Terima Kasih Anda Telah Berkunjung di Blog Obet Nego Y. Agau

Senin, 17 Juni 2013

Belajar tentang Psikologi perkembangan pada anak Remaja

1. Pengertian Remaja
Menurut Turner dan Helms (dalam Mukhtar, 2003) menyatakan bahwa masa remaja sebagai suatu masa dimana terjadi perubahan besar yang memberikan suatu tantangan pada individu remaja untuk dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya dan mampu mengatasi perubahan fisik dan seksual yang sedang dialaminnya, juga sedang mengalami apa yang di namakan proses pencarian identitas diri dan berusaha membangun suatu hubungan interaksi yang sifatnya baru.
Sedangkan menurut Piaget (dalam Mukhtar, 2003) mendefinisikan remaja secara psikologis adalah usia dimana anak merasa pada tingkatan yang sama dengan orang-orang yang lebih tua.
Menurut Dradjat (dalam Willis, 1994) remaja adalah usia transisi. Seorang individu telah meninggalkan usia kanak-kanak yang lemah dan penuh ketergantungan, akan tetapi belum mampu ke usia yang kuat dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun terhadap masyarakat. Masa remaja berkisar antara usia 13-21 tahun, sedangkan menurut Hall (dalam Willis, 1994) masa remaja berkisar dari usia 15 tahun sampai 23 tahun.
Papilia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan menurut Anna Freud (dalam Harlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perubahan perkembangan meliputi perubahan-perubahan ang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orang tua dan cita-cita mereka dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa yang di tandai dengan adanya perubahan fisik, kognisi dan kepribadian serta sosial dalam diri individu pada usia berkisar antara 13 sampai 23 tahun.
  1. 1. Ciri-ciri dan Karakteristik Remaja
Menurut Hurlock (dalam Mukhtar, 2003) masa remaja mempunyai beberapa ciri dan karakteristik, antara lain:
  1. Masa remaja sebagai periode yang penting
Disebutkan sebagai periode yang penting dalam kehidupan, karena pada masa remaja terjadi perubahan-perubahan fisik dan psikis yang akan sangat mempengaruhi perkembangan jiwa dan karakter dari remaja tersebut. Perubahan dan perkembangan tersebut menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap nilai dan minat baru.
  1. Masa remaja sebagai periode peralihan
Terjadinya peralihan pola psikologis dan karakter dari seorang anak-anak, tetapi belum sampai pada tahap dewasa, maka dalam tahap ini sering terjadi kebingungan dari sang remaja, akibat pencarian dan pematangan jati dirinya.
  1. Masa remaja sebagai periode perubahan
Terjadinya perubahan yang bersamaan denga fisik, psikis, perilaku dan perubahan tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat, apabila  fisiknya berkembang dengan baik dan pesat, maka perilaku dan psikisnya pun akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya.
  1. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Remaja adalah manusia biasa yang merupakan mahluk sosial, maka mereka akan berusaha untuk mencari identitas dirinya, apakah dalam kelompok, lingkungan atau mengidolakan seseorang.
  1. Masa remaja adalah usia yang menimbulkan ketakutan
Terjadinya banyak perubahan terutama dalam bentuk fisik, mengakibatkan mereka “memaksa” untuk dianggap sebagai seorang dewasa. Mereka ingin menentukan sendiri apa yang mereka inginkan. Mereka merasa sudah cukup mengetaui tentang kehidupan, sehingga mereka tidak membutuhkan adanya bimbingan dari orang tua yang berlebihan.
  1. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Pada masa remaja, mereka memandang, melihat dan memutuskan segala sesuatu berlandaskan pada “kaca mata” mereka saja, mereka sangat suit menerima informasi dari orang lain kecuali berasal dari “geng” nya (kelompok). Remaja cenderung memiliki kecerdasan emosi yang rendah, sikap empati mereka sangat kecil.
  1. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi gelisah untuk meningkatkan image belasan tahun dan untuk memberikan kesan kepada mereka sudah hamper dewasa. Mereka akan menempatkan dirinya sebagai orang dewasa, maka mereka akan mengikuti perilaku keseharian orang dewasa.
  1. 2. Tugas Perkembangan Remaja
Menurut Havighrust (dalam Mukhtar, 2003) menyatakan terdapat 10 tugas perkembangan yang harus dilalui pada seorang remaja yaitu:
  1. Mencapai hubungan yang lebih dewasa dengan teman sebaya laki-laki dan perempuan
  2. Mencapai peran jenis kelamin sebagai laki-laki atau perempuan
  3. Menerima keadaan jasmaninya dan menggunakan jasmaninya secara efektif
  4. Mencapai kemandirian seara emosional dari ketergantungan pada orang tua atau orang dewasa lainnya
  5. Mencapai keyakinan akan kemandirian secara ekonomi paa masa mendatang
  6. Memilih dan mempersiapkan diri untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu
  7. Menyiapkan diri untuk perkawinan dan berkeluarga.
  8. Mengembangkan keteramplan dan konsep intelektual sebagai warga masyarakat
  9. Menginginkan dan melakukan tindakan yang secara social bertanggung jawab
  10. Memilih seperangkat sistem tata nilai dan tata karma yang menuntun perilakunya.
  1. 3. Aspek-aspek Perkembangan pada Masa Remaja
  2. Perkembangan fisik
Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan keterampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada tubuh di tandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh anak-anak yang cirinya adalah kematangan perubahan fisik otak sehingga strukturya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia & Olds, 2001).
  1. Perkembangan kognitif
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2001) seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, dimana informasi yang di dapat tidak langsung di terima ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berfikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.
  1. Perkembangan kepribadian dan sosial
Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik, sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam hubungan dengan orang lain (Papalia & Olds, 2001) perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup (Erikson, dalam Papalia & Olds, 2001)

Daftar Pustaka
Mukhtar. (2003). Konsep diri remaja menuju remaja pribadi. Jakarta: PT. Rakasta Samasta
Papalia, D.E, Olds, S. W., & Feldman, D. (2001). Human development (8th ed). Boston: McGraw-Hill
Santrock, J. W. (2001). Adolescence (8th ed). North America: McGraw-Hill.
Willis, S. S. (1994). Problem remaja dan pemecahannya. Bandung: Angkasa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar