Terima Kasih Anda Telah Berkunjung di Blog Obet Nego Y. Agau

Senin, 05 November 2012

belajar mengenal sejarah kitab Yesaya dalam PL


Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas
Pengantar Hermenuetik Perjanjian Lama 2
KITAB YESAYA
Dosen Pengampu:
Pdt. Bimbing Kalvari, M.Th

Logo STT-GKE.jpg
Dibuat oleh:
Obet Nego

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
GEREJA KALIMATAN EVANGELIS
BANJARMASIN 2012
Kitab Yesaya
Latar belakang sosial dan budaya
Kitab Yesaya adalah salah satu kitab terbesar dalam kanon Alkitab, bersama sama dengan Kitab Mazmur dan Kitab Yeremia. Kitab ini juga sangat penting seperti yang terlihat dari kenyataan bahwa tidak kurang  dari 15 naskah Kitab Yesaya  terdapat di antara naskah-naskah Laut Mati. Dalam hal ini hanya Kitab Ulangan saja yang jumlah naskah lebih banyak pula. Lagi pula, Kitab Yesaya sangat dipengaruhi Yohanes Pembabtis, Yesus dan tentu saja  para penulis PB yang memuat 411 kutipan dari Kitab Yesaya. Banyaknya jumlah buku tentang Yesaya dan panjangnya artilkel-artikel mengenai kitab ini dalam kamus-kamus Alkitab atau ensiklopedia, mengaris bawahi pentingnya Kitab ini.
Nabi Yesaya
Sebelum membahasn tentang nabi dan karyanya, kita harus menjelaskan dasar dari pernyataan-pernyataan yang akan dikemukakan di bawah ini. Hampis seluruh ahli modern mengakui kebesaran Yesaya-suatu pandangan yang mendasarkan keseluruhan kitabnya-namun menyangkal bahwa nabi Yesaya sendiri menulis sebagian besar kitab ini, termasuk pasal-pasal yang luar biasa hebat dalam bagian kitab ini. inilah  salah satu kelemahan yang serius dari banyaknya pandangaan modern. Pandangan yang akan dipertahankan berikut adalah: hanya ada satu orang yang bertanggung jawab atas keseluruhan Kitab Yesaya ini, walaupun itu tidak harus berarti bahwa dialah pengarang dan penyunting akhirnya. Hanya seorang tokoh yang luar biasa dapat menghasilkan suatu karya dengan pengaruh yang sebesar itu dan satu-satunya tokoh yang cocok dalam sejarah para nabi adalah Yesaya.
Yesaya bin Amos adalah seorang Yehuda, mungkin orang Yerusalem, yang memulai pelayanannya pada tahun wafatnya Uzia (740sM) sampai pada zaman pemerintahan raja Yotam, Ahas, dan Hizkia(701sM), dan menurut tradisi yang hanya sedikit didukung oleh nubuat-nubuat dalam kitabnya malah sampai pemerintahan Manasye(696-942sM) ada juga tradisi yang menyebutkan Yesaya adalah sepupu Uzia dan keponakan Amazia( Talmud Megillah ps 10b) dilahirkan dekat Yerusalem. Para ahli modern menyebutkan tradisi adalah terkaan belaka saja.  Dalam kenyataannya Yesaya boleh mendekati raja dan imam tanpa halangan dan kesulitan apapun dan hal ini mendukung tradisi tersebut. Ia menikah dengan seorang nabiah yang melahirkan 2 orang putra.
Menurut tradisi Yahudi anak ke 2 dilahirkan oleh perkawinan ke 2 dengan seorang dara. Ada juga tradisi kitab kenaikan Yesaya yang menyatakan bahwa Yesaya mati Syahid dengan di gergaji pada masa pemerintahan Menasye. Jadi pelayanan Yesaya mencakup sekurang-kurangnya 40 tahun dan mungkin lebih, karena Hizkia baru wafat pada zaman 687 sM. Walaupun Menesye sudah memerintah bersama dengan ayahnya, namun sangat diragukan bahwa ia akan membunuh Yesaya sementara Hizkia masih hidup.
Jelaslah Yesaya merasakan panggilan Ilahi membebankan suatu tugas khusus ke atas bahunya. Sekalipun ia melihat Tuhan ia merasa tidak layak dan mengambarkan dirinya sebagai orang yang najis bibir. Namun ia percaya Tuhan telah menguduskannya sebagai persiapan untuk perkerjaannya. Tugas sulitnya dan ia merasa takjub karena sifat dan jangkauanya. Nama yang ia berikan kepada anak-anaknya- Syear Yasyub’orang-orang yang tertinggal akan kembali’ dan khususnya nama anak bungsunya, Maher-Syalal Hasy-Bas’cepat rusak,cepat mangsa’- merupakan petunjuk mengenai misinya. Seperti yang kita lihat, nama-nama ini sangat erat hubungannya dengan pesan yang diberikan kepada Yesaya pada saat ia dipanggil.
            Menurut 2 Tawarikh 26:22, Yesaya bin Amos menuliskan riwayat Uzia. Ini memberi kesan bahwa ia menjabat  sebagai penulis  atau pemelihara catatan sejarah resmi dari raja itu. Kitab Yesaya menunjukan bahwa dengan mudah bergerak dalam lingkungan para pejabat dan dekat kepada Raja-Raja. Kedudukan seperti itu member penjelasan yang memuaskan tentang cara bagaimana Yesaya mendapat pengetahuannya tentang masalah Politik-politik dunia pada zamannya.

Keadaan zaman itu
Dalam pasal-pasal Kitab Amos, Hosea, Mikha kita telah memperlihatkan keadaan nasional dan internasional pada zaman nabi-nabi itu. Sekurang-kurangnya sebagian besar masa pelayanan Yesaya sama dengan zaman mereka. Walaupun panggilan dating pada tahun wafatnya Uzia, namun berdasarkan  2 tawarikh 26 kita menduga kita menduga ia sudah aktif di istana raja sekurang-kurangnya beberapa tahun sebelum itu. Apabila Ysaya sendiri yang mencatat kematian senherib. Maka kegiatannya di istana dan pelayanan profentiknya mencakup masa antara 745sM sampai kira-kira tahun 680sM. Bahkan bila periode itu dikurangi menjadi empat setengah dasawarsa terakhir dari 8 abad” seperti yang dikemukakan Eissfeld.
 Tetap saja masa-masa lain dalam sejarah Israel”.Waktu Yesaya mulai bekerja, Israel sedang berada di ambang kehancuran. Pada  tahun 722 sebelum Masehi kerajaan utara dengan kesepuluh sukunya dikalahkan oleh bangsa Asyur. Tetapi kerajaan selatan, Yehuda, sedang menuju nasib yang sama. Secara sosial, politis mereka sudah rusak, demikian juga iman percaya mereka. Kerajaan utama telah dihukum dan musnah. Tetapi, Yehuda berbeda. Negeri itu harus dihakimi, tetapi oleh karena adanya perjanjian abadi dengan Allah, maka Yehuda juga akan diselamatkan. Pada suatu saat, dari Yehuda akan datang seorang Hamba Tuhan, Sang Juruselamat yang akan menyelamatkan bukan hanya Yehuda, tetapi seluruh dunia.
Tiglat menduduki takhta Asyur pada tahun 745 sM, dan sebelum tahun 740 sM dia telah menguasai siria Utara. Pada tahun 738 sM dia menaklukan negara-kota Aram di Hamat dan memaksa kerajaan kecil lainnya untuk membayar upeti supaya terlepas dari nasip yang sama. Kelompok ini terdiri dari israel dibawah pemeintahan Menahem dan Azriyau dari Yahudi. Pada tahun 374 sM, Tiglat-Pilesar memimpin serangan terhadap daerah daerah Filistin dan membangun pangkalan gerakan militer di sungai mesir (yaitu Wadi El Arisy). Sejumlah kota kecil bergabung menentang dia dalam perang Siro-Efraim (733 sM).
Kerajaan Israel ikut sereta dalam perang ini, Tetapi Ahas dari Yehuda menolak untuk ikut. Karena  itu persekutuan itu berbalik menantang dia dan berencana menghancurkan keturunan Daud serta mengangkat seorang menjadi raja akan bersekutu  dengan mereka. Ahas menolak nasehat Yesaya, lalu meminta tolong pada Asyur . Tiglat Pileser menyerbu bagian Yordan sebelah atas, mengambil daerah Gilead dan daerah Galilea, serta membawa banyak orang Israel ke Asyur, sesuaidengan kebijaksanaannya untuk memindahkan para tawanan. Pada saat itu Asyur sudah mencapat perbatasab Yahuda. 
            Sekitar tahun-tahun ini raja Israel, digulingkan dan pengantinya hosea harus membayar upeti pada Tiglat Peleser, sesudah raja Asyur menghancurkan kota Damsyik.(732 sM).Tiglat Peleser wafat tahun 727 sM dan segera setelah itu hosea tidak lagi membaya upeti, kepada pengantinya Salmaneser. Mesir tampaknya terlibat dalam tindakan penolakan ini. Asyur menyerang Israel dan raja serta mengambil tanahnya, tetapi tidak berhasil menakhulkan ibu kota Samaria. Namun setelah 3 tahun pengepungan Samaria jatuh (721 sM), antah kenapa Salmaneser atau pengantinya, Sargon II (yang menyebut dirinya sebagai pemenang dan sisa orang Israel dibawa sebagai tawanan. Negrinya diduduki kembali oleh orang-orang tawanan dari daerah lain, termasuk orang Babel , agaknya itulah sebabnya Yesaya dan nabi-nabi lain memiliki pengetahuan terinci tentang Babel. Dengan jatuhnya kerajaan Israel Asyur memperluas kekuasaannya sampai perbatasan utara yehuda, dan kenyataan ini tercermin dalam filsafat akan datangnya krisis dan malapetaka , seperti yang terdapat dalam kitab Yesaya.
            Pada tahun 720 sM beberapa kota di Siria dan Palestina memberontak tetapi berhasil ditumpas. Gaza mencoba memberontak dengan bantuan Firaun Sib’u dari Mesir. Dalam pertemuan tersebut, tentara Asyur memukul mundur tentara Mesir ke daerahnya sendiri. Sebagai akibatnya, Yehuda dikelilingi daerah kekuasaan Asyur ibarat pulau di kelilingi laut. Pada tahun 716 sM Ahas wafat dan Hizkia ( yang memerintah bersama-sama dia selama 12 tahun) mengantikan dia. Pada tahun 714 dinasti  XXV (dari etitopia) mulai berkuasa di Mesir. Pada tahun713-711 sM pemberontak anti Asyur terjadi di Asdod, yang diikuti oleh Edom, Moab serta Yahuda. Sargon dan Asyur mengirimkan Tauratnya(orang kedua) ke Asdod dan Asdod serta Gat menjadi wilayah Asyur. Yehuda pun kehilangan daerahnya.
            Sargon wafat pada tahun 705 sM dan bersama itu timbul pemberontakan melawan Asyur, termasuk usaha Hizkia yang tentu didukung oleh Mesir. Merodakh-Beladan mengirim pemberotakan di Babel dan sangat mungkin ia mengirimkan utusan kepada Hizkia untuk merencanakan pemberontakan atau penyerangan. Karena sibuk membasmi pemberontakan di tempat lain, Sanherib dari Asyur tidak dapat memusatkan perhatian kepada Yehuda sampai tahun 701 sM. Pada tahun itu ia menaklikan Sidon dan memksa Asdod, Amon , Moab serta Edom membayar upeti. Ia juga melakukan Askelon dan Ekron serta mengalahkan tentar mesir dibawah pimpinan Tirhaka di Eltekeh. Lakhis di kepung, Hizkia dan dipaksa untuk membayar upeti pada Sanherib. Lebih banyak lagi daerah kerajaannya diambil dan diberikan kepada raja-raja Filistin. Menurut beberapa orang Ahli, hanya orang Yerusalem yang yang ditinggalkan dalam kerajaan Yehuda ; jika demikian agaknya banyak derah diperoleh kembali dikemudian hari
Struktur dan isi
Sebelum timbulnya kritik Alkitab modern, tak ada usul bahwa kitab Yesaya terdiri dari 2 bagian atau lebih. Septuaginta (abab ke-3 SM). Tidak menunjukan adanya “ Yesaya pertama” dan dan “ Yesaya kedua”, walaupun septuaginta itu membagi kitab-kitab lain. Naskah kitab Yesaya yang lengkap ditentukan di antara naskah-naskah Laut Mati dan sama sekali tidak memberi tanda  pemutusan akhir Yesaya 39. malah kolom Yesaya 40:1 ditulis pada baris paling Akhir dari kolom 32, tanpa spasi untuk memisahkan kitab sebelumnya. Dalam perhitungan kitab kanonik Yahudi, kitab Yesaya akan membahas di sini juga satu kitab, bukan sebagai dua tiga karya yang terpisah.
Bila kita mempelajari isinya, maka kitab Yesaya terbagi menjadi 2 bagian besar, yang dapat dibagi-bagi lagi lebih lanjut. Beberapa orang melihat adanya selingan sejarah antara kedua bagian itu
Bagian pertama: penghukuman( Yes 1-35)
·         Dosa-dosa Yehuda(Yes 1-12)
·         Ucapan ilahi tentang penghukuman(Yes 13-23)
·         Maksud Allah dalam penghukuman(Yes 24-27)
·         Peringatan tentang usaha manusia mencari keselamatan(Yes 28-35)
·         Selingan sejarah(Yes 36-39)



Bagian kedua: penghiburan(Yes 40-66)
·         Pembebasan(Yes 40-48)
·         Penebusan(Yes 49-59)
·         Kemuliaan(60-66)
Masalah penulisan
Sekarang, hanya sedikit ahli yang ,menganut pandangan tradisional bahwa Yesaya menulis seluruh kitab memakai namanya. Ahli-ahli lebih konservatif menerima adanya dua kitab yang ditulis dengan 2 orang yang berbeda. Ahli-ahli berpandangan moderat menerima 3 kitab. Dan ahli-ahli yang radikal menemukan 5 pengarang atau lebih. Perkembangan pengaruh proses kritis kelihatan dalam kalangan ahli Roma Katolik,yang dalam penelitian Alkitab biasanya bersifat lebih konservatif dari pada ahli-ahli protestan.
·         A.alasan-alasan untuk lebih dari satu pengarang

Ada empat alaan utamayang telah diberikan utuk membagi kitab Yesaya diantara dua orang pengarang atau lebih.alasan alasan itu ialah
1.      Udut pandang sejarah
2.      Sebutan koresy(kelanjutan atau rincian alasan pertama)
3.      Gaya bahasa
4.      Pandangan teologis

·          B. ulasan tentang alasan-alasan tersebut

Orang Kristen yang yakin akan pengilhaman Alkitab dapat saja menerima gagasan bahwa seorang nabi yang namanya tak dikenal lagi menulis bagian tertentu kitab Yesaya pada masa pembuangan. Hal itu tidak lebih sulit dari pada menerims gagasan bahwa surat Ibrani ditulis oleh seorang yang tidak dikenal. Pandangan mengenai “DeuteroYesaya” atau “Trio-Yesaya” tiadak mengubah penilaian atas nilai keagamaan,asal saja tulisan tersebut sungguh-sungguh di ilhami oleh Allah. Lagi pula pandangan seorang mengenai penulisan kitab Yesaya tidak boleh dijadikan ortodoksinya.

Namun bila tanpa penjelasan atau penelitianlebih lanjut kita mengatakan, bahw Yesaya 40-66 ditulis”oleh seorag nabi yang tak dikenal namanya pada masa pembuangan” dan “ Yesaya menulis seluruh kitab yang memakai namanya”,kita harus melanggar prinsip-prinsip logis. Kita harus meneliti bukti-buktinya.

 
Ekonomi  
Pada masa pembuangan inilah Yesaya tampil sebagai nabi walaupun para ahli tidak meyakini bahwa Yesaya pada masa itu sama dengan Yesaya pada masa sebelum pembuangan karena nabi yang berfirman pada zaman pembuangan tidak memberitahukan namanya tetapi hanya sekali disinggung pada pemanggilannya(40:6-8). Pada masa itu orang-orang Yehuda dipembuangan menderita selama 40 tahun lamanya sehingga jaminan yang Tuhan berikan dulu kepada mereka sebagai berkat turun temurun menghilang serta kota suci mereka dan bait Allah pun hancur. Hal itu terjadi sesuai dengan apa yang diberitakan Yesaya sebagai hukuman yang Tuhan sendiri jatuhkan kepada umat pilihan-Nya yang melanggar kehendak Allah.
Yesaya membangkitkan kembali kepercayaan kepada Allah dengan mengingatkan kuasaNya sebagai khalik, kemurahannya sebagai Allah yang memilih Abraham dan keturunannya, kasihNya dalam pembebasan dari Mesir[1]. Yesaya pada zaman ini lebih memberikan semangat dan pengharapan karena Yesaya melihat bahwa orang-orang buangan di Babel sangat menderita karena dibawah tekanan para penguasa Babel, walaupun mereka diijinkan memelihara agama mereka tetapi mereka selalu merindukan Yerusalem. Dalam keadaan yang seperti itu Yesaya mampu membangkitkan kepercayaan mereka kepada Tuhan hingga pada zaman berikutnya bangkitlah seorang Raja Persia bernama Koresy yang menaklukan Babel serta menjadi penguasa kala itu.
Pada Tahun 538 Raja Koresy mengijinkan orang-orang buangan kembali ke negeri mereka masing-masing termasuk orang-orang Yehuda untuk pulang ke Yerusalem serta untuk membangun kembali kota-kota di Yerusalem termasuk membangun kembali Bait Allah. Keadaan ekonomi Yehuda setelah kembalinya orang-orang Yehuda dari pembuangan sedikit demi sedikit menjadi lebih baik, mulai tahun berikutnya orang-orang mulai kembali sekelompok demi sekelompok dan merencanakan pembaharuan karena Raja Koresy mengembalikan harta benda kepunyaan Bait Allah serta mengijinkan mereka membangun tembok-tembok kota. Tetapi sayang pada masa itu pembangunan belum juga berhasil karena orang-orang lebih mementingkan diri mereka sendiri.
Orang-orang yang berkecukupan membangun rumah-rumah untuk mereka sendiri sedangkan orang-orang yang miskin dibiarkan terlantar. Ketidak stabilan ekonomi dan politik pada masa itu menghambat rencana pembangunan itu sampai pada pemerintahan Raja Darius, ketika Hagai menyatukan orang-orang Yahudi kembali untuk bersama-sama membangun Bait Suci, pekerjaan yang dimulai pada tahun 520 SM selesai pada tahun 515 SM[2]. Namun ketentraman yang diharapkan pada nabi masa itu tidak sesuai dengan yang diharapkan malah sebaliknya para Imam menyalah gunakan kedudukan mereka, rakyat berbakti kepada dewa-dewa dan hari sabat serta pembayaran pajak agama dianggap remeh. Pada tahun-tahun yang gelap inilah bangkit seorang nabi yang membawa firman Allah yaitu Yesaya yang diduga juga berbeda dengan Yesaya sebelumnya tetapi ajaran yang dibawanya adalah sama yaitu kembali kepada Tuhan dengan demikian Ia pun mengingatkan bangsa Yehuda untuk menimbulkan kesadaran agar umat Tuhan hidup dan percaya terus.
Hal-hal khusus Kitab Yesaya
·         Sebagian besar kitab ini ditulis dalam bentuk syair Ibrani dan sebagai karya sastra tidak dapat dibandingi keindahanya, kuasa dan keanekaragaman dalam syairnya , kekayaan kosakata yang dimiliki Kitab Yesaya yang membuat kitab ini lebih unggul dari semua penulis kitab PL lainya.
·         Kitab Yesaya disebut sebagai Kitab “ nabi injili ”  karena dari semua kitab PL nubuat – nubuatnya tentang mesias berisi pernyataan yang paling lengkap dan jelas dari Injil Yesus Kristus.
·         Pandangan kitab Yesaya tentang Salib dalam pasal 53 adalah nubuat yang paling khusus dan terinci dalam seluruh Alkitab mengenai kematian Yesus yangh mendamaikan bagi orang berdosa.
·         Kitab Yesaya menjadi kitab nubuat PL yang paling teologis dan luas;  Yesaya menjangkau kebelakang pada saat Allah menciptakan langit dan bumi serta hidup manusia ( mis 42:5) dan memandang kedepan pada saat Allah mengakhiri sejarah dan menciptakan langit baru dan bumi baru ( mis 65:17; 66:22).
·         Kitab ini berisi lebih banyak  penyataan tentang tabiat, keagungan, dan kekudusan Allah  daripada kitab nubuat PL lainnya. Allah yang digambarkan oleh Yesaya adalah Kudus dan Mahakuasa yang akan menghakimi dosa dan ketidakbenaran dalam hidup umat manusia dan bangsa – bangsa. Ungkapan yang paling disenangi untuk Allah adalah “ Allah Mahakudus, Allah Israel”.
·         Yesaya artinya Tuhan menyelamatkan  yang merupakan Nabi keselamatan. Yeasaya memakai istilah keselamatan hampir tiga kali lebih banyak daripada seluruh kitab para nabi lainnya. Yesaya menyatakan bahwa maksud penuh keselamatan Allah akan digenapi hanya dalam kaitan dengan Mesias.
·         Yesaya sering mengacu kembali pada peristiwa – peristiwa penebusan sebelumnya dalam sejarah Israel misal peristiwa Keluaran (4 : 5-6; 11:15; 31:5; 43: 16-17), pemusnahan Sodom dan Gomora ( 1: 9), dan kemenangan Gideon atas suku Midian (9:4 ; 10:26 ; 28: 21) Yesaya juga mengutip nyanyian Musa yang bersifat nubuat dalam kitab Ulangan.
·         Bersama dengan Kitab Ulangan dan Mazmur, Yesaya termasuk kitab PL yang paling banyak dikitip dalam PB.

Bagian penting kitab Yesaya

Kitab yesaya terbagi atas dua bagian yaitu pasal 1-39 dan 40-66 . kedua bagian ini secara garis besar  menekannkan  tema secara umum yaitu penghukuman dan keselamatan sesuai dengan tema- tema umum didalam kitab PL dan PB. Dan kedua bagian ini disatukan dengan penekanan akan karya penebusan Kristus.
Bagian pertama Yesaya ( pasal. 1-39) berisi empat kelompok besar materi yaitu dalam pasal. 1-12 Yesaya mengingatkan dan mengecam Yehuda karena penyembahan berhala, kebejatan, dan ketidak adilan sosial selama masa kemakmuran yang menyesatkan. Terjalin dengan berita mengenai hukuman yang akan datang adalah beberapa nubuat penting tentang Mesias (mis. 2:4 ; 7:14 ; 9: 5-6 ; 11:1-9), bersama kesaksian Yesaya tentang pentahiran dirinya dari dosa dan penugasan ilahi untuk pelayanan penabian ( pasal. 6). Dalam pasal 13 – 23 Yesaya bernubuat kepada bangsa – bangsa sezaman Yehuda mengenai dosa mereka dan hukuman Allah yang akan datang. Pasal 36 – 39 mencatat beragam cuplikan sejarah dari kehidupan Hizkia yang serupa dengan 2Raja-raja 18: 13-20 : 21.

Bagian utama kedua (ps. 40 – 66) berisi berbagai nubuat yang paling akbar dalam Alkitab mengenai kebesaran Allah dan kemegahan rencana penebusanNya. Pasal- pasal ini membangkitkn harapan dan hiburan dalam umat Allah pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Hizkia ( 38 : 5)




Sumber penulisan makalah mengunakan buku-buku dengan judul
1.       LisdaTirtapraja Gamadhi & Lily W.Tjiputra, Pengatar Perjanjian Lama 2 sastra dan Nubuat, PT.BPK Gunung Mulia tahun 1996.
2.      Drs. H. Renckens S.J. , Nabi Yesaya dan Kehadiran Allah, Penerbitan Yayasan Kanisius tahun 1975.
3.      Drs. A.Th. Kramer, Singa Telah Mengaum hal 82 DeuteroYesaya dan Trio-Yesaya, BPK Gunung Mulia tahun1996.
4.      ALKITAB PAENUNTUN hidup berkelimpahan , penerbit Gandum Mas dan Lembaga Alkitab Indonesia.
5.      W.S Lasor & F.W Bush, pengantar perjanjian lama 2, Jakarta, PT BPK-Gunung Mulia, cetakan ke-2, tahun  1996, hlm.254-293.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar