Terima Kasih Anda Telah Berkunjung di Blog Obet Nego Y. Agau

Selasa, 21 Mei 2013

Pendampingan untuk Pastoral jangka panjang maupun jangka pendek.


Nama lengkap              : Obet Nego
NIM                             : 11.16.23
Tugas mata kuliah        : Pastoral 1
Dosen pengampu         : Pdt. Retni Mulyani, M.Si

Dasar teologis untuk pendampingan Pastoral adalah bersumber utama dari Alkitab. Beberapa contoh ayat dalam Alkitab sebagai dasar dari Pastoral sebagai berikut :
1 Petrus 5: 2-3
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
Jangan kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang percaya kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
Perbedaan antara Pastoral dan Konseling sebagai berikut:
·         Pastoral pada proses pengembalaan/pendampingan dilakukan jangka panjang atau terus-menerus. Karena masalahnya lebih sulit oleh karena itu pembimbingan memerlukan waktu lama.contoh pendampingan terhadap keluarga korban meninggal.
·         Konseling pada proses pengembalaan/pendampingan dilakukan jangka pendek atau bila diperlukan saja.
Potret seorang gembala sebagai berikut:
gembala dalam jemaat :
·         Yesus sebagai gembala dalam jemaat: Yohanes 10 dan Yohanes 21 : 15c-17c. Menjadi seorang gembala harus mengenal jemaat/domba-dombanya.
·         Semua jemaat merupakan sebagai gembala. Matius 22: 39, Yohanes 13:34-35
·         Anggota Majelis Jemaat sebagai gembala khusus. Roma 12 6-8a.
·         Semua jemaat bisa jadi seorang gembala. Tidak harus seorang Pendeta. 1 korintus 12:7-11.
·         Pendeta sebagai gembala khusus yang penuh waktu untuk melakukan tugas gembala(full time)
Sifat gembala
·         Melakukan pertumbuhan peribadi seorang gembala: Mengenal Yesus. Mengenal Tugas dan panggilanya pengembala. Membangun relasi yang baik kepada Tuhan.
·         Suka bergaul, tidak suka menghakimi, suka mengampuni, tidak boleh menperhatikan bisikan-bisikan, bersedia untuk mendengarkan keluhan, bersikap rendah hati, sabar, belajar memahami orang lain.
·         Tidak mesti harus jadi seorang psikolog, cukup dengan memperhatikan yang tulus dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar