Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas
Pengantar Hermenuetik Perjanjian Lama 2
KITAB YESAYA
Dosen Pengampu:
Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th
Dibuat oleh:
Obet Nego
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
GEREJA KALIMATAN EVANGELIS
BANJARMASIN 2012
Kitab Yesaya
Latar belakang
sosial dan budaya
Kitab Yesaya adalah salah satu kitab terbesar dalam kanon Alkitab,
bersama sama dengan Kitab Mazmur dan Kitab Yeremia. Kitab ini juga sangat
penting seperti yang terlihat dari kenyataan bahwa tidak kurang dari 15 naskah Kitab Yesaya terdapat di antara naskah-naskah Laut Mati.
Dalam hal ini hanya Kitab Ulangan saja yang jumlah naskah lebih banyak pula.
Lagi pula, Kitab Yesaya sangat dipengaruhi Yohanes Pembabtis, Yesus dan tentu
saja para penulis PB yang memuat 411
kutipan dari Kitab Yesaya. Banyaknya jumlah buku tentang Yesaya dan panjangnya
artilkel-artikel mengenai kitab ini dalam kamus-kamus Alkitab atau ensiklopedia,
mengaris bawahi pentingnya Kitab ini.
Nabi
Yesaya
Sebelum membahasn tentang nabi dan karyanya, kita harus menjelaskan
dasar dari pernyataan-pernyataan yang akan dikemukakan di bawah ini. Hampis
seluruh ahli modern mengakui kebesaran Yesaya-suatu pandangan yang mendasarkan
keseluruhan kitabnya-namun menyangkal bahwa nabi Yesaya sendiri menulis
sebagian besar kitab ini, termasuk pasal-pasal yang luar biasa hebat dalam
bagian kitab ini. inilah salah satu
kelemahan yang serius dari banyaknya pandangaan modern. Pandangan yang akan
dipertahankan berikut adalah: hanya ada satu orang yang bertanggung jawab atas
keseluruhan Kitab Yesaya ini, walaupun itu tidak harus berarti bahwa dialah
pengarang dan penyunting akhirnya. Hanya seorang tokoh yang luar biasa dapat
menghasilkan suatu karya dengan pengaruh yang sebesar itu dan satu-satunya
tokoh yang cocok dalam sejarah para nabi adalah Yesaya.
Yesaya bin Amos adalah seorang Yehuda, mungkin orang Yerusalem,
yang memulai pelayanannya pada tahun wafatnya Uzia (740sM) sampai pada zaman
pemerintahan raja Yotam, Ahas, dan Hizkia(701sM), dan menurut tradisi yang hanya
sedikit didukung oleh nubuat-nubuat dalam kitabnya malah sampai pemerintahan
Manasye(696-942sM) ada juga tradisi yang menyebutkan Yesaya adalah sepupu Uzia
dan keponakan Amazia( Talmud Megillah ps 10b) dilahirkan dekat Yerusalem. Para
ahli modern menyebutkan tradisi adalah terkaan belaka saja. Dalam kenyataannya Yesaya boleh mendekati
raja dan imam tanpa halangan dan kesulitan apapun dan hal ini mendukung tradisi
tersebut. Ia menikah dengan seorang nabiah yang melahirkan 2 orang putra.
Menurut tradisi Yahudi anak ke 2 dilahirkan oleh perkawinan ke 2 dengan
seorang dara. Ada juga tradisi kitab kenaikan Yesaya yang menyatakan bahwa
Yesaya mati Syahid dengan di gergaji pada masa pemerintahan Menasye. Jadi
pelayanan Yesaya mencakup sekurang-kurangnya 40 tahun dan mungkin lebih, karena
Hizkia baru wafat pada zaman 687 sM. Walaupun Menesye sudah memerintah bersama
dengan ayahnya, namun sangat diragukan bahwa ia akan membunuh Yesaya sementara
Hizkia masih hidup.
Jelaslah Yesaya merasakan panggilan Ilahi membebankan suatu tugas
khusus ke atas bahunya. Sekalipun ia melihat Tuhan ia merasa tidak layak dan
mengambarkan dirinya sebagai orang yang najis bibir. Namun ia percaya Tuhan
telah menguduskannya sebagai persiapan untuk perkerjaannya. Tugas sulitnya dan
ia merasa takjub karena sifat dan jangkauanya. Nama yang ia berikan kepada
anak-anaknya- Syear Yasyub’orang-orang yang tertinggal akan kembali’ dan
khususnya nama anak bungsunya, Maher-Syalal Hasy-Bas’cepat rusak,cepat mangsa’-
merupakan petunjuk mengenai misinya. Seperti yang kita lihat, nama-nama ini
sangat erat hubungannya dengan pesan yang diberikan kepada Yesaya pada saat ia
dipanggil.
Menurut
2 Tawarikh 26:22, Yesaya bin Amos menuliskan riwayat Uzia. Ini memberi kesan
bahwa ia menjabat sebagai penulis atau pemelihara catatan sejarah resmi dari
raja itu. Kitab Yesaya menunjukan bahwa dengan mudah bergerak dalam lingkungan
para pejabat dan dekat kepada Raja-Raja. Kedudukan seperti itu member
penjelasan yang memuaskan tentang cara bagaimana Yesaya mendapat pengetahuannya
tentang masalah Politik-politik dunia pada zamannya.
Keadaan
zaman itu
Dalam pasal-pasal Kitab Amos, Hosea, Mikha kita telah
memperlihatkan keadaan nasional dan internasional pada zaman nabi-nabi itu.
Sekurang-kurangnya sebagian besar masa pelayanan Yesaya sama dengan zaman
mereka. Walaupun panggilan dating pada tahun wafatnya Uzia, namun
berdasarkan 2 tawarikh 26 kita menduga
kita menduga ia sudah aktif di istana raja sekurang-kurangnya beberapa tahun
sebelum itu. Apabila Ysaya sendiri yang mencatat kematian senherib. Maka
kegiatannya di istana dan pelayanan profentiknya mencakup masa antara 745sM
sampai kira-kira tahun 680sM. Bahkan bila periode itu dikurangi menjadi empat
setengah dasawarsa terakhir dari 8 abad” seperti yang dikemukakan Eissfeld.
Tetap saja masa-masa lain
dalam sejarah Israel”.Waktu Yesaya mulai bekerja,
Israel sedang berada di ambang kehancuran. Pada
tahun 722 sebelum Masehi kerajaan utara dengan kesepuluh sukunya
dikalahkan oleh bangsa Asyur. Tetapi kerajaan selatan, Yehuda, sedang menuju
nasib yang sama. Secara sosial, politis mereka sudah rusak, demikian juga iman
percaya mereka. Kerajaan utama telah dihukum dan musnah. Tetapi, Yehuda
berbeda. Negeri itu harus dihakimi, tetapi oleh karena adanya perjanjian abadi
dengan Allah, maka Yehuda juga akan diselamatkan. Pada suatu saat, dari Yehuda
akan datang seorang Hamba Tuhan, Sang Juruselamat yang akan menyelamatkan bukan
hanya Yehuda, tetapi seluruh dunia.
Tiglat menduduki takhta Asyur pada tahun 745 sM, dan
sebelum tahun 740 sM dia telah menguasai siria Utara. Pada tahun 738 sM dia
menaklukan negara-kota Aram di Hamat dan memaksa kerajaan kecil lainnya untuk
membayar upeti supaya terlepas dari nasip yang sama. Kelompok ini terdiri dari
israel dibawah pemeintahan Menahem dan Azriyau dari Yahudi. Pada tahun 374 sM,
Tiglat-Pilesar memimpin serangan terhadap daerah daerah Filistin dan membangun
pangkalan gerakan militer di sungai mesir (yaitu Wadi El Arisy). Sejumlah kota
kecil bergabung menentang dia dalam perang Siro-Efraim (733 sM).
Kerajaan Israel ikut sereta dalam perang ini, Tetapi
Ahas dari Yehuda menolak untuk ikut. Karena
itu persekutuan itu berbalik menantang dia dan berencana menghancurkan
keturunan Daud serta mengangkat seorang menjadi raja akan bersekutu dengan mereka. Ahas menolak nasehat Yesaya,
lalu meminta tolong pada Asyur . Tiglat Pileser menyerbu bagian Yordan sebelah
atas, mengambil daerah Gilead dan daerah Galilea, serta membawa banyak orang
Israel ke Asyur, sesuaidengan kebijaksanaannya untuk memindahkan para tawanan.
Pada saat itu Asyur sudah mencapat perbatasab Yahuda.
Sekitar
tahun-tahun ini raja Israel, digulingkan dan pengantinya hosea harus membayar
upeti pada Tiglat Peleser, sesudah raja Asyur menghancurkan kota Damsyik.(732
sM).Tiglat Peleser wafat tahun 727 sM dan segera setelah itu hosea tidak lagi
membaya upeti, kepada pengantinya Salmaneser. Mesir tampaknya terlibat dalam
tindakan penolakan ini. Asyur menyerang Israel dan raja serta mengambil
tanahnya, tetapi tidak berhasil menakhulkan ibu kota Samaria. Namun setelah 3
tahun pengepungan Samaria jatuh (721 sM), antah kenapa Salmaneser atau
pengantinya, Sargon II (yang menyebut dirinya sebagai pemenang dan sisa orang
Israel dibawa sebagai tawanan. Negrinya diduduki kembali oleh orang-orang
tawanan dari daerah lain, termasuk orang Babel , agaknya itulah sebabnya Yesaya
dan nabi-nabi lain memiliki pengetahuan terinci tentang Babel. Dengan jatuhnya
kerajaan Israel Asyur memperluas kekuasaannya sampai perbatasan utara yehuda,
dan kenyataan ini tercermin dalam filsafat akan datangnya krisis dan malapetaka
, seperti yang terdapat dalam kitab Yesaya.
Pada
tahun 720 sM beberapa kota di Siria dan Palestina memberontak tetapi berhasil
ditumpas. Gaza mencoba memberontak dengan bantuan Firaun Sib’u dari Mesir.
Dalam pertemuan tersebut, tentara Asyur memukul mundur tentara Mesir ke
daerahnya sendiri. Sebagai akibatnya, Yehuda dikelilingi daerah kekuasaan Asyur
ibarat pulau di kelilingi laut. Pada tahun 716 sM Ahas wafat dan Hizkia ( yang
memerintah bersama-sama dia selama 12 tahun) mengantikan dia. Pada tahun 714
dinasti XXV (dari etitopia) mulai
berkuasa di Mesir. Pada tahun713-711 sM pemberontak anti Asyur terjadi di
Asdod, yang diikuti oleh Edom, Moab serta Yahuda. Sargon dan Asyur mengirimkan
Tauratnya(orang kedua) ke Asdod dan Asdod serta Gat menjadi wilayah Asyur.
Yehuda pun kehilangan daerahnya.
Sargon wafat pada
tahun 705 sM dan bersama itu timbul pemberontakan melawan Asyur, termasuk usaha
Hizkia yang tentu didukung oleh Mesir. Merodakh-Beladan mengirim pemberotakan
di Babel dan sangat mungkin ia mengirimkan utusan kepada Hizkia untuk
merencanakan pemberontakan atau penyerangan. Karena sibuk membasmi
pemberontakan di tempat lain, Sanherib dari Asyur tidak dapat memusatkan
perhatian kepada Yehuda sampai tahun 701 sM. Pada tahun itu ia menaklikan Sidon
dan memksa Asdod, Amon , Moab serta Edom membayar upeti. Ia juga melakukan
Askelon dan Ekron serta mengalahkan tentar mesir dibawah pimpinan Tirhaka di
Eltekeh. Lakhis di kepung, Hizkia dan dipaksa untuk membayar upeti pada
Sanherib. Lebih banyak lagi daerah kerajaannya diambil dan diberikan kepada
raja-raja Filistin. Menurut beberapa orang Ahli, hanya orang Yerusalem yang
yang ditinggalkan dalam kerajaan Yehuda ; jika demikian agaknya banyak derah
diperoleh kembali dikemudian hari
Struktur
dan isi
Sebelum timbulnya kritik Alkitab modern, tak ada usul bahwa kitab
Yesaya terdiri dari 2 bagian atau lebih. Septuaginta (abab ke-3 SM). Tidak
menunjukan adanya “ Yesaya pertama” dan dan “ Yesaya kedua”, walaupun septuaginta
itu membagi kitab-kitab lain. Naskah kitab Yesaya yang lengkap ditentukan di
antara naskah-naskah Laut Mati dan sama sekali tidak memberi tanda pemutusan akhir Yesaya 39. malah kolom Yesaya
40:1 ditulis pada baris paling Akhir dari kolom 32, tanpa spasi untuk
memisahkan kitab sebelumnya. Dalam perhitungan kitab kanonik Yahudi, kitab
Yesaya akan membahas di sini juga satu kitab, bukan sebagai dua tiga karya yang
terpisah.
Bila kita mempelajari isinya, maka kitab Yesaya terbagi menjadi 2
bagian besar, yang dapat dibagi-bagi lagi lebih lanjut. Beberapa orang melihat
adanya selingan sejarah antara kedua bagian itu
Bagian
pertama: penghukuman( Yes 1-35)
·
Dosa-dosa
Yehuda(Yes 1-12)
·
Ucapan
ilahi tentang penghukuman(Yes 13-23)
·
Maksud
Allah dalam penghukuman(Yes 24-27)
·
Peringatan
tentang usaha manusia mencari keselamatan(Yes 28-35)
·
Selingan
sejarah(Yes 36-39)
Bagian
kedua: penghiburan(Yes 40-66)
·
Pembebasan(Yes
40-48)
·
Penebusan(Yes
49-59)
·
Kemuliaan(60-66)
Masalah
penulisan
Sekarang, hanya sedikit ahli yang ,menganut pandangan tradisional
bahwa Yesaya menulis seluruh kitab memakai namanya. Ahli-ahli lebih konservatif
menerima adanya dua kitab yang ditulis dengan 2 orang yang berbeda. Ahli-ahli
berpandangan moderat menerima 3 kitab. Dan ahli-ahli yang radikal menemukan 5
pengarang atau lebih. Perkembangan pengaruh proses kritis kelihatan dalam
kalangan ahli Roma Katolik,yang dalam penelitian Alkitab biasanya bersifat
lebih konservatif dari pada ahli-ahli protestan.
·
A.alasan-alasan
untuk lebih dari satu pengarang
Ada empat alaan
utamayang telah diberikan utuk membagi kitab Yesaya diantara dua orang
pengarang atau lebih.alasan alasan itu ialah
1.
Udut
pandang sejarah
2.
Sebutan
koresy(kelanjutan atau rincian alasan pertama)
3.
Gaya
bahasa
4.
Pandangan
teologis
·
B. ulasan tentang alasan-alasan tersebut
Orang Kristen
yang yakin akan pengilhaman Alkitab dapat saja menerima gagasan bahwa seorang
nabi yang namanya tak dikenal lagi menulis bagian tertentu kitab Yesaya pada
masa pembuangan. Hal itu tidak lebih sulit dari pada menerims gagasan bahwa
surat Ibrani ditulis oleh seorang yang tidak dikenal. Pandangan mengenai
“DeuteroYesaya” atau “Trio-Yesaya” tiadak mengubah penilaian atas nilai
keagamaan,asal saja tulisan tersebut sungguh-sungguh di ilhami oleh Allah. Lagi
pula pandangan seorang mengenai penulisan kitab Yesaya tidak boleh dijadikan
ortodoksinya.
Namun bila
tanpa penjelasan atau penelitianlebih lanjut kita mengatakan, bahw Yesaya 40-66
ditulis”oleh seorag nabi yang tak dikenal namanya pada masa pembuangan” dan “
Yesaya menulis seluruh kitab yang memakai namanya”,kita harus melanggar
prinsip-prinsip logis. Kita harus meneliti bukti-buktinya.
Ekonomi
Pada masa pembuangan inilah Yesaya tampil sebagai nabi walaupun
para ahli tidak meyakini bahwa Yesaya pada masa itu sama dengan Yesaya pada
masa sebelum pembuangan karena nabi yang berfirman pada zaman pembuangan tidak
memberitahukan namanya tetapi hanya sekali disinggung pada
pemanggilannya(40:6-8). Pada masa itu orang-orang Yehuda dipembuangan menderita
selama 40 tahun lamanya sehingga jaminan yang Tuhan berikan dulu kepada mereka
sebagai berkat turun temurun menghilang serta kota suci mereka dan bait Allah
pun hancur. Hal itu terjadi sesuai dengan apa yang diberitakan Yesaya sebagai
hukuman yang Tuhan sendiri jatuhkan kepada umat pilihan-Nya yang melanggar
kehendak Allah.
Yesaya membangkitkan kembali kepercayaan kepada Allah dengan
mengingatkan kuasaNya sebagai khalik, kemurahannya sebagai Allah yang memilih
Abraham dan keturunannya, kasihNya dalam pembebasan dari Mesir[1].
Yesaya pada zaman ini lebih memberikan semangat dan pengharapan karena Yesaya
melihat bahwa orang-orang buangan di Babel sangat menderita karena dibawah
tekanan para penguasa Babel, walaupun mereka diijinkan memelihara agama mereka
tetapi mereka selalu merindukan Yerusalem. Dalam keadaan yang seperti itu
Yesaya mampu membangkitkan kepercayaan mereka kepada Tuhan hingga pada zaman
berikutnya bangkitlah seorang Raja Persia bernama Koresy yang menaklukan Babel
serta menjadi penguasa kala itu.
Pada Tahun 538 Raja Koresy mengijinkan orang-orang buangan kembali
ke negeri mereka masing-masing termasuk orang-orang Yehuda untuk pulang ke
Yerusalem serta untuk membangun kembali kota-kota di Yerusalem termasuk
membangun kembali Bait Allah. Keadaan ekonomi Yehuda setelah kembalinya
orang-orang Yehuda dari pembuangan sedikit demi sedikit menjadi lebih baik,
mulai tahun berikutnya orang-orang mulai kembali sekelompok demi sekelompok dan
merencanakan pembaharuan karena Raja Koresy mengembalikan harta benda kepunyaan
Bait Allah serta mengijinkan mereka membangun tembok-tembok kota. Tetapi sayang
pada masa itu pembangunan belum juga berhasil karena orang-orang lebih
mementingkan diri mereka sendiri.
Orang-orang yang berkecukupan membangun rumah-rumah untuk mereka
sendiri sedangkan orang-orang yang miskin dibiarkan terlantar. Ketidak stabilan
ekonomi dan politik pada masa itu menghambat rencana pembangunan itu sampai
pada pemerintahan Raja Darius, ketika Hagai menyatukan orang-orang Yahudi
kembali untuk bersama-sama membangun Bait Suci, pekerjaan
yang dimulai pada tahun 520 SM selesai pada tahun 515 SM[2].
Namun ketentraman yang diharapkan pada nabi masa itu tidak sesuai dengan yang
diharapkan malah sebaliknya para Imam menyalah gunakan kedudukan mereka, rakyat
berbakti kepada dewa-dewa dan hari sabat serta pembayaran pajak agama dianggap
remeh. Pada tahun-tahun yang gelap inilah bangkit seorang nabi yang membawa
firman Allah yaitu Yesaya yang diduga juga berbeda dengan Yesaya sebelumnya
tetapi ajaran yang dibawanya adalah sama yaitu kembali kepada Tuhan dengan
demikian Ia pun mengingatkan bangsa Yehuda untuk menimbulkan kesadaran agar
umat Tuhan hidup dan percaya terus.
Hal-hal khusus
Kitab Yesaya
·
Sebagian
besar kitab ini ditulis dalam bentuk syair Ibrani dan sebagai karya sastra
tidak dapat dibandingi keindahanya, kuasa dan keanekaragaman dalam syairnya ,
kekayaan kosakata yang dimiliki Kitab Yesaya yang membuat kitab ini lebih
unggul dari semua penulis kitab PL lainya.
·
Kitab
Yesaya disebut sebagai Kitab “ nabi
injili ” karena dari semua kitab PL
nubuat – nubuatnya tentang mesias berisi pernyataan yang paling lengkap dan
jelas dari Injil Yesus Kristus.
·
Pandangan
kitab Yesaya tentang Salib dalam
pasal 53 adalah nubuat yang paling khusus dan terinci dalam seluruh Alkitab
mengenai kematian Yesus yangh mendamaikan bagi orang berdosa.
·
Kitab
Yesaya menjadi kitab nubuat PL yang paling teologis dan luas; Yesaya menjangkau kebelakang pada saat Allah
menciptakan langit dan bumi serta hidup manusia ( mis 42:5) dan memandang kedepan
pada saat Allah mengakhiri sejarah dan menciptakan langit baru dan bumi baru (
mis 65:17; 66:22).
·
Kitab
ini berisi lebih banyak penyataan
tentang tabiat, keagungan, dan kekudusan Allah
daripada kitab nubuat PL lainnya. Allah yang digambarkan oleh Yesaya
adalah Kudus dan Mahakuasa yang akan menghakimi dosa dan ketidakbenaran dalam
hidup umat manusia dan bangsa – bangsa. Ungkapan yang paling disenangi untuk
Allah adalah “ Allah Mahakudus, Allah Israel”.
·
Yesaya
artinya Tuhan menyelamatkan yang merupakan Nabi keselamatan. Yeasaya
memakai istilah keselamatan hampir
tiga kali lebih banyak daripada seluruh kitab para nabi lainnya. Yesaya
menyatakan bahwa maksud penuh keselamatan Allah akan digenapi hanya dalam
kaitan dengan Mesias.
·
Yesaya
sering mengacu kembali pada peristiwa – peristiwa penebusan sebelumnya dalam
sejarah Israel misal peristiwa Keluaran (4 : 5-6; 11:15; 31:5; 43: 16-17),
pemusnahan Sodom dan Gomora ( 1: 9), dan kemenangan Gideon atas suku Midian
(9:4 ; 10:26 ; 28: 21) Yesaya juga mengutip nyanyian Musa yang bersifat nubuat
dalam kitab Ulangan.
·
Bersama
dengan Kitab Ulangan dan Mazmur, Yesaya termasuk kitab PL yang paling banyak
dikitip dalam PB.
Bagian penting
kitab Yesaya
Kitab
yesaya terbagi atas dua bagian yaitu pasal 1-39 dan 40-66 . kedua bagian ini
secara garis besar menekannkan tema secara umum yaitu penghukuman dan
keselamatan sesuai dengan tema- tema umum didalam kitab PL dan PB. Dan kedua
bagian ini disatukan dengan penekanan akan karya penebusan Kristus.
Bagian
pertama Yesaya ( pasal. 1-39) berisi empat kelompok besar materi yaitu dalam
pasal. 1-12 Yesaya mengingatkan dan mengecam Yehuda karena penyembahan berhala,
kebejatan, dan ketidak adilan sosial selama masa kemakmuran yang menyesatkan.
Terjalin dengan berita mengenai hukuman yang akan datang adalah beberapa nubuat
penting tentang Mesias (mis. 2:4 ; 7:14 ; 9: 5-6 ; 11:1-9), bersama kesaksian
Yesaya tentang pentahiran dirinya dari dosa dan penugasan ilahi untuk pelayanan
penabian ( pasal. 6). Dalam pasal 13 – 23 Yesaya bernubuat kepada bangsa –
bangsa sezaman Yehuda mengenai dosa mereka dan hukuman Allah yang akan datang.
Pasal 36 – 39 mencatat beragam cuplikan sejarah dari kehidupan Hizkia yang
serupa dengan 2Raja-raja 18: 13-20 : 21.
Bagian
utama kedua (ps. 40 – 66) berisi berbagai nubuat yang paling akbar dalam
Alkitab mengenai kebesaran Allah dan kemegahan rencana penebusanNya. Pasal-
pasal ini membangkitkn harapan dan hiburan dalam umat Allah pada tahun-tahun
terakhir pemerintahan Hizkia ( 38 : 5)
Sumber
penulisan makalah mengunakan buku-buku dengan judul
1.
LisdaTirtapraja Gamadhi & Lily W.Tjiputra,
Pengatar Perjanjian Lama 2 sastra dan Nubuat, PT.BPK Gunung Mulia tahun
1996.
2.
Drs.
H. Renckens S.J. , Nabi Yesaya dan Kehadiran Allah, Penerbitan Yayasan Kanisius
tahun 1975.
3.
Drs.
A.Th. Kramer, Singa Telah Mengaum hal 82 DeuteroYesaya dan Trio-Yesaya,
BPK Gunung Mulia tahun1996.
4.
ALKITAB PAENUNTUN hidup
berkelimpahan , penerbit Gandum Mas dan
Lembaga Alkitab Indonesia.
5.
W.S Lasor & F.W Bush, pengantar perjanjian lama 2, Jakarta, PT
BPK-Gunung Mulia, cetakan ke-2, tahun
1996, hlm.254-293.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar