomenologis dimana subjek dapat datang untuk mengetahui secara langsung esensi.
Meskipun lahir menjadi Yahudi keluarga, Husserl dibaptis sebagai Lutheran pada tahun 1886. Ia belajar matematika di bawah Karl Weierstrass dan Leo Königsberger , dan filsafat di bawah Franz Brentano dan Carl Stumpf . Husserl sendiri mengajarkan filsafat sebagaiPrivatdozent di Halle dari 1887, maka sebagai guru, pertama di Göttingen dari 1901, kemudian di Freiburg dari 1916 sampai ia pensiun pada tahun 1928. Setelah itu ia memberikan dua kuliah penting: di Paris pada tahun 1929, dan di Praha pada tahun 1935.Hukum ras terkenal 1.933 dari Nazi rezim mengambil berdiri akademik dan hak istimewa.Setelah penyakit, ia meninggal di Freiburg pada tahun 1938.
Isi
  [ sembunyikan ] 
·         1 Kehidupan dan karier
·         2 Pengembangan pemikirannya
·         3 Pemikiran
·         4 Husserl dan psychologism
·         5 Pengaruh
·         6 Lihat juga
·         7 Referensi catatan
·         8 Bibliografi
·         9 Pranala luar
Kehidupan dan karier
Pemuda dan pendidikan
Husserl dilahirkan pada tahun 1859 di Prostejov ( Jerman : Prossnitz ), sebuah kota di Bohemian provinsi Moravia , yang kemudian diKekaisaran Austria , setelah 1918 di Cekoslovakia , dan sejak tahun 1993 di Republik Ceko . Ia dilahirkan dalam sebuah keluarga Yahudi, anak kedua dari empat anak (laki-laki, anak, perempuan, laki-laki). Ayahnya adalah seorang pembuat topi (orang yang desain, merek, trim, atau menjual topi). Masa kecilnya dihabiskan di Prostejov, di mana ia menghadiri sekolah dasar. Kemudian Husserl perjalanan ke Wina untuk belajar di Realgymnasium sana, diikuti selanjutnya oleh Staatsgymnasium di Olomouc (Ger: Olmütz ). [ 1 ] [ 2 ]
Di Universitas Leipzig 1876-1878, Husserl belajar matematika , fisika , dan astronomi . Pada Leipzig ia terinspirasi oleh filosofi kuliah yang diberikan oleh Wilhelm Wundt , salah satu pendiri dari psikologi modern. Kemudian ia pindah ke Universitas Humboldt Berlin(pada waktu itu disebut Friedrich William Universitas ) pada tahun 1878 di mana ia melanjutkan studi matematika di bawah Leopold Kronecker dan terkenal Karl Weierstrass . Di Berlin ia menemukan mentor di Thomas Masaryk , maka mahasiswa filsafat mantanFranz Brentano dan kemudian presiden pertama Cekoslowakia. Ada Husserl juga dihadiri Friedrich Paulsen kuliah filosofi. Pada tahun 1881 ia meninggalkan untuk Universitas Wina untuk menyelesaikan studi matematika di bawah pengawasan Leo Königsberger (mantan mahasiswa Weierstrass). Di Wina pada tahun 1883 ia memperoleh gelar Ph.D. dengan pekerjaan Beiträge zur Variationsrechnung("Kontribusi ke Kalkulus Variasi "). [ 1 ]
Terbukti sebagai akibat dari itu menjadi akrab dengan Perjanjian Baru selama dua puluhan, ia meminta untuk dibaptis ke dalam Gereja Lutheran pada tahun 1886. Husserl ayah Adolf telah meninggal pada tahun 1884. Prof Spiegelberg menulis, "Sementara praktek keagamaan luar tidak pernah memasuki hidupnya lebih dari itu melakukan itu sarjana akademis sebagian besar waktu, pikirannya tetap terbuka untuk fenomena religius seperti untuk pengalaman asli lainnya." Pada saat Husserl melihat tujuannya sebagai salah satu moral "pembaharuan". Meskipun pendukung setia dari radikal dan rasional otonomi dalam segala hal, Husserl juga bisa berbicara "tentang panggilannya dan bahkan tentang misinya di bawah kehendak Allah untuk menemukan cara-cara baru untuk filsafat dan ilmu pengetahuan," mengamati Spiegelberg. [ 3 ]
Setelah itu doktor di bidang matematika, ia kembali ke Berlin untuk bekerja sebagai asisten Karl Weierstrass . Namun sudah Husserl telah merasakan keinginan untuk mengejar filsafat. Kemudian profesor Weierstrass menjadi sangat sakit. Husserl menjadi bebas untuk kembali ke Wina di mana, setelah menjalani tugas militer singkat, ia mengabdikan perhatiannya pada filsafat . Pada tahun 1884 diUniversitas Wina ia menghadiri kuliah- Franz Brentano tentang filsafat dan filsafat psikologi . Brentano memperkenalkannya kepada tulisan-tulisan Bernard Bolzano , Hermann Lotze , J. Stuart Mill , dan David Hume . Husserl sangat terkesan oleh Brentano bahwa ia memutuskan untuk mendedikasikan hidupnya untuk filsafat, memang, Franz Brentano sering dikreditkan sebagai pengaruh yang paling penting, misalnya, berkaitan dengan intensionalitas . [ rujukan? ] saran akademis Setelah, dua tahun kemudian pada tahun 1886 Husserl mengikuti Carl Stumpf , seorang mantan mahasiswa dari Brentano, ke Universitas Halle , berusaha untuk mendapatkan nya habilitasiyang akan memenuhi syarat untuk mengajar di tingkat universitas. Di sana, di bawah pengawasan Stumpf, ia menulis Über den Begriff der Zahl (Di Konsep Nomor) pada tahun 1887, yang akan melayani lebih sebagai dasar untuk pekerjaan pertama yang penting nya,Philosophie der Arithmetik (1891). [ 4 ]
Pada tahun 1887 ia menikah Malvine Steinschneider, Erick, sebuah serikat yang akan berlangsung selama lima puluh tahun. Pada tahun 1892 putri mereka Elizabeth lahir, anak di 1.893 Gerhard mereka, dan anak 1.894 Wolfgang mereka. Elizabeth akan menikah pada tahun 1922, dan pada tahun 1923 Gerhard, Wolfgang, namun, menjadi korban dari Perang Dunia Pertama . [ 2 ] Gerhard akan menjadi seorang filsuf hukum, memberikan kontribusi bagi subjek perbandingan hukum , mengajar di Amerika Serikat dan setelah perang di Austria .
sunting ]Profesor filsafat
Setelah pernikahannya Husserl memulai karir mengajar yang panjang dalam filsafat. Dia mulai di mana ia berada pada tahun 1887 sebagai Privatdozent di Martin Luther University of Halle Wittenberg- . Pada 1891 ia menerbitkan bukunya Philosophie der Arithmetik.Psychologische und logische Untersuchungen yang, menggambar pada penelitian sebelumnya dalam matematika dan filsafat, mengusulkan konteks psikologis sebagai dasar matematika. Ini menarik pemberitahuan merugikan dari Gottlob Frege , yang mengkritik nya psychologism . [ 5 ] [ 6 ]
Pada tahun 1901 Husserl bersama keluarganya pindah ke Georg-August University of Göttingen di mana dia mengajar sebagai profesor extraordinarius . Hanya sebelum ini karya utama nya, Logische Untersuchungen (Halle 1.900-1.901), diterbitkan. Volume Satu berisi refleksi berpengalaman pada "logika murni" di mana ia dengan hati-hati membantah "psychologism". [ 7 ] [ 8 ] Karya ini adalah diterima dengan baik dan menjadi subyek dari sebuah seminar yang diberikan oleh Wilhelm Dilthey , Husserl pada tahun 1905 melakukan perjalanan ke Berlin untuk mengunjungi Dilthey. Dua tahun kemudian di Italia ia membayar kunjungan ke Franz Brentano guru inspiratif tuanya dan Constantin Carathéodory matematika. Kant dan Descartes juga sekarang mempengaruhi pikirannya. Pada tahun 1910 ia menjadi editor bersama jurnal Logos . Selama periode ini Husserl telah disampaikan ceramah tentang kesadaran waktu internal , yang beberapa dekade kemudian mantan mahasiswa Heidegger diedit untuk dipublikasikan. [ 9 ]
Pada tahun 1912 di Freiburg jurnal Jahrbuch für Philosophie und Phänomenologische Forschung ("Yearbook Filsafat dan Penelitian fenomenologis") didirikan oleh Husserl dan sekolahnya, dan yang menerbitkan artikel gerakan fenomenologis mereka 1913-1930.Pekerjaan penting nya Ideen [ 10 ] diterbitkan dalam edisi pertama. Sebelum memulai Ideen pemikiran Husserl telah mencapai tahap di mana "setiap subyek yang 'disajikan' untuk dirinya sendiri, dan masing-masing semua yang lain adalah 'presentiated' (Vergegenwartigung ), bukan sebagai bagian dari alam tetapi sebagai kesadaran murni. " [ 11 ] Ideen maju nya transisi menuju "interpretasi transendental" fenomenologi, pandangan kemudian dikritik oleh, antara lain, Jean-Paul Sartre . [ 12 ] Dalam Ideen Paul Ricoeur melihat perkembangan pemikiran Husserl sebagai memimpin "dari cogito psikologis ke cogito transendental." Seperti fenomenologi lanjut berkembang, itu mengarah (bila dilihat dari lain sudut pandang dalam 'labirin' Husserl) untuk "subjektivitas transendental". [ 13 ] Juga di Ideen Husserl eksplisit menguraikan eidetik dan pengurangan fenomenologis . [ 14 ] [ 15 ] Pada tahun 1913Karl Jaspers mengunjungi Husserl di Göttingen.
Pada Oktober 1914 kedua putranya dikirim ke pertempuran di Front Barat Perang Dunia I. Tahun berikutnya putranya Wolfgang terluka parah di bagian depan. Pada tanggal 8 Maret 1916, di medan perang Verdun , Wolfgang Husserl tewas dalam aksi. Tahun berikutnya putranya Gerhard terluka dalam perang tapi selamat, dan ibunya Julia meninggal. Pada bulan November 1917 salah satu siswa berprestasi dan kemudian profesor filsafat mencatat di kanan sendiri, Adolf Reinach , tewas dalam perang saat bertugas di Flanders .[ 2 ]
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ec/Kiepenheuer_Institut_Freiburg.JPG/250px-Kiepenheuer_Institut_Freiburg.JPG
http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf2/skins/common/images/magnify-clip.png
The Kiepenheuer Institut Fisika Surya di Freiburg, rumah Husserl 1916 -1937
Husserl telah ditransfer pada tahun 1916 ke Albert Ludwigs Universitas Freiburg (Freiburg im Breisgau ) di mana ia melanjutkan membawa karyanya dalam filsafat membuahkan hasil, sekarang sebagai profesor penuh. [ 16 ] Edith Stein menjabat sebagai asisten pribadinya selama beberapa tahun pertama di Freiburg, diikuti kemudian oleh Martin Heidegger 1920-1923. Para matematikawan Hermann Weyl mulai sesuai dengan dia pada tahun 1918. Husserl memberikan empat ceramah pada metode fenomenologis di University College, London pada tahun 1922. The University of Berlinpada tahun 1923 meminta dia untuk pindah di sana, tapi ia menolak tawaran. Pada tahun 1926 Heidegger didedikasikan bukunya Sein und Zeit ( " Menjadi dan Waktu " ) kepadanya "dalam hal bersyukur dan persahabatan." [ 17 ] Husserl tetap di jabatan profesor di Freiburg sampai ia meminta pensiun, mengajar kelas terakhirnya pada 25 Juli 1928 . Sebuah kumpulan artikel untuk merayakan ulang tahun ketujuh puluh disajikan kepadanya pada tanggal 8 April 1929.
Sembilan belas tiga puluh tiga merupakan tahun yang buruk di Jerman ketika hukum rasial dari rezim Nazi yang baru diberlakukan.Pada tanggal 6 April Husserl diskors dari University of Freiburg oleh Badische Departemen Kebudayaan, minggu berikutnya dia dianulir kegiatan universitas. Namun rekannya Heidegger terpilih Rektor universitas April 21-22, dan bergabung dengan partai Nazi. Sebaliknya, pada bulan Juli Husserl mengundurkan diri dari Academie Deutsche . [ 2 ]
Meskipun pensiun, Husserl memberikan kuliah terkenal beberapa. Yang pertama, di Paris pada tahun 1929, [ 18 ] menyebabkanmeditasi cartésiennes (Paris 1931). [ 19 ] Husserl sini meninjau "ego transendental", yang disajikan pada awal penting nya Ideen (1913), dalam hal Descartes "cogito" . Namun bukannya tak terhingga dan Dewa menjadi gateway ego terhadap lainnya, seperti di Descartes, Husserl ego sendiri menjadi transenden. Tetap, bagaimanapun, sendiri (tidak berhubungan). Hanya pemahaman ego "dengan analogi" dari lainnya (misalnya, dengan timbal balik dugaan) memungkinkan kemungkinan untuk intersubjektivitas 'obyektif', dan karenanya bagi masyarakat. [ 20 ] Pada tahun 1934 José Ortega y Gasset datang mengunjunginya.
Kemudian Husserl kuliah di Praha pada tahun 1935 dan Vienna pada tahun 1936, yang mengakibatkan pekerjaan yang sangat berbeda gaya bahwa sementara inovatif adalah tidak kurang bermasalah: Krisis Die . (Belgrade 1936) [ 21 ] [ 22 ] Husserl menjelaskan sini krisis budaya mencengkeram Eropa, kemudian pendekatan filsafat sejarah, membahas Galileo , Descartes, filsuf Inggris beberapa, dan Kant .The Husserl apolitis sebelumnya telah secara khusus menghindari diskusi sejarah tersebut, tegas lebih memilih untuk langsung ke penyelidikan kesadaran. Merleau-Ponty dan lain-lain mempertanyakan apakah Husserl sini tidak melemahkan posisinya sendiri, dalam Husserl telah menyerang pada prinsipnya historisisme , sedangkan khusus merancang nya fenomenologi menjadi cukup ketat untuk melampaui batas-batas sejarah. Sebaliknya, Husserl dapat menunjukkan di sini bahwa tradisi sejarah hanyalah fitur diberikan kepada intuisi ego murni, seperti yang lain. [ 23 ] [ 24 ] Bagian panjang berikut pada "dunia kehidupan" [ Lebenswelt ], satu tidak diamati oleh logika obyektif ilmu pengetahuan, tetapi dunia yang terlihat dalam pengalaman subyektif kita. [ 25 ] Namun masalah muncul mirip dengan yang berurusan dengan 'sejarah' di atas, masalah ayam-dan-telur. Apakah dunia hidup mengontekstualisasikan dan dengan demikian membahayakan tatapan ego murni, atau apakah metode fenomenologis tetap meningkatkan ego up transenden? [ 26 ] Tulisan-tulisan lalu disajikan buah dari kehidupan profesional. Sejak di universitas pensiun Husserl telah "bekerja pada kecepatan yang luar biasa, menghasilkan karya-karya besar beberapa." [ 1 ]
Setelah menderita penurunan dari musim gugur 1937, filsuf menjadi sakit dengan radang selaput dada . Edmund Husserl meninggal di Freiburg pada tanggal 27 April 1938, yang baru saja berbalik 79. Malvine Istrinya selamat kepadanya. Eugen Fink , asisten risetnya, disampaikan nya pidato . [ 27 ] Gerhard Ritter adalah Freiburg satunya anggota fakultas untuk menghadiri pemakaman, sebagai protes anti-Nazi.
sunting ]Heidegger dan era Nazi
Husserl adalah salah dikabarkan telah ditolak penggunaan perpustakaan di Freiburg sebagai akibat dari undang-undang anti-YahudiNazi disahkan pada bulan April 1933. [ 28 ] Namun, di antara cacat lainnya Husserl tidak bisa mempublikasikan karya-karyanya di Nazi Jerman; cf, catatan kaki di atas untuk. Die Krisis (1936). Hal ini juga dikabarkan bahwa mantan murid dan anggota Partai Nazi, Martin Heidegger , Husserl memberitahu bahwa ia habis, tapi itu benar-benar mantan rektor. [ 29 ] Rupanya Husserl dan Heidegger telah pindah terpisah selama tahun 1920-an, yang menjadi lebih jelas setelah 1.928 ketika Husserl dan Heidegger pensiun berhasil kursi Universitas nya. Pada musim panas 1929 Husserl telah mempelajari tulisan-tulisan yang dipilih dengan cermat Heidegger, datang ke kesimpulan bahwa pada beberapa posisi kunci, mereka berbeda, misalnya, Heidegger diganti Dasein ["Menjadi-ada"] untuk ego murni, sehingga mengubah fenomenologi menjadi antropologi, sebuah specie psychologism kuat disfavored oleh Husserl. Pengamatan seperti Heidegger, bersama dengan kritik dari Max Scheler , dimasukkan ke dalam Husserl memberikan kuliah ke berbagai Societies Kant di Frankfurt, Berlin, dan Halle selama 1.931 berjudul und Phänomenologie Anthropologie . [ 30 ] [ 31 ]
Dalam edisi masa perang 1941 dari pekerjaan utama Heidegger, Being and Time (pertama kali diterbitkan pada tahun 1927), dedikasi asli untuk Husserl telah dihapus. Ini bukan karena negasi dari hubungan antara dua filsuf, namun, melainkan merupakan hasil dari sensor yang disarankan oleh penerbit Heidegger yang takut bahwa buku dinyatakan mungkin akan dilarang oleh rezim Nazi. [ 32 ]dedikasi masih bisa ditemukan dalam catatan kaki pada halaman 38, berterima kasih atas bimbingan Husserl dan kemurahan hati.Husserl, tentu saja, telah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Dalam pasca perang edisi Sein und Zeit dedikasi untuk Husserl dipulihkan. Hubungan filsafat yang kompleks, bermasalah, dan sundered antara Husserl dan Heidegger telah banyak dibahas. [ 33 ] [ 34 ]
Pada tanggal 4 Mei 1933, Profesor Edmund Husserl membahas perubahan rezim baru-baru ini di Jerman dan konsekuensinya:
"Masa depan akan menilai sendiri yang merupakan benar Jerman pada tahun 1933, dan yang orang Jerman benar - mereka yang berlangganan materialistik-mitos prasangka kurang lebih ras hari, atau mereka Jerman murni dalam hati dan pikiran, pewaris yang besar dari Jerman masa lalu yang mereka menghormati tradisi dan melestarikan ". [ 35 ]
Setelah kematiannya, naskah Husserl, sebesar sekitar 40.000 halaman " Gabelsberger " stenografi dan perpustakaan riset yang lengkap, berada di 1939 diselundupkan ke Belgia oleh imam Fransiskan Herman Van Breda . Di sana mereka disimpan di Leuven untuk membentuk Husserl-Archives dari Sekolah Tinggi Filsafat . [ 36 ] Sebagian besar materi dalam naskah penelitiannya sejak saat itu telah diterbitkan dalam Husserliana seri edisi kritis. [ 37 ]
sunting ]Pengembangan pemikirannya
sunting ]tema awal Beberapa
Dalam karya pertamanya Husserl mencoba untuk menggabungkan matematika, psikologi dan filsafat dengan tujuan utama untuk memberikan fondasi matematika. Dia menganalisis proses psikologis yang diperlukan untuk mendapatkan konsep nomor dan kemudian mencoba untuk membangun sebuah teori sistematis pada analisis ini. Untuk mencapai hal ini ia menggunakan beberapa metode dan konsep yang diambil dari guru-gurunya. Dari Weierstrass ia berasal gagasan bahwa kita menghasilkan konsep bilangan dengan menghitung koleksi benda tertentu.
Dari Brentano dan Stumpf ia mengambil alih perbedaan antara yang benar dan yang tidak benar penyajian. Dalam contoh Husserl menjelaskan hal ini dengan cara berikut: jika Anda berdiri di depan sebuah rumah, Anda memiliki presentasi, tepat langsung dari rumah itu, tetapi jika Anda mencari untuk itu dan menanyakan arah, maka arah (misalnya rumah di sudut ini dan jalan itu) adalah presentasi, tidak langsung yang tidak tepat. Dengan kata lain, Anda dapat memiliki presentasi yang tepat dari objek jika itu benar-benar hadir, dan tidak benar (sebagai atau simbolik ia juga menyebutnya) jika Anda hanya dapat menunjukkan objek yang melalui tanda-tanda, simbol, dll Husserl Investigasi Logical (1900 -1.901) dianggap sebagai titik awal untuk teori formal keutuhan dan bagian-bagiannya dikenal sebagai mereologi . [ 38 ]
Elemen penting yang Husserl mengambil alih dari Brentano adalah intensionalitas , gagasan bahwa karakteristik utama dari kesadaranadalah bahwa hal itu selalu disengaja. Meskipun sering menyederhanakan diringkas sebagai "aboutness" atau hubungan antara tindakan mental dan dunia luar, Brentano didefinisikan sebagai ciri utama dari fenomena mental , di mana mereka bisa dibedakan darifenomena fisik . Setiap fenomena mental, setiap tindakan psikologis, memiliki konten yang, diarahkan pada suatu benda (yang objek disengaja ). Setiap keyakinan, keinginan, dll memiliki sebuah benda bahwa itu adalah tentang: yang diyakini, yang diinginkan. Brentano menggunakan ungkapan "tidak adanya disengaja" untuk menunjukkan status dari objek pemikiran dalam pikiran. Properti menjadi disengaja, memiliki obyek yang disengaja, adalah fitur kunci untuk membedakan fenomena mental dan fenomena fisik, karena fenomena fisik kurang intensionalitas sama sekali.
sunting ]The elaborasi fenomenologi
Beberapa tahun setelah publikasi 1900-1901 dari pekerjaan utamanya, Untersuchungen Logische ( Investigasi Logical ), Husserl membuat beberapa elaborasi konseptual kunci yang membuatnya menyatakan bahwa dalam rangka untuk mempelajari struktur kesadaran, seseorang harus membedakan antara tindakan kesadaran dan fenomena di mana ia diarahkan (obyek sebagaimana dimaksud). Pengetahuan tentang esensi hanya akan mungkin dengan " bracketing "semua asumsi tentang keberadaan dunia luar.Prosedur ini ia disebut epoche . Ini konsep baru mendorong publikasi Ideen ( Ide ) pada tahun 1913, di mana mereka pada awalnya dimasukkan, dan rencana untuk edisi kedua dari Untersuchungen Logische .
Dari Ideen seterusnya, Husserl berkonsentrasi pada, struktur yang ideal penting dari kesadaran. Masalah metafisik pembentukan realitas material dari apa yang kita rasakan adalah kepentingan kecil untuk Husserl meskipun itu menjadi idealis transendental .Husserl mengusulkan bahwa dunia benda dan cara-cara di mana kita mengarahkan diri kita menuju dan melihat benda-benda biasanya dipahami dalam apa yang disebut "sudut pandang alami", yang ditandai dengan keyakinan bahwa benda-benda material ada dan menunjukkan sifat yang kita lihat sebagai berasal dari mereka. Husserl mengusulkan cara fenomenologis radikal baru dalam memandang obyek dengan memeriksa bagaimana kita, dalam banyak hal kita yang sengaja ditujukan kepada mereka, benar-benar "merupakan" mereka (harus dibedakan dari materi membuat objek atau benda sekedar khayalan dari imajinasi); dalam sudut pandang fenomenologis, objek tidak lagi menjadi sesuatu yang hanya "eksternal" dan berhenti dilihat sebagai memberikan indikator tentang apa itu, dan menjadi pengelompokan aspek persepsi dan fungsional yang menyiratkan satu sama lain di bawah gagasan suatu obyek atau " ketik ". Gagasan benda sebagai nyata tidak diusir oleh fenomenologi, tapi "tanda kurung" sebagai cara di mana kita menganggap benda bukan fitur yang melekat dalam esensi obyek didirikan dalam hubungan antara obyek dan perseptor tersebut. Dalam rangka untuk lebih memahami dunia penampilan dan benda-benda, fenomenologi mencoba untuk mengidentifikasi fitur invarian tentang bagaimana benda-benda yang dirasakan dan mendorong atribusi realitas ke peran mereka sebagai atribusi tentang hal-hal yang kita rasakan (atau asumsi yang mendasari bagaimana kita memandang objek) .
Dalam periode selanjutnya, Husserl mulai bergulat dengan isu-isu rumit intersubjektivitas , khususnya, bagaimana komunikasi tentang suatu objek dapat diasumsikan untuk mengacu pada entitas yang ideal yang sama ( Renungan Cartesian , Meditasi V). Husserl mencoba metode baru membawa pembacanya untuk memahami pentingnya fenomenologi untuk penyelidikan ilmiah (dan khusus untukpsikologi ) dan apa artinya "braket" sikap alami. Krisis Ilmu Eropa adalah pekerjaan yang belum selesai Husserl yang berhubungan secara langsung dengan masalah ini. Di dalamnya, Husserl untuk pertama kalinya mencoba gambaran sejarah perkembangan filsafat Barat dan ilmu pengetahuan , menekankan tantangan yang disajikan oleh semakin mereka (secara sepihak) empiris dan naturalistikorientasi. Husserl menyatakan bahwa realitas mental dan spiritual memiliki realitas mereka sendiri terlepas dari dasar fisik, [ 39 ] dan bahwa ilmu pikiran (' Geisteswissenschaft ') harus ditetapkan pada sebagai landasan ilmiah seperti para ilmu alam telah berhasil:
"Ini adalah keyakinan saya bahwa fenomenologi disengaja telah untuk pertama kalinya membuat semangat sebagai roh bidang pengalaman ilmiah yang sistematis, sehingga mempengaruhi transformasi total tugas pengetahuan." [ 40 ]
sunting ]Pemikiran
Informasi lebih lanjut: Fenomenologi (filsafat)
Pertanyaan buku-new.svg
Bagian ini tidak mengutipmanapun acuan atau sumber(Februari 2011)
sunting ]Makna dan objek
Dari Investigasi Logical (1900/1901) untuk Pengalaman dan Penghakiman (diterbitkan tahun 1939), Husserl menyatakan dengan jelas perbedaan antara makna dan objek . Dia mengidentifikasi beberapa jenis nama. Misalnya, ada nama-nama yang memiliki peran sifat yang unik mengidentifikasi obyek. Masing-masing nama mengungkapkan makna dan menunjuk objek yang sama. Contoh ini adalah "pemenang dalam Jena" dan "pecundang di Waterloo", atau "segitiga sama sisi" dan "segitiga pigura yg sudutnya sama", dalam kedua kasus, kedua nama mengekspresikan arti yang berbeda, namun menunjuk objek yang sama. Ada nama-nama yang memiliki arti, tetapi memiliki peran menunjuk sebuah objek: "Aristoteles", "Socrates", dan seterusnya. Akhirnya, ada nama-nama yang menunjuk berbagai benda. Ini disebut "nama universal", maknanya adalah " konsep "dan mengacu pada serangkaian objek (perpanjangan konsep). Cara kita tahu benda-benda yang masuk akal disebut " intuisi yang masuk akal ".
Husserl juga mengidentifikasi serangkaian "kata formal" yang diperlukan untuk membentuk kalimat dan tidak memiliki korelasi yang masuk akal. Contoh kata-kata formal "a", "yang", "lebih dari", "lebih", "di bawah", "dua", "kelompok", dan seterusnya. Setiap kalimat harus berisi kata-kata formal untuk menetapkan apa yang disebut Husserl "kategori formal". Ada dua jenis kategori: kategori berarti dan formal- ontologis kategori. Kategori berarti berhubungan penilaian, mereka termasuk bentuk hubungannya , disjungsi , bentuk jamak , antara lain. Formal-ontologis kategori berhubungan objek dan mencakup pengertian seperti set, sejumlah kardinal , nomor urut bagian, dan utuh, hubungan, dan sebagainya. Cara kita tahu kategori ini adalah melalui fakultas pemahaman yang disebut "intuisi kategoris".
Melalui intuisi yang masuk akal kami kesadaran merupakan apa yang Husserl disebut "situasi urusan" ( Sachlage ). Ini adalah konstitusi pasif di mana obyek itu sendiri disajikan kepada kita. Untuk situasi ini urusan, melalui intuisi kategorial, kami dapat merupakan "keadaan" ( Sachverhalt ). Salah satu situasi urusan melalui tindakan obyektif kesadaran (tindakan merupakan kategoris) dapat berfungsi sebagai dasar untuk menyusun beberapa negara urusan. Misalnya, seorang dan b adalah dua benda yang masuk akal dalam situasi tertentu urusan. Kita dapat menggunakannya sebagai dasar untuk mengatakan, " a < b "dan" b > a ", dua penilaian yang menunjuk negara yang sama urusan. Untuk Husserl sebuah kalimat memiliki proposisi atau penilaian sebagai maknanya, dan mengacu pada suatu keadaan yang memiliki situasi urusan sebagai dasar acuan.
sunting ]Filsafat logika dan matematika
Husserl percaya bahwa kebenaran-in-sendiri memiliki sebagai ontologis berkorelasi menjadi-in-sendiri , seperti kategori berarti memiliki formal-ontologis kategori sebagai berkorelasi. Logika adalah teori formal penghakiman , yang mempelajari secara formal apriorihubungan antara penilaian menggunakan kategori makna . Matematika, di sisi lain, adalah ontologi formal; mempelajari itu semua bentuk wujud mungkin (benda). Oleh karena itu untuk kedua logika dan matematika, kategori resmi yang berbeda adalah objek studi, bukan obyek yang masuk akal sendiri. Masalah dengan pendekatan psikologis untuk matematika dan logika adalah bahwa hal itu gagal untuk memperhitungkan fakta bahwa pendekatan ini adalah tentang kategori formal, dan bukan sekedar abstraksi dari sensibilitas saja.Alasan mengapa kita tidak berurusan dengan benda-benda yang masuk akal dalam matematika adalah karena lain fakultas pemahaman yang disebut "abstraksi kategorial." Melalui fakultas ini kami mampu menyingkirkan komponen masuk akal penilaian, dan hanya fokus pada kategori formal itu sendiri.
Terima kasih kepada "intuisi eidetic" (atau "intuisi penting"), kita dapat memahami kemungkinan, kemustahilan, kebutuhan dan kontingensi antara konsep dan di antara kategori formal. Intuisi kategorial, bersama dengan abstraksi kategoris dan intuisi eidetik, merupakan dasar untuk pengetahuan logis dan matematis.
Husserl mengkritik ahli logika hari karena tidak berfokus pada hubungan antara proses subyektif yang memberi kita pengetahuan obyektif logika murni. Semua kegiatan subjektif dari kesadaran perlu ideal berkorelasi, dan logika obyektif (merupakan noematically ) karena didasari oleh kesadaran membutuhkan niskala yang berkorelasi (kegiatan subjektif dari kesadaran).
Husserl menyatakan logika yang memiliki tiga strata, masing-masing lebih jauh dari kesadaran dan psikologi daripada yang mendahuluinya.
§  Lapisan pertama adalah apa yang disebut Husserl "morfologi makna" mengenai a priori cara untuk berhubungan penilaian untuk membuat mereka bermakna. Dalam lapisan ini kami menguraikan "tata bahasa murni" atau sintaks yang logis, dan ia akan memanggil aturan "hukum untuk mencegah non-sense", yang akan mirip dengan apa logika panggilan hari ini " aturan formasi ".Matematika, sebagai ontologis logika yang berkorelasi, juga memiliki strata yang sama, sebuah "morfologi formal-ontologis kategori".
§  Lapisan kedua akan dipanggil oleh Husserl "logika konsekuensi" atau "logika non-kontradiksi" yang mengeksplorasi semua kemungkinan bentuk penilaian yang benar. Dia termasuk logika klasik di sini silogisme, logika proposisional dan predikat. Ini adalah strata semantik, dan aturan dari lapisan ini akan menjadi "hukum untuk menghindari kontra-sense" atau "hukum untuk mencegah kontradiksi". Mereka sangat mirip dengan hari ini "logika aturan transformasi ". Matematika juga memiliki strata yang sama yang didasarkan antara lain pada teori murni kemajemukan, dan teori murni dari angka. Mereka memberikan ilmu kondisi kemungkinan setiap teori apapun. Husserl juga berbicara tentang apa yang ia sebut "logika kebenaran" yang terdiri dari hukum formal kebenaran mungkin dan modalitas, dan mendahului lapisan ketiga ketiga logis.
§  Lapisan ketiga adalah meta , apa yang disebut "teori semua kemungkinan bentuk teori." Ini mengeksplorasi semua teori mungkin dalam apriori fashion, ketimbang kemungkinan teori pada umumnya. Kita bisa membangun teori hubungan yang mungkin antara bentuk murni teori, menyelidiki hubungan logis dan pengurangan dari koneksi umum seperti. Ahli logika ini gratis untuk melihat perluasan bidang ini, deduktif teori logika murni.
The ontologis berkorelasi dengan lapisan ketiga adalah " teori manifold ". Dalam ontologi formal, itu adalah penyelidikan gratis di mana matematika dapat menetapkan beberapa arti untuk beberapa simbol, dan semua pemotongan yang mungkin mereka berlaku secara umum dan tak tentu. Hal ini, berbicara dengan benar, matematika paling universal dari semua. Melalui menempatkan benda tak tentu tertentu (formal-ontologis kategori) serta kombinasi dari aksioma matematika, matematikawan dapat menjelajahi apodeictic hubungan antara mereka, asalkan konsistensi yang diawetkan.
Menurut Husserl, pandangan logika dan matematika menyumbang objektivitas dari serangkaian perkembangan matematika pada masanya, seperti n -dimensi manifold (baik Euclidean dan non-Euclidean ), Hermann Grassmann 's teori ekstensi , William Rowan Hamilton 's Hamiltonians , Sophus Lie 's teori transformasi kelompok , dan Cantor menetapkan teori .
Jacob Klein adalah salah satu mahasiswa Husserl yang mengejar baris ini penyelidikan, berusaha untuk "desedimentize" matematika dan ilmu matematika. [ 41 ]
sunting ]Husserl dan psychologism
sunting ]Filsafat dan aritmatika Frege
Setelah mendapatkan gelar PhD dalam matematika, Husserl mulai menganalisis dasar matematika dari sudut pandang psikologis.Dalam disertasi profesor doktor, Di Konsep Nomor (1886) dan dalam bukunya Philosophy of Arithmetic (1891), Husserl dicari, dengan menggunakan psikologi deskriptif Brentano, untuk menentukan bilangan asli dengan cara yang maju metode dan teknik Karl Weierstrass , Richard Dedekind , Georg Cantor , Gottlob Frege , dan matematikawan kontemporer lainnya. Kemudian, dalam volume pertama nya Investigasi Logis , dalam Muqaddimah Logika Murni , Husserl, saat menyerang titik psychologistic pandang dalam logika dan matematika, juga muncul untuk menolak banyak karya awal, meskipun bentuk psychologism dianalisis dan disangkal dalam yangProlegomena tidak mendaftar langsung ke nya Filsafat aritmatika . Beberapa pertanyaan sarjana apakah review negatif Frege dariFilsafat aritmatika membantu mengubah Husserl terhadap Platonisme , tapi ia sudah menemukan karya Bernhard Bolzano independen sekitar 1890-1891 dan secara eksplisit disebutkan Bernard Bolzano , Gottfried Leibniz dan Hermann Lotze sebagai inspirasi untuk posisinya lebih baru .
Tinjauan Husserl dari Ernst Schröder , diterbitkan sebelum tengara Artikel Frege 1892, jelas membedakan rasa dari referensi , sehingga gagasan Husserl tentang noema dan objek juga muncul secara independen. Demikian juga, dalam kritiknya terhadap Frege dalamFilsafat aritmatika , komentar Husserl pada perbedaan antara isi dan perluasan konsep. Selain itu, perbedaan antara tindakan mental yang subjektif, yaitu isi konsep, dan objek (eksternal), yang dikembangkan secara mandiri oleh Brentano dan sekolahnya , dan mungkin telah muncul pada awal 1870-an kuliah Brentano pada logika.
Cendekiawan seperti JN Mohanty , Claire Ortiz Bukit , dan Guillermo E. Rosado Haddock , antara lain, berpendapat bahwa apa yang disebut perubahan Husserl dari psychologism ke Platonisme muncul secara independen review Frege. [ 42 ] Sebagai contoh, review palsu menuduh Husserl subjectivizing dari segalanya, sehingga objektivitas tidak mungkin, dan palsu atribut kepadanya gagasanabstraksi dimana benda hilang sampai kita yang tersisa dengan nomor sebagai hantu belaka. Bertentangan dengan apa yang negara Frege, di Husserl Filsafat Aritmatika kita sudah menemukan dua macam representasi: subyektif dan obyektif. Selain itu, objektivitas didefinisikan secara jelas dalam pekerjaan itu. Serangan Frege tampaknya diarahkan pada doktrin dasar tertentu maka saat ini di Weierstrass Berlin Sekolah, yang Husserl dan penyanyi tidak dapat dikatakan wakil ortodoks.
Selain itu, berbagai sumber menunjukkan bahwa Husserl berubah pikiran tentang psychologism sedini tahun 1890, setahun sebelum ia menerbitkan Filosofi aritmatika . Husserl menyatakan bahwa pada saat ia menerbitkan buku itu, ia sudah berubah pikirannya-bahwa ia memiliki keraguan tentang psychologism sejak awal. Dia menghubungkan perubahan pikiran untuk membaca nya Leibniz, Bolzano, Lotze, dan David Hume . [ 43 ] Husserl tidak menyebutkan Frege sebagai faktor penentu dalam perubahan ini. Dalam karyanyaInvestigasi Logical , Husserl menyebutkan Frege hanya dua kali, sekali dalam catatan kaki untuk menunjukkan bahwa ia telah mencabut tiga halaman kritiknya Frege Yayasan aritmatika , dan lagi mempertanyakan penggunaan Frege dari kata Bedeutung untuk menunjuk "referensi" lebih dari "makna" (akal).
Dalam surat tertanggal 24 Mei 1891, Frege berterima kasih Husserl untuk mengirim dia salinan Filsafat aritmatika dan review Husserl dari Ernst Schröder 's Vorlesungen über die Aljabar der Logik . Dalam surat yang sama, Frege menggunakan review buku Schröder untuk menganalisis gagasan Husserl tentang rasa referensi kata konsep. Oleh karena itu Frege diakui, pada awal 1891, bahwa Husserl membedakan antara akal dan referensi. Akibatnya, Frege dan Husserl independen megembangkan suatu teori akal dan referensi sebelum 1891.
Komentator berpendapat bahwa gagasan Husserl tentang noema tidak ada hubungannya dengan gagasan Frege akal, karena noematayang selalu menyatu dengan noeses yang merupakan kegiatan sadar kesadaran. Noemata memiliki tiga tingkatan yang berbeda:
§  Substratum, yang tidak pernah disampaikan kepada kesadaran, dan dukungan dari semua sifat-sifat objek;
§  The noematic indra, yang merupakan cara yang berbeda objek yang disajikan kepada kita;
§  Para modalitas menjadi (mungkin, diragukan, ada, tidak ada, tidak masuk akal, dan sebagainya).
Akibatnya, dalam kegiatan disengaja, bahkan tidak ada benda dapat dibentuk, dan merupakan bagian dari keseluruhan noema. Frege, bagaimanapun, tidak membayangkan benda sebagai membentuk bagian dari indra: Jika nama yang tepat menunjukkan objek tidak ada, tidak memiliki referensi, maka konsep tanpa benda tidak memiliki nilai kebenaran dalam argumen. Selain itu, Husserl tidak mempertahankan bahwa predikat konsep kalimat menunjuk. Menurut Frege referensi kalimat adalah nilai kebenaran, karena Husserl merupakan "keadaan." Gagasan Frege tentang "rasa" tidak berhubungan dengan noema Husserl, sementara gagasan yang terakhir dari "makna" dan "objek" berbeda dari Frege.
Secara rinci, konsepsi Husserl logika dan matematika berbeda dari Frege, yang menyatakan bahwa aritmatika dapat berasal dari logika. Untuk Husserl ini tidak terjadi: matematika (dengan pengecualian geometri ) adalah ontologis berkorelasi logika, dan sementara kedua bidang terkait, tak satu pun yang benar-benar direduksi ke yang lain.
sunting ]Husserl kritik psychologism
Bereaksi terhadap penulis seperti JS Mill , Christoph von Sigwart dan gurunya sendiri Brentano mantan, Husserl mengkritik psychologism mereka dalam matematika dan logika, yaitu konsepsi mereka abstrak ini dan a-priori ilmu sebagai memiliki landasan dasarnya empiris dan bersifat preskriptif atau deskriptif . Menurut psychologism , logika tidak akan menjadi disiplin otonom, tetapi cabang psikologi, baik mengusulkan "seni" preskriptif dan praktis penghakiman yang benar (seperti Brentano dan beberapa murid-muridnya lebih ortodoks lakukan) [ 44 ] atau deskripsi faktual proses pemikiran manusia. Husserl menunjukkan bahwa kegagalan anti-psikolog untuk mengalahkan psychologism adalah hasil dari tidak mampu membedakan antara sisi, dasar teori logika, dan sisi, terapan praktis. Logika murni tidak berurusan sama sekali dengan "pikiran" atau "judgings" sebagai episode mental tetapi sekitar apriori hukum dan kondisi untuk setiap teori dan setiap keputusan apapun, dipahami sebagai proposisi dalam diri mereka.
"Berikut kiamat 'memiliki makna yang sama dengan' proposisi ', dipahami, bukan sebagai tata bahasa, tetapi sebagai satu kesatuan yang ideal makna. Ini adalah kasus dengan semua perbedaan tindakan atau bentuk penghakiman, yang menyediakan dasar bagi hukum logika murni. kategoris, hipotetis, disjungtif, eksistensial penilaian, dan bagaimanapun juga kita memanggil mereka, dalam logika murni tidak nama untuk kelas penilaian, tetapi untuk bentuk yang ideal dari proposisi ". [ 45 ]
Karena "kebenaran-in-sendiri" memiliki "menjadi-in-sendiri" sebagai ontologis berkorelasi, dan sejak psikolog mengurangi kebenaran (dan karenanya logika) dengan psikologi empiris, konsekuensi yang tak terelakkan adalah skeptisisme. Psikolog juga belum berhasil menunjukkan bagaimana dari induksi proses atau psikologis kita dapat membenarkan kepastian mutlak prinsip logis, seperti prinsip identitas dan non-kontradiksi. Oleh karena itu sia-sia untuk undang-undang dasar logis tertentu dan prinsip-prinsip proses pasti dari pikiran.
Ini kebingungan yang dibuat oleh psychologism (dan disiplin terkait seperti biologisme dan anthropologism) dapat disebabkan oleh tiga prasangka tertentu:
1. Prasangka pertama adalah anggapan bahwa logika entah bagaimana normatif di alam. Husserl berpendapat bahwa logika teoritis, yaitu, bahwa logika itu sendiri mengusulkan a priori hukum yang dengan sendirinya menjadi dasar dari sisi normatif logika. Karena matematika berkaitan dengan logika, dia mengutip contoh dari matematika: Jika kita memiliki rumus seperti "(a + b) (a - b) = a ² - b ²" ia tidak memberitahu kita bagaimana untuk berpikir matematis. Itu hanya mengungkapkan kebenaran. Sebuah proposisi yang mengatakan: "Produk dari jumlah dan perbedaan dari a dan b harus memberi kita perbedaan kuadrat a dan b "tidak mengekspresikan proposisi normatif, namun pernyataan normatif didasarkan pada pernyataan teoritis "(a + b) (a - b) = a ² - b ² ".
2. Bagi psikolog, tindakan menghakimi, penalaran , berasal, dan sebagainya, semua proses psikologis. Oleh karena itu, peran psikologi untuk memberikan dasar dari proses-proses. Husserl menyatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh psikolog adalah "metábasis eis Allo Genos" (Gr. μετάβασις εἰς ἄλλο γένος, "suatu pelanggaran ke bidang lain"). [ rujukan? ] Ini adalah metábasis karena psikologi tidak mungkin memberikan dasar bagi suatu apriori hukum yang sendiri merupakan dasar untuk semua cara kita harus berpikir dengan benar. Psikolog memiliki masalah membingungkan kegiatan yang disengaja dengan tujuan kegiatan ini. Adalah penting untuk membedakan antara tindakan menghakimi dan penghakiman sendiri, tindakan penghitungan dan jumlah itu sendiri, dan sebagainya. Menghitung lima objek tidak diragukan lagi merupakan proses psikologis, tetapi nomor 5 tidak.
3. Hukum bisa benar atau tidak benar. Para psikolog berpendapat bahwa penilaian yang benar karena mereka menjadi "jelas" benar kepada kami. Ini bukti, sebuah proses psikologis yang "jaminan" kebenaran, memang proses psikologis. Husserl merespon dengan mengatakan bahwa kebenaran itu sendiri serta hukum logis selalu tetap berlaku terlepas dari psikologis "bukti" bahwa mereka benar.Tidak ada proses psikologis dapat menjelaskan a priori objektivitas dari kebenaran logis .
Dari kritik ini untuk psychologism, perbedaan antara tindakan psikologis dan benda-benda yang disengaja mereka, dan perbedaan antara sisi normatif logika dan sisi teoritis, berasal dari Platonis konsepsi logika. Ini berarti bahwa kita harus menganggap hukum logis dan matematis sebagai independen dari pikiran manusia, dan juga sebagai otonomi makna. Ini pada dasarnya adalah perbedaan antara yang nyata (semuanya tunduk pada waktu) dan ideal atau irreal (segala sesuatu yang temporal), seperti kebenaran logis, entitas matematika, kebenaran matematika dan makna pada umumnya.
sunting ]Pengaruh
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6d/Grabmal_Edmund_Husserl_Freiburg_G%C3%BCnterstal.jpg/250px-Grabmal_Edmund_Husserl_Freiburg_G%C3%BCnterstal.jpg
http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf2/skins/common/images/magnify-clip.png
Husserl nisan di Freiburg Günterstal
David Carr dari Yale University berkomentar pada tahun 1970 pada berikut Husserl: "Hal ini juga diketahui bahwa Husserl selalu kecewa pada kecenderungan siswa untuk pergi cara mereka sendiri, untuk memulai pada revisi dasar fenomenologi daripada terlibat dalam tugas komunal" sebagai awalnya ditujukan oleh ilmu baru yang radikal. [ 46 ]Meskipun, ia menarik filsuf untuk fenomenologi.
Martin Heidegger adalah yang paling terkenal dari mahasiswa Husserl, orang yang Husserl memilih sebagai penggantinya di Freiburg. Heidegger magnum opus Being and Time yang didedikasikan untuk Husserl. Mereka berbagi pikiran mereka dan bekerja bersama satu sama lain selama lebih dari satu dekade di University of Freiburg , Heidegger menjadi asisten Husserl selama 1.920-1.923. [ 47 ] [ 48 ] [ 49 ] karya awal Heidegger mengikuti gurunya, tapi dengan waktu ia mulai mengembangkan wawasan baru khas varian. Husserl menjadi semakin kritis terhadap karya Heidegger, terutama pada tahun 1929, dan termasuk kritik menunjuk Heidegger dalam kuliah dia berikan selama tahun 1931. [ 50 ] Heidegger, sementara mengakui utang kepada Husserl, diikuti posisi politik yang ofensif dan berbahaya bagi Husserl setelah Nazi datang kekuasaan pada tahun 1933, Husserl menjadi asal Yahudi dan Heidegger infamously karena kemudian pendukung Nazi. [ 51 ] Diskusi Akademik Husserl dan Heidegger sangat luas.
Pada Göttingen pada tahun 1913 Adolf Reinach (1.884-1.917) "sekarang tangan kanan Husserl. Ia berada di atas semua mediator antara Husserl dan siswa, karena ia mengerti sangat baik bagaimana berurusan dengan orang lain, sedangkan Husserl cukup banyak berdaya dalam hal ini hormat ". [ 52 ] Dia adalah editor asli Husserl baru jurnal, Jahrbuch ,. salah satu karyanya (memberikan analisis fenomenologis dari hukum kewajiban) muncul dalam edisi pertama [ 53 ] Reinach secara luas dikagumi dan seorang guru yang luar biasa . Husserl, pada tahun 1917 obituari, menulis, "Dia ingin menarik hanya dari sumber terdalam, ia ingin hanya menghasilkan karya yang bernilai abadi Dan melalui bijaksana menahan dia berhasil dalam hal ini.." [ 54 ]
Edith Stein adalah mahasiswa Husserl di Göttingen sementara ia menulis nya Di Masalah Empati (1916). Dia kemudian menjadi asistennya di Freiburg 1916-1918. Dia kemudian diadaptasi fenomenologi ke sekolah modern Thomas Aquinas . [ 55 ]
Ludwig Landgrebe menjadi asisten Husserl pada tahun 1923. Dari 1939 ia berkolaborasi dengan Eugen Fink di -Husserl Arsip di Leuven.Pada tahun 1954 ia menjadi pemimpin-Husserl Arsip. Landgrebe dikenal sebagai salah satu rekan Husserl terdekat, tetapi juga untuk pandangan independen nya yang berkaitan dengan sejarah, agama dan politik seperti yang terlihat dari sudut pandang filsafat eksistensialis dan metafisika.
Eugen Fink adalah rekan dekat Husserl selama 1920-an dan 1930-an. Dia menyampaikan pidato untuk Husserl pada tahun 1938. [ 2 ]
Roman Ingarden , mahasiswa awal Husserl di Freiburg, berkorespondensi dengan Husserl ke pertengahan 1930-an. Ingarden tidak menerima, namun, idealisme kemudian transendental Husserl yang menurutnya akan mengarah pada relativisme. Ingarden telah menulis karyanya dalam bahasa Jerman dan Polandia . Dalam karyanya Spor o istnienie Swiata (Ger: "Der Streit um die Existenz der Welt", Eng: "Perselisihan tentang keberadaan dunia") ia menciptakan posisinya sendiri realistis, yang juga membantu untuk menyebarkan fenomenologi di Polandia.
Max Scheler bertemu Husserl di Halle pada tahun 1901 dan ditemukan dalam fenomenologi nya terobosan metodologis filsafat sendiri.Scheler, yang berada di Göttingen saat Husserl mengajar di sana, adalah salah satu dari beberapa editor asli dari jurnal Jahrbuch für Philosophie und Phänomenologische Forschung (1913). Karya Scheler yang Formalisme dalam Etika dan Etika nonformal Nilai muncul di jurnal baru (1913 dan 1916) dan menarik pujian. Hubungan pribadi antara dua orang, bagaimanapun, menjadi tegang, karena masalah hukum Scheler, dan Scheler kembali ke Munich . [ 56 ] Meskipun Scheler kemudian dikritik pendekatan idealis logis Husserl dan mengusulkan sebaliknya "fenomenologi cinta", ia menyatakan bahwa ia tetap "sangat berhutang" untuk Husserl seluruh karyanya.
Nicolai Hartmann pernah dianggap di pusat fenomenologi, tapi mungkin tidak lagi. Pada tahun 1921 prestise Hartmann Neo-Kantian, yang adalah Profesor Filsafat di Marburg, telah ditambahkan ke Gerakan, ia "secara terbuka menyatakan solidaritas dengan pekerjaan yang sebenarnya dari die Phänomenologie . " Namun koneksi Hartmann adalah dengan Max Scheler dan lingkaran Munich, Husserl sendiri jelas tidak menganggap dia sebagai seorang fenomenolog. Filosofinya, bagaimanapun, dikatakan mencakup penggunaan inovatif dari metode. [ 57 ]
Emmanuel Levinas pada tahun 1929 memberikan presentasi di salah satu seminar terakhir Husserl di Freiburg. Juga pada tahun itu ia menulis pada Husserl Ideen (1913) review panjang yang diterbitkan oleh jurnal Perancis. Dengan Gabrielle Peiffer, Levinas diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis Husserl Renungan cartésiennes (1931). Dia pada awalnya terkesan dengan Heidegger dan mulai sebuah buku tentang dirinya, namun terputus proyek ketika Heidegger menjadi terlibat dengan Nazi. Setelah perang, ia menulis tentang spiritualitas Yahudi, sebagian besar keluarganya telah dibunuh oleh Nazi di Lithuania . Levinas kemudian mulai menulis karya-karya yang akan menjadi banyak dikenal dan dikagumi. [ 58 ]
Jean-Paul Sartre juga sangat dipengaruhi oleh Husserl, meskipun ia kemudian datang untuk setuju dengan poin-poin penting dalam analisis nya. Sartre menolak interpretasi transendental Husserl dimulai dalam bukunya Ideen (1913) dan bukannya mengikuti ontologi Heidegger. [ 59 ]
Maurice Merleau-Ponty 's Fenomenologi Persepsi dipengaruhi oleh karya Edmund Husserl pada persepsi dan temporalitas, termasuk teori Husserl tentang retensi dan protention . Namun ia tidak menerima "pengurangan eidetic" maupun "esensi murni" kata menghasilkan. [ 60 ] Merleau-Ponty adalah siswa pertama untuk belajar di Husserl-arsip di Leuven .
Gabriel Marcel eksplisit menolak eksistensialisme, karena Sartre, tetapi tidak fenomenologi, yang telah menikmati berikut luas di antara Perancis Katolik . Dia menghargai Husserl, Scheler, dan (tapi dengan ketakutan) Heidegger. [ 61 ] ekspresi-Nya seperti "ontologi sensability" ketika mengacu pada tubuh, mengindikasikan dipengaruhi oleh pemikiran fenomenologis. [ 62 ]
Kurt Gödel diketahui telah membaca Renungan Cartesian . Dia menyatakan penghargaan yang sangat kuat untuk bekerja Husserl, khususnya yang berkaitan dengan "bracketing" atau Epoche.
Hermann Weyl 's minat dalam logika intuitionistic dan impredicativity tampaknya telah dihasilkan dari membaca nya Husserl. Dia diperkenalkan kepada karya Husserl melalui istrinya, Helene Yusuf, dirinya seorang mahasiswa Husserl di Göttingen.
Rudolf Carnap juga dipengaruhi oleh Husserl, tidak hanya menyangkut gagasan Husserl wawasan penting yang Carnap digunakan dalam bukunya Der Raum , tetapi juga kepada konsep "aturan formasi" dan "aturan transformasi" didirikan pada filosofi Husserl logika.
Karol Wojtyla, yang kemudian menjadi menjadi Paus Yohanes Paulus II- dipengaruhi oleh Husserl. Fenomenologi muncul dalam pekerjaan co-ditulis oleh dia, Orang Bertindak (1969). Awalnya diterbitkan dalam bahasa Polandia, itu ditulis dalam kolaborasi dengan fenomenolog Polandia Anna-Teresa Tymieniecka . [ 63 ] Ini menggabungkan pekerjaan fenomenologis dengan Thomistik Etika . [ 64 ]
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d3/Edmund_Husserl.jpg/220px-Edmund_Husserl.jpg
http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf2/skins/common/images/magnify-clip.png
Plak memperingati Husserl di kota rumahnya Prostejov , Republik Ceko
Paul Ricoeur telah diterjemahkan banyak karya Husserl ke dalam bahasa Prancis dan juga menulis banyak studi sendiri filsuf. [ 65 ] Di antara karya-karya lain, Ricoeur dipekerjakan fenomenologi dalam bukunya Freud & Philosophy (1965). [ 66 ]
Jacques Derrida menulis studi kritis beberapa Husserl awal karir akademisnya. Ini termasuk disertasinya, Masalah Kejadian di Filsafat Husserl, dan juga pengenalan kepada The Origin of Geometry . Derrida terus membuat referensi untuk Husserl dalam karya seperti Of Grammatology .
Stanisław Lesniewski dan Kazimierz Ajdukiewicz terinspirasi oleh analisis formal Husserl bahasa. Dengan demikian, mereka dipekerjakan fenomenologi dalam pengembangan tata bahasa kategoris . [ 67 ]
Ortega y Gasset mengunjungi Husserl di Freiburg pada tahun 1934. Dia dikreditkan fenomenologi karena telah 'membebaskan dirinya' dari pemikiran neo-Kantian sempit.Sementara mungkin tidak seorang fenomenolog sendiri, dia memperkenalkan filsafat keIberia dan Amerika Latin . [ 68 ]
Wilfrid Sellars , seorang tokoh berpengaruh dalam apa yang disebut "Pittsburgh School" ( Robert Brandom , John McDowell ) telah menjadi mahasiswa Marvin Farber , seorang murid dari Husserl, dan dipengaruhi oleh fenomenologi melalui dia:
Marvin Farber memimpin saya melalui bacaan pertama hati saya dari Critique of Pure Reason dan memperkenalkan saya kepada Husserl. Kombinasi Nya hormat mengucapkan untuk struktur yang Husserl berpikir dengan keyakinan yang sama kuat bahwa struktur ini dapat diberikan interpretasi naturalistik tidak diragukan lagi merupakan pengaruh utama pada strategi sendiri filosofis saya berikutnya. [ 69 ]
Hans Blumenberg menerima kualifikasi postdoctoral pada tahun 1950, dengan disertasi tentang 'jarak ontologis', penyelidikan ke dalam krisis fenomenologi Husserl.
Pengaruh tradisi fenomenologis Husserlian di abad ke-21 melampaui batas-batas warisan Eropa dan Amerika Utara. Ini sudah mulai dampak (langsung) beasiswa dalam pemikiran Timur dan Oriental , termasuk penelitian tentang dorongan pemikiran filsafat dalam sejarah ide-ide dalam Islam . [ 70 ] [ 71 ]
sunting ]Lihat pula
§  Noema
§  Keadaan
sunting ]Referensi catatan
1. a b c Joseph J. Kockelmans, "Biographical Catatan" per Edmund Husserl, pada 17-20, dalam diedit nya Fenomenologi.Filosofi Edmund Husserl dan Interpretasi Its (Garden City NY: Doubleday Jangkar 1967).
3. ^ H. Spiegelberg, Gerakan fenomenologis. Sebuah pengantar sejarah (The Hague:. Martinus Nijhoff, 2d ed 1971) di I: 85-87.Dilaporkan "dari saksi hari-hari terakhir Husserl - bahwa Husserl memiliki sesuatu seperti konversi sekarat."Spiegelberg (1971) di I: 85.
4. ^ Kockelmans, "Catatan biografis" per Edmund Husserl,, 17-20 pada 17-18, dalam diedit nya Fenomenologi (Doubleday Jangkar 1967). 'S Husserl' Philosophie der Arithmetikdidiskusikan lebih lanjut di bawah ini.
5. ^ Cf, "ekstrak Ilustrasi dari Frege Ulasan dari Husserl.Philosophie der Arithmetik ", diterjemahkan oleh PTGeach, pada 79-85, di Peter Geach dan Max Hitam, editor, Translations dari Tulisan filosofis dari Gottlob Frege (Oxford: Basil Blackwell 1977) .
6. ^ Stanford Encyclopedia of Philosophy: Husserl Apa dampak yang tepat ini kritik oleh Frege mungkin memiliki pada posisi berikutnya Husserl adalah subyek perdebatan. Lihat di bawah sini bagian "Husserl dan Kritik Psychologism" dan ayat "Filsafat Logika dan Matematika".
7. ^ Husserl Logische , dalam menguraikan nya psikologi dari logika, juga menjabat sebagai persiapan untuk perkembangan selanjutnya dari karyanya dalam pengurangan fenomenologis .Marvin Farber , "Radikalisme Husserl dan Philosophical. Ide-ide filsafat presuppositionless" 37-57 pada 47-48 , di Kockelmans, ed., Fenomenologi (1967).
8. ^ Cf,. Paul Ricoeur , Husserl. Analisis Fenomenologi Nya(Northwestern University 1967) pada 29-30. Ricoeur jejak pembangunan Husserl dari Untersuchungen Logische untuk kemudian hari Ideen (1913), sebagai pemimpin dari psikologi ke transendental, mengenai intuisi esensi (yang metodologireduksi fenomenologis memungkinkan). Buku Husserl berisi terjemahan dari esai Ricoeur dari 1.949-1.967.
9. ^ Husserl, Vorlesungen zur Phänomenologie des Inneren Zeitbewusstseins (1928), diterjemahkan sebagai The Fenomenologi Kesadaran Waktu Intern (Indiana University 1964).
10.             ^ Husserl, Ideen au einer reinen Phänomenologie und phänomenologischen Philosophie (1913), diterjemahkan sebagai Ide. Umum Pengantar Murni Fenomenologi (New York: Macmillan 1931; mencetak ulang Collier), dengan "Pengantar Penulis untuk Edisi Bahasa Inggris" pada 5-22. Di dalamnya, Husserl pada tahun 1931 mengacu pada "Subjektivitas Transendental" menjadi "bidang baru pengalaman" dibuka sebagai akibat dari latihan reduksi fenomenologis , dan menimbulkan suatu a priori ilmu tidak berbasis empiris tapi agak mirip dengan matematika. Dengan praktek seperti individu menjadi "Ego transendental", meskipun Husserl mengakui masalah solipsisme . Kemudian ia menekankan "yang diperlukan menekankan tentang perbedaan antara subjektivitas transendental dan psikologis, deklarasi berulang-ulang bahwa fenomenologi transendental tidak dalam pengertian psikologi ..." melainkan (berbeda dengan psikologi naturalistik) oleh reduksi fenomenologis "kehidupan yang jiwa dibuat dimengerti pada dasarnya yang paling intim dan awalnya intuisi "dan dimana" obyek dari nilai yang paling bervariasi sampai ke tingkat dunia obyektif yang ada untuk Ego .... " Ibid. pada 5-7, 11 - 12, 18.
11.             ^ Ricoeur, Husserl. Analisis Fenomenologi Nya (1967) di 33.Dalam "nya Ideen periode "(1911-1925) Husserl juga menghasilkan dua manuskrip yang tidak dipublikasikan kemudian disebut sebagai Ideen II dan III Ideen . Ricoeur (1967) pada 35.
12.             ^ Jean-Paul Sartre, "La transendensi de L'Ego Esquisse d'une deskripsi phénoménologique." di Recherches Philosophiques , VI (1937), diterjemahkan sebagai The Transendensi dari Ego.Sebuah teori eksistensialis kesadaran (New York: The Tekan Noonday 1957). Sartre "ketidaksepakatan dengan Husserl tampaknya telah memfasilitasi transisi dari fenomenologis terhadap doktrin eksistensialis dari L'Etre et le Neant [1943]. "F. Williams dan R. Kirkpatrick, "pengantar penerjemah" 11-27, pada 12, untuk transendensi dari Ego (1957).
13.             ^ Ricoeur Paul Ricoeur, Husserl. Analisis Fenomenologi Nya(Northwestern University 1967) (1967) pada 29, 30, cf, 177-178..
14.             ^ Husserl, Ideen (1913), diterjemahkan sebagai Ideas (1931), misalnya, pada 161-165.
15.             ^ Ricoeur, Husserl (1967) di 25-27. Ideen tidak mengatasi masalah solipsisme. Ricoeur (1967) pada tanggal 31.
16.             ^ Peter Koestenbaum, "Esai Pengantar" ix-lxxvii, di lxxv, di Husserl, The Kuliah Paris (Den Haag:. Martinus Nijhoff, 2d ed 1967).
17.             ^ Pada 1962 terjemahan Being and Time oleh Macquarrie dan Robinson, Heidegger menyatakan: "Didedikasikan untukEdmund Husserl dalam persahabatan dan kekaguman Todnauberg di Baden, Black Forest, 8 April 1926. ".
18.             ^ Edmund Husserl, Pariser Vorträge [1929], diterjemahkan sebagai The Lectures Paris (Den Haag:. Martinus Nijhoff, 2d ed 1967), oleh Peter Koestenbaum, dengan "Essay Pengantar" di ix-lxxvii.
19.             ^ Karya ini diterbitkan pertama kali dalam bahasa Prancis.Husserl, meditasi cartésiennes (Paris: Armand Colin 1931), diterjemahkan oleh Gabrielle Peiffer dan Emmanuel Levinas .Edisi Jerman Cartesianische Meditationen (yang Husserl telah dikerjakan ulang) keluar pada tahun 1950.
20.             ^ Ricoeur, Husserl. Analisis Fenomenologi Nya (Northwestern University 1967) pada 82-85,, 115-116 123-142. Ricoeur bertanya-tanya apakah sini Husserl tidak "persegi lingkaran" mengenai masalah solipsisme .
21.             ^ Husserl, Die Krisis der europäischen Wissenschaften un die transzendentale Phänomenologie (Belgrade 1936). "Sebagai seorang Yahudi yang menyangkal platform publik di Jerman, Husserl harus mempublikasikan, karena ia kuliah, di luar negeri sendiri." Philosophia di Belgrade mulai publikasi. David Carr, "introdution penerjemah" xv-xliii, di xvii, untuk Edmund Husserl, Krisis Eropa dan Ilmu Transendental Fenomenologi(Northwestern University 1970).
22.             ^ Quentin Lauer, "Pendahuluan" 1-68, pada 6-7, di Edumund Husserl, Fenomenologi dan Krisis Filsafat (New York: Harper & Row / Torchbook 1965), diterjemahkan adalah dua karya oleh Husserl: tahun 1935 Praha kuliah " Filsafat dan Krisis Manusia Eropa "[Philosophie und die Krisis der europäischen Menschentums], dan 1911 esai" Filsafat sebagai Ilmu ketat "[Philosophie als Strenge Wissenschaft].
23.             ^ David Carr, "introdution penerjemah" xv-xliii, di xxx-xxxi, xxxiv-xxxv, xxxvii-xxxviii (historisisme), XXXVI-xxxvii (seperti yang diberikan), ke Husserl, The Krisis Eropa Sciences (1970).
24.             ^ Paul Ricoeur, "Husserl et le sens de l'histoire" (1949), seperti yang diterjemahkan dalam bukunya Husserl. Analisis Fenomenologi Nya (1967) pada 143-174.
25.             ^ Husserl, The Krisis Eropa dan Ilmu Transendental Fenomenologi (Northwestern University 1970), misalnya, pada 127.
26.             ^ Carr, "introdution penerjemah" xv-xliii, di xxxviii-XLII, untuk Husserl, The Krisis Eropa Sciences (1970).
27.             ^ Stanford Encyclopedia of Philosophy: Husserl
28.             ^ Hugo Ott, Martin Heidegger, Unterwegs zu sein biographieKampus Verlag p.168, Walter Biemel "Erinnerungsfragmente" dalam sebuah Erinnerung Martin Heidegger Neske 1.977 S.22
29.             ^ Rudiger Safranski, Martin Heidegger: Antara Baik dan Jahat (Cambridge, Mass, & London: Harvard University Press, 1998) hlm, 253-8.
30.             ^ Herbert Spiegelberg, Gerakan fenomenologis. Sebuah pengantar sejarah (The Hague:. Martinus Nijhoff, 2d ed 1971) di I: 281-283. "Pada saat ini, Husserl juga mulai merujuk kepada Heidegger dan Scheler sebagai antipoda filosofisnya."Spiegelberg (1970) pada 283.
31.             ^ Cf, Edmund Husserl,. Fenomenologi Psikologis dan Transendental dan Konfrontasi dengan Heidegger (1927-1931), diterjemahkan oleh T. Sheehan dan R. Palmer (Dordrecht: Kluwer 1997), yang berisi nya "Phänomenologie und Anthropologie" di 485-500 .
32.             ^ "Nur noch ein Gott kann uns retten". Der Spiegel , 31 Mei 1967.
33.             ^ Misalnya, Husserl, Fenomenologi Psikologis dan Transendental dan Konfrontasi dengan Heidegger (Dordrecht: Kluwer 1997).
34.             ^ Husserl disebutkan oleh Bernard Stiegler dalam film 2.004ister The .
35.             ^ Richard Evans, Kedatangan Third Reich (Penguin 2003) pada 421 [sumber tidak dikonfirmasi].
36.             ^ Cf, Peter Koestenbaum, "Esai Pengantar" ix-lxxvii, di lxxv-lxxvi, dalam diedit nya Edmund Husserl,. The Kuliah Paris (Den Haag:. Martinus Nijhoff, 2d ed 1967). Jandanya Malvine Husserl berperan penting dalam proyek penyelamatan, dia menjadi menjadi Katolik pada tahun 1941.
37.             ^ Kockelmans, "The Husserl-Archives", pada 20-21, dalam diedit nya Fenomenologi (Doubleday Jangkar 1967).
38.             ^ Simons, Peter , Bagian: A Study in Ontologi , Oxford University Press
39.             ^ Asumsi ini menyebabkan Husserl ke posisi idealis (yang ia awalnya telah mencoba untuk mengatasi atau menghindari).Pada idealisme fenomenologis Husserl lihat Hans Köchler ,Die Subjekt-Objekt-Dialektik in der transzendentalen Phänomenologie. Das Seinsproblem zwischen Idealismus und Realismus . ( Monographien zur philosophischen Forschung , Vol 112..) Meisenheim a. G.: Anton Hain, 1974.
40.             ^ Krisis Kemanusiaan Eropa , Pt. II, 1935
41.             ^ Lihat khususnya Klein Pikiran Yunani Matematika dan Asal Aljabar (MIT Press, 1968).
42.             ^ Pertimbangkan Jitendra Nath Mohanty , 1995, "Perkembangan Pemikiran Husserl" di Barry Smith & David Woodruff Smith, eds,. The Companion Cambridge ke Husserl .Cambridge Univ. Tekan. Untuk komentar lebih lanjut tentang review, lihat Willard, Dallas, 1984. Logika dan Objektivitas Pengetahuan . Athens OH: Ohio University Press, hlm. 63, J. Philip Miller, 1982. "Angka dalam Kehadiran dan Ketidakhadiran, Phaenomenologica 90 (Den Haag: Nijhoff):.. p 19 ff, dan Jitendra Nath Mohanty , 1984, "Husserl, Frege dan Mengatasi dari Psychologism", di Cho, Kay Kyung, ed,. Filsafat dan Sains dalam Perspektif fenomenologis, Phaenomenologica 95 (Dordrecht / Boston / Lancaster: Nijhoff), hal 145..
43.             ^ Husserl-Chronik , p. 25-26
44.             ^ Lihat tanda kutip di Carlo Ierna, "Kritik Husserl tentang Hukum ganda", dalam: Filip Mattens, editor, dan Makna Bahasa: Perspektif fenomenologis , Phaenomenologica 187 (Dordrecht / Boston / London: Springer, 2008, hlm 50 f.
45.             ^ Edmund Husserl, Investigasi Logis , volume 1, diedit oleh Dermot Moran, trans. oleh JN Findlay (New York: Routledge, 2001), hlm. 112.
46.             ^ David Carr, "Pengantar penerjemah" xv-XLII, di xxv, untuk Edmund Husserl, Krisis Eropa Sains dan Transendental Fenomenologi (Northwestern University 1970).
47.             ^ Kockelmans, "Pengantar [Martin Heidegger]" 267-276, 273, di Kockelmans, editor, Fenomenologi (1967).
48.             ^ Stanford Encyclopedia of Philosophy: Husserl
49.             ^ Heidegger berada di Marburg 1.923-1.925.
50.             ^ Lihat di atas ayat "Heidegger dan era Nazi".
51.             ^ The multivalent, termasuk "mengerikan", aspek Heidegger dalam konteks paralel diceritakan dalam Peter Gordon Eli,Rosensweig dan Heidegger: Antara Yudaisme dan Jerman Filsafat (University of California 2003) pada 13-14 (Heidegger dan awal Rosensweig "kekerabatan "dengan dia). "Pada tahun 1929, bagaimanapun, kita masih bisa membaca filsafat Heidegger tanpa ditarik ke dalam kontroversi mengenai hubungannya dengan Sosialisme Nasional , anti-Semitisme , dan sejenisnya. dunia filsafat Jerman secara keseluruhan masih berjubah dirinya dalam mantel relatif tidak berdosa. "Gordon (2003) pada 303-304. "Karya Rosensweig merupakan puncak dari apa yang sering disebut Tradisi Yahudi Jerman."Gordon, "Kata Pengantar" (2003) di xix.
52.             ^ Edith Stein, "Reinach sebagai Kepribadian Filosofis [Seleksi dari riwayat hidupnya] xxvii-xxix, di xxvii, di aletheia , III (1985).
53.             ^ Adolf Reinach, "Die apriorischen Grundlagen des bürgerlichen Rechtes" di Jahrbuch für Philosophie und phänomenologische Forschung , I: 685-847 (1913), diterjemahkan sebagai "The A Priori Yayasan Hukum Perdata" di aletheia , III: 1-142 (1983 ).
54.             ^ Edmund Husserl, "Reinach sebagai Kepribadian Filosofis[Obituary pemberitahuan] xi-xiv, di xi, di aletheia , III (1985).
55.             ^ Waltraud Herbstrith, Edith Stein. Sebuah Biografi ([1971], New York: Harper dan Row 1985) pada 13-14, 24; 42-44.
56.             ^ John Raphael Staude, Max Scheler (New York: Free Press 1967) pada 19-20, 27-28.
57.             ^ Herbert Spiegelberg, Gerakan fenomenologis (2d ed 1971.) pada 258-259, 371 (Scheler), 379-384 (penggunaan metode).
58.             ^ Unsigned "Kata Pengantar" di vii-x, untuk Emmanuel Levinas.Dasar filosofis tulisan (Indiana University 1996), diedit oleh Adriaan Peperzak, Simon Critchley, dan Robert Bernasconi.
59.             ^ Sartre, The Transenden dari Ego. Sebuah Teori eksistensialis Kesadaran [1.937] (New York: Noonday 1957).
60.             ^ Remy C. Kwant, "Kritik Merleau-Ponty tentang Pengurangan eidetik Husserl" di Joseph J. Kochelmans, Fenomenologi.Filosofi Edmund Husserl dan Interpretasi nya (Garden City NY: Doubleday Jangkar 1967) pada 393-408,, 394-395 404-405.
61.             ^ Herbert Spiegelberg dan Karl Schuhmann, Gerakan fenomenologis (Springer Verlag 1982) pada 438-439, 448-449.
62.             ^ Cf, A. Robert Caponigri,. A History of Western Philosophy(University of Notre Dame 1971) di V: 284-285.
63.             ^ Dunia Fenomenologi Institute
64.             ^ Wojtyla, Karol (2002), Orang Acting: Sebuah Kontribusi untuk Antropologi fenomenologis , Springer, ISBN  90-277-0985-8
65.             ^ Cf, Paul Ricoeur,. Husserl. Sebuah analisis fenomenologi nya(Northwestern University 1967), esai dikumpulkan, diterjemahkan.
66.             ^ Ricoeur, Freud dan Filsafat: Sebuah esai dalam interpretasi([1965], Universitas Yale 1970).
67.             ^ Cf. Smith, Barry (1989), "Di Origins of Philosophy Analytic"(PDF), Grazer Philosophische Studien 34 : 153-173
68.             ^ Herbert Spiegelberg dan Karl Schuhmann, Gerakan fenomenologis (Springer Verlag 1982) pada 658-659.
69.             ^ Sellars, Wilfrid (1975), "Reflections autobiografi" , di Hector-Neri Castaneda , Aksi, Pengetahuan, dan Realita: Studi Kritis di Honor of Wilfrid Sellars , Indianapolis: Perusahaan Bobbs-Merrill
70.             ^ Lihat misalnya: Nader El-Bizri , The Quest fenomenologis Antara Ibnu Sina dan Heidegger (Binghamton, NY: Global Publikasi SUNY di Binghamton, 2000), dan juga merujuk kepada: Nader El-Bizri , " Avicenna 's De Anima antaraAristoteles dan Husserl ", di The Passions of the Soul di Metamorphosis of Menjadi , ed. Anna-Teresa Tymieniecka(Dordrecht: Kluwer Academic Publishers , 2003), hlm 67-89
71.             ^ Lihat juga seri buku-diterbitkan oleh Springer padafenomenologi dan filsafat Islam : [1]
sunting ]Bibliografi
sunting ]Literatur Primer
sunting ]Di Jerman
§  1887. Über den Begriff der Zahl. Psychologische Analysen .
§  1891. Philosophie der Arithmetik. Psychologische und logische Untersuchungen ( Filsafat aritmatika )
§  1900. Logische Untersuchungen. Erster Teil: Prolegomena zur reinen Logik ( Logical Investigations , Vol 1)
§  1901. Logische Untersuchungen. Zweiter Teil: Untersuchungen zur Phänomenologie und Theorie der Erkenntnis ( Investigasi Logis , Vol 2)
§  . 1.911 Philosophie als Strenge Wissenschaft (termasuk dalam Fenomenologi dan Krisis Filsafat: Filsafat sebagai Ilmu ketat dan Filsafat dan Krisis Manusia Eropa )
§  1913. zu einer Ideen reinen Phänomenologie und phänomenologischen Philosophie. Erstes Buch: Allgemeine Einführung in die reine Phänomenologie ( Ideas: Pengantar Umum untuk Fenomenologi Murni )
§  1923-24. Erste Philosophie. Zweiter Teil: Theorie der phänomenologischen Reduktion ( Filsafat Pertama , Vol 2: Pengurangan fenomenologis )
§  1925. Erste Philosophie. Erster Teil: Kritische Ideengeschichte ( Pertama Filsafat Vol 1: Sejarah Kritis Gagasan )
§  1928. Vorlesungen zur Phänomenologie des Inneren Zeitbewusstseins .
§  1929. Formale und transzendentale Logik. Versuch einer Kritik der Vernunft logischen ( Logika Formal dan Transendental )
§  1931. Renungan cartésiennes ( Renungan Cartesian )
§  1936. Die Krisis der europäischen Wissenschaften und die transzendentale Phänomenologie: Eine Einleitung in die phänomenologische Philosophie ( Krisis Eropa dan Ilmu Transendental Fenomenologi: Sebuah Pengantar Filsafat fenomenologis )
§  1939. Erfahrung und Urteil. Untersuchungen zur Genealogie der Logik. ( Pengalaman dan Penghakiman )
§  . 1.952 Ideen II: Phänomenologische Untersuchungen Konstitution zur .
§  . 1.952 Ideen III: Die Phänomenologie und die Fundamente der Wissenschaften .
sunting ]Dalam bahasa Inggris
§  Filsafat Aritmatika , Willard, Dallas, trans, 2003. [1.891]. Dordrecht: Kluwer .
§  Investigasi logis , 1973 [1900, edisi revisi kedua 1913], Findlay, JN, trans. London: Routledge .
§  "Filsafat sebagai Ilmu ketat", diterjemahkan dalam Quentin Lauer, editor, 1965 [1.910] Fenomenologi dan Krisis Filsafat . New York:Harper & Row .
§  Ide Menyinggung ke Fenomenologi Murni dan ke Filsafat fenomenologis - Buku Pertama: Pengantar Umum ke Fenomenologi Murni, 1982 [1913]. Kersten, F., trans. The Hague: Nijhoff .
§  Ide Menyinggung ke Fenomenologi Murni dan ke Filsafat fenomenologis - Buku Kedua: Studi Fenomenologi dalam Konstitusi , 1989. R. Rojcewicz dan A. Schuwer, penerjemah. Dordrecht: Kluwer.
§  Ide Menyinggung ke Fenomenologi Murni dan ke Filsafat fenomenologis - Buku Ketiga: Fenomenologi dan Yayasan Ilmu Pengetahuan ,, 1980 Klein, TE, dan Pohl, KAMI, penerjemah. Dordrecht: Kluwer.
§  Di Fenomenologi Kesadaran Waktu Intern (1893-1917) , 1990 [1928]. Brough, JB, trans. Dordrecht: Kluwer.
§  Cartesian Meditations , 1960 [1931]. Cairns, D. , trans. Dordrecht: Kluwer. online.
§  Logika Formal dan Transendental , 1969 [1929], Cairns, D. , trans. The Hague: Nijhoff.
§  Pengalaman dan Penghakiman , 1973 [1.939], Churchill, JS, dan Ameriks, K., penerjemah. London: Routledge.
§  Krisis Eropa Ilmu dan Filsafat Transendental , 1970 [1936/54], Carr, D., trans. Evanston: Northwestern University Press .
§  "Universal teleologi". Telos 4 (Fall 1969). New York: Telos Tekan .
Antologi:
§  Willard, Dallas, trans, 1994.. Early Writings dalam Filsafat Logika dan Matematika . Dordrecht: Kluwer.
§  Welton, D., ed., 1999. The Husserl Esensial . Bloomington: Indiana University Press .
sunting ]Literatur Sekunder
§  Bernet, Rudolf, et al, 1993.. Pengantar Husserlian Fenomenologi . Evanston:. Northwestern University Press ISBN 0-8101-1030-X
§  Hopkins, Burt C., (2011) Filsafat Husserl . Durham: ketajaman.
§  Derrida, Jacques , 1954 (Perancis), 2003 (Inggris). Masalah Kejadian dalam Filsafat Husserl . Chicago & London: University of Chicago Press.
§  --------, 1962 (Perancis), 1976 (bahasa Inggris). Pengantar ini Husserl The Origin of Geometry . Termasuk terjemahan Derrida Lampiran III yang Husserl 1.936 Krisis Eropa dan Ilmu Transendental Fenomenologi .
§  --------, 1967 (Perancis), 1973 (bahasa Inggris). Pidato dan Fenomena (La Voix et le phenomene), dan Essay lain pada Teori Husserl Tanda . ISBN 0-8101-0397-4
§  Everdell, William R. (1998), The Kaum modern Pertama , Chicago: University of Chicago Press, ISBN  0-226-22480-5
§  Baik, Kit , 1995, "Bagian-Utuh" di Smith, B., dan Smith, DW, eds,. The Companion Cambridge ke Husserl . Cambridge: Cambridge University Press.
§  Fink, Eugen 1995, meditasi Cartesian Keenam. Ide dari Teori Transendental Metode dengan notasi tekstual oleh Edmund Husserl.Diterjemahkan dengan pengantar oleh Ronald Bruzina, Bloomington: Indiana University Press.
§  Føllesdal, Dagfinn , tahun 1972, "Sebuah Pengantar Fenomenologi untuk filsuf analitik" di Olson, RE, dan Paul, AM, eds,. Filsafat Kontemporer di Skandinavia . John Hopkins Univ. Tekan: 417-30.
§  Hill, CO, 1991. Word dan Obyek di Husserl, Frege, Russell dan: The Roots of Twentieth-Century Philosophy . Ohio Univ. Tekan.
§  -------- Dan Rosado Haddock, GE, 2000. Husserl atau Frege? Artinya, Objektivitas, dan Matematika . Buka Pengadilan.
§  Levinas, Emmanuel , 1963 (Perancis), 1973 (bahasa Inggris). Teori Intuisi dalam Fenomenologi Husserl . Evanston: Northwestern University Press.
§  Köchler, Hans , 1983, "The Relativitas dari Jiwa dan Negara Mutlak dari Ego Murni", Analecta Husserliana 16: 95-107.
§  --------, 1986. Realisme fenomenologis. Dipilih Essay . Frankfurt a. M / Bern:. Peter Lang.
§  Mohanty, JN, 1974, "Husserl dan Frege: Sebuah Tampilan Baru Hubungan mereka", Research in Fenomenologi 4: 51-62.
§  --------, 1982. Teori Edmund Husserl Makna . The Hague: Martinus Nijhoff.
§  --------, 1982. Husserl dan Frege . Bloomington: Indiana University Press.
§  Moran, D. dan Cohen, J., 2012, Kamus Husserl . London, Continuum Press.
§  . Natanson, Maurice, 1973 Edmund Husserl: Filsuf Tugas Tak Terbatas . Evanston:. Northwestern University Press ISBN 0-8101-0425-3
§  Ricoeur, Paul ., 1967 Husserl: Sebuah Analisis Fenomenologi Nya . Evanston: Northwestern University Press.
§  Rollinger, RD, 1999, Posisi Husserl di Sekolah Brentano di Phaenomenologica 150. Kluwer. ISBN 0-7923-5684-5
§  --------, 2008. Fenomenologi Austria: Brentano, Husserl, Meinong, dan Lainnya pada Pikiran dan Bahasa . Frankfurt am Main:. Ontos-Verlag ISBN 978-3-86838-005-7
§  . Schuhmann, K., 1977 Husserl - Chronik (Denk-und Lebensweg Edmund Husserls) . Nomor I di Husserliana Dokumente . Martinus Nijhoff. ISBN 90-247-1972-0
§  . Simons, Peter, 1987 Bagian: Sebuah Studi di Ontologi . Oxford: Oxford University Press.
§  Sokolowski, Robert. Pengantar Fenomenologi [2] . New York:. Cambridge University Press, 1999 ISBN 978-0-521-66792-0
§  Smith, B. & Smith, DW, eds. (1995), The Cambridge pendamping untuk Husserl , Cambridge: Cambridge University Press, ISBN 0-521-43616-8
§  Smith, David Woodruff, 2007. Husserl London: Routledge.
§  Stiegler, Bernard ., 2009 Tehnik dan Waktu, 2: Disorientasi . Stanford: Stanford University Press.
§  Zahavi, Dan, 2003. Husserl Fenomenologi . Stanford:. Stanford University Press ISBN 0-8047-4546-3
Pranala luar
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d6/Wikiquote-logo-en.svg/40px-Wikiquote-logo-en.svg.png
Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan:Edmund Husserl
Husserl arsip
§  Husserl-Archives Leuven , para Husserl Arsip-main di Leuven, Pusat Internasional untuk Penelitian fenomenologis.
§  Husserliana: Edmund Husserl Gesammelte Werke , edisi kritis berkelanjutan karya Husserl.
§  Husserliana: Materialien , edisi untuk kuliah dan bekerja lebih pendek.
§  Edmund Husserl Dikumpulkan Pekerjaan , terjemahan bahasa Inggris dari karya Husserl.
§  Arsip Husserl de Paris , di École normale supérieure , Paris.
sunting ]Link Lain
§  Edmund Husserl masuk oleh Christian Beyer dalam Encyclopedia Stanford Filsafat
§  Fenomenologi masuk oleh David Woodruff Smith dalam Encyclopedia Stanford Filsafat
§  Internet Encyclopedia of Philosophy : " . Edmund Husserl (1859-1938) . - Marianne Sawicki Diakses 2011-04-28.
§  Page Husserl oleh Bob Sandmeyer Termasuk sejumlah teks online di Jerman dan Inggris.
§  Husserl.net , proyek open content.
§  " Edmund Husserl: Ontologi Formal dan Logika Transendental. " Sumber daya panduan tentang logika Husserl dan ontologi formal, dengan bibliografi beranotasi.