MAKALAH
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas:
PHPL 2
KITAB MALEAKHI
Dosen Pengampu:
Pdt.Bimbing Kalvari.MTh.
DISUSUN OLEH :
ROBERTO FERNANDO(11.16.35)
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS
BANJARMASIN
2012
KATA PENGATAR
Puji syukur saya panjatkan pada Tuhan yang
maha esa karena atas karunia yang telah diberikan saya bisa menyelesaikan makalah ini. Dalam
makalah ini akan dibahas yaitu kitab “Maleakhi”. Nama ‘Maleakhi ‘ artinya ‘utusanKu’. Dari
nama itu muncul juga nama ‘malaikat’ yang artinya ‘utusan’ Tuhan. Penulisan
kitab maleakhi kira-kira 450 SM. Penulis kitab maleakhi tidak diketahui. Namun
dari isinya jelas bahwa kitab ini ditulis pada masa sesudah pembuangan di
Babel. Isinya sangat menekankan ibadah dan memprotes kesalah-kesalahan yang
berkaitan dengan ibadat itu ( kesalahan korban, kealpaan para imam 1:6 – 2:9;
3:7-12). Pasal 3 : 1 dan 4:5-6 dikutip oleh penulis injil Lukas ( Luk 1 : 17)
sebagai nubuat akan datangnya Yohanes pembabtis.
Meskipun
kitab ini adalah kitab terakhir dalam urutan kitab Perjanjian Lama yang kita
miliki, kitab ini bukanlah kitab yang ditulis paling akhir. Masa pembuangan itu
berlangsung lama, dan selama itu cukup banyak kitab yang ditulis sesudah kitab
Maleakhi . Pembahasan lebih jelas dapat kita lihat dalam makalah ini.
1.1 Penulis dan Latar Belakang Kitab Maleakhi.
Kitab ini ditulis oleh seorang nabi yang
menyebut namanya “Maleakhi”. Maleakhi (ibr mal’akhi) berarti utusanku dimana
kata ini menggambarkan pelaku yang dikirim untuk mempersiapkan jalan bagi
kedatangan Allah, dan mungkin bukanlah nama pribadi. Para ahli umumnya
mendukung pendapat bahwa Maleakhi bukanlah nama pribadi, namun tidak sependapat
dengan menyamakan Maleakhi dengan Ezra. Terjemahan yang terdapat dalam
septuaginta anggelou auto ( utusan-Nya) menunjukan bahwa penerjemahnya tidak
menganggap Mal’akhi sebagai nama
pribadi. Zakharia dan Maleakhi masing-masing dimulai dengan kata ibrani masa
(ucapan ilahi), menurut denta(1956) mengusulkan bahwa ketiga ucapan ilahi ini
sebenernya ditulis oleh satu orang. Tetapi childs (1979) telah mengesampingkan
hal ini dengan meyakinkan. Menurutnya Maleakhi dan perikop-perikop dalam kitab
zakharia jelas berbeda dalam gaya dan strukturnya. Tidak ada kitab nubuat lain
yang tidak dikenal pengarangnya. Anominitas(keadaan tanpa nama penulis),
sekalipun sering dikatakan sebagai ciri tulisan –tulisan ibrani, dihindari
dalam kitab nubuat kanonik dan yudaisme rabinik. Mengingat hal ini, dan untuk
menghindari sebutan berulang tentang pengarang kitab nabi kecil yang kedua
belas maka disini baik kitab ini maupun pengarangnya akan disebut Maleakhi. Kitab
Malekahi merupakan salah satu kitab dalam Perjanjian Lama yang termasuk dalam kitab nabi-nabi kecil. Kitab ini merupakan kitab
terakhir dalam Perjanjian lama. Kitab Maleakhi juga menjadi kitab terakhir dari
kitab nabi-nabi kecil. Hal ini menyebabkan Maleakhi dianggap sebagai suara yang
terakhir di Perjanjian Lama. Secara tradisional, Kitab ini diyakini ditulis
oleh seorang yang bernama Maleakhi Kitab ini juga membahas kembali mengenai Musa dan juga terkait dengan nabi Elia Konteks mengenai kitab Maleakhi
ini bisa dikatakan sama dengan konteks kitab Hagai Hal ini dikarenakan Maleakhi
dan Hagai mempunyai kurun waktu yang dekat.
Kitab Maleakhi merupakan salah satu kitab yang ditulis setelah masa
pembuangan. Beberapa puluh tahun sebelumnya, Nabi Nehemia telah membangun tembok-tembok Yerusalem yang diawali
dengan kembalinya sekitar 50.000 orang tawanan dari Babel pada zaman Zerubabbel dan imam besar Yosua. Dalam kitab ini diperlihatkan
bahwa para imam mulai berbuat kejahatan di mata Tuhan seperti melakukan ketidakadilan,
bergaul dengan penyembah berhala, dan menolak membayar persepuluhan. Dalam
keadaan seperti ini dibutuhkan seorang nabi yang mengingatkan para imam akan kesalahannya. Kitab ini ditulis pada masa kerajaan Persia yang menggantikan kerajaan Babel pada tahun 539 Sebelum Masehi.
Tidak begitu banyak informasi mengenai orang Yahudi pada masa ini (selama kurun
waktu 515-450 Sebelum Masehi). Akan tetapi, Bait Allah telah dibangun dibangun
kembali.
1.2 Struktur dan Isi Kitab Maleakhi.
·
Judul (Mal 1 : 1)
·
Kasih Tuhan dilukiskan oleh nasib
Edom (Mal 1 : 2-5)
·
Kecaman terhadap para Imam (Mal
1:6-2:9)
·
Penyembahan Berhala dan kawin
campur (Mal 2:10-16)
·
Allah yang adil(Mal 3:13-18)
·
Persepuluhan yang tidak diberikan(
Mal 3 :6-12)
·
Orang benar dan orang fasik(Mal
3:13-18)
·
Elia dan hari Tuhan(Mal 4)
Garis besar
ini disusun dalam pola tanya jawab. “Aku mengasihi Kamu” kata Tuhan( Mal 1:2a)
“Dengan cara bagaimana engkau mengasihi kami?” tanya bangsa itu (ay 2b).
Jawaban diberikan ( Ay 2c-4) dan kebenaran Allah di tegakkan. Akhirnya bangsa
itu akan berkata: “Tuhan maha besar sampai diluar daerah israel” (ay 5) pola
tanya ini diteruskan dengan pokok kedua(mal 1:6-7), ketiga (Mal 2 : 14-15,17),
Kelima (mal 3 : 7-8).
Gaya perdebatan ini adalah suatu
ciri khas Kitab Maleakhi dan menunjukan sikap perlawanan bangsa itu. Entah itu
di tunjukan untuk nabi atau terhadap
Tuhan, tidak dinyatakan, namun penggunaan metode ini menunjukan bahwa bangsa
itu suka membantah, mempertanyakan kepercayaan dan praktik-praktik yang telah
berlaku sebelumnya. Mereka mempertanyakan kasih Tuhan yang telah Ia perlihatkan
dengan memilih israel. Mereka tidak menghormati Dia apakah sebagai seorang ayah
ataupun seorang majikan. Para imam menolak
tuntutan bahwa hanya ternak yang baik yang boleh dipersembahkan sebagai kurban
(mal 1:7-8). Bangsa itu mencemarkan perjanjian Allah dengan nenek moyang mereka
dengan mengawini wanita yang menyembah dewa-dewa bangsa lain, sehingga
anak-anak mereka mempunyai kepercayaan yang lemah (mal 2:15). Mereka menolak
pemahaman bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan sebagai pengakuan akan
hal ini persepuluhan harus dibayar. Sesungguhnya dengan begitu mereka telah
merampok Allah (mal 3:8). Mereka menjadi sombong dan percaya bahwa orang orang
jahat yang mencobai Allah akan berhasil dan lepas dari hukuman (mal 3:13-15).
Baik para imam maupun seluruh bangsa itu memandang rendah ibadat kepada Tuhan.
Adapun isi ringkasan kitab Maleakhi adalah sebagai berikut :
A.Tuhan mengasihi Israel.
Allah
menyatakan kasih-Nya terhadap umat-Nya dalam hal ia mengasihi Yakub, tapi
membenci esau. Kenyataan ini dapat dilihat dalam hal Edom dimusnahkan karena
kefasikannya dan karena murka Tuhan, sedang israel harus belajar bahwa nama Tuhan
akan dipermuliakan diluar perbatasan wilayahnya
B.Lukisan Artian Dosa-Dosa Israel.
Dengan
kata-kata yang tajam nabi Maleakhi mulai melukiskan dosa-dosa utama dan khas
umat israel, yang membangkitkan murka Allah terhadap umat itu. Allah ialah bapa
dari umat Israel, sebab Dia yang memberi mereka makan dan membesarkan mereka.
Bapa wajib dikasihi dan dihormati, tapi hal itu tidak dilakukan israel terhadap
Allah. Keluhan ini kusunya ditunjukan pada imam, yang menjadi wakil umat israel
dihadapan Allah. Imam-imam ini sepatuhnya menunjukan teladan ketakutan pada
Allah dalam ibadah, nyatanya justru menghina Allah. Sebelumnya nabi Yesaya
sudah mengucapkan kecaman yang sama. Sebagai ganjaran terhadap dosa yehuda
dulu, maka mereka dibuang jauh dari tanah mereka. Sekarang pembuangan telah
berlalu namun mereka tidak mau mengambil pelajaran dari apa yang terjadi. Sudah
dipulihka negerinya dan bisa beribadah di bait suci, tetapi yehuda masih
melakukan dosa terhadap Tuhan, persis seperti pada masa yang sebelumnya.
C. Tuhan memarahi orang israel
karena kawin campur dan perceraian.
Umat israel
mempunyai satu Bapak, dan Allahlah yang menciptakan mereka. Justru
sepatutnyalah mereka mewujudkan kesatuan. Tapi sebaliknya mereka saling
menghianati. Mereka melanggar kekudusan Allah melalui perbuatan kawin campur.
Orang-orang yang melakukan perbuatan ini harus dilenyapkan. Perceraian juga
menjadi umum padahal Tuhan membenci perceraian, dosa ini dibela dan ditutupi
dengan pikran-pikiran manusia. Tuhan menyatakan bahwa umat israel menjemukan
hatin-Nya karena ucapan-ucapan mereka. Mereka mengiraukan dia dan berbuat
seolah-olah dia tidak ada.
D. Hari Tuhan yang akan datang.
Sekarang
nabi Maleakhi memasuki nada agung bahsa nubuat dalam menerangkan, bahwa utusan
Tuhan sungguh-sungguh akan datang dan menyediakan suatu hari untuk bagi Dia,
yang dicari-cari oleh umat-Nya.
E. Pertobatan dan Persepuluhan.
Kemurtadan
umat israel bukanlah hal baru, tapi sudah terjadi sejak dahulu. Antara lain
telah ternyata dalam hal israel menahan-nahan persepuluhan yang diperintahkan
Allah harus dipersembahkan untuk-Nya. Ini berarti merampas persepuluhan menurut
yang seharusnya, Allah akan menjawab ibadat mereka dan mencurahkan kepada
mereka berkat yang berlimpah-limpah, dan tambahnya bangsa-bangsa lain akan
memandang israel sebagai bangsa yang betul-betul diberkati.
F. Janji keselamatan bagi
orang-orang saleh.
Ucapan
bangsa-bangsa israel terhadap Allah
memang sudah keterlaluan dan berlaku terus-menerus. Umat israel seperti
menyimpulkan bahwa beribadah pada Allah tidak ada gunanya. Tetapi
ditengah-tengah bangsa itu ada juga yang takut pada Tuhan. Orang-orang seperti
ini diperhatikan Allah, dan Allah akan melindungi mereka pada hari yang
disiapkan-Nya itu. Penghakiman pasti akan datang, dan akan menghanguskan semua
orang fasik, tapi bagi orang yang takut akan Tuhan, kebenaran dari isi yang
pasti dari keselamatan, akan terbit seperti matahari, dan didalam kebenaran itu
akan ada kesembuhan.
1.3 Zamannya dan
keadaan Sosial.
Para ahli umumnya sependapat tentang waktu penulisan nubuatan ini. Rumah
Allah telah didirikan kembalidan ibadat berlangsung dengan rincian sistem
persembahan yang telah menjadi lama dan usang. Walaupun kita tidak diberi tahu
apa-apa tentang nabi ini dibagian PL lainnya, kepribadiannya sangat tampak
dalam kitab ini. Dia adalah seorang yahudi yang saleh yang tinggal di Yehuda
masa pasca pembuangan. Dan sangat mungkin seorang imam nabi. Kepercayaannya
kokoh akan perlunya kesetiaan pada perjanjian dan yang melawan ibadah yang
munafik dan tidak bersungguh-sungguh. Nubuat yang menentang perkawinan campur
dalam kitab ini (Mal 2:10-16) serupa dengan pandangan Nehemia(Lihat Neh
13:23-27), Sehingga diperkirakan bahwa maleakhi mungkin sezaman dengan Nehemia
atau sedikit sesudahnya. Mungkin waktunya adalah sekitar tahun 450 SM.
Keadaan yang digambarkan secara tidak langsung menunjukan bahwa kembalinya
umat israel dari pembuangan tidak membawa suatu zaman mesianik. Mereka telah
menjadi tawar hati. Ada yang menangis dan ada juga yang ragu-ragu. Perzinahan,
sumpah palsu, penindasan dan diskriminasi merajalela, agama diremehkan, suatu
hal yang mencolok dengan meluasnya perkawinan dengan orang-orang yang beragama lain.
Saat itu orang israel sangat banyak
melakukan kesalahan dan tidak taat pada Allah hingga keadaan sosial pada saat
itu merosot. Saat itu hubungan
bangsa Israel dengan bangsa tetangga pada saat itu juga tidak telalu baik
terutama dengan bangsa Edom dan suku-suku dari bangsa Arab.
1.3 Ekonomi
dan Budaya.
Pada saat itu mereka masih diatur oleh kerajaan persia yaitu melalui wali negara.
Namun walupun mereka diatur, ekonomi di Israel sudah normal dan bisa dikatakan
cukup baik, dapat dilihat dengan keberhasilan mereka membangun rumah Allah
untuk ibadat. Walaupun sudah baik dalam segi ekonomi mereka malah banyak tidak
mematuhi Allah dengan pencemaran korban-korban, mengadakan kawin campur,
persembahan dan persepuluhanpun diabaikan. Ketika Maleakhi menulis. Dari
ketidaktaatan tersebut mulai lah muncul budaya-budaya yang buruk. Orang Yahudi
Pasca pembuangan di palestina kembali mengalami kesusahan dan kemunduran
rohani. Orang-orang telah menjadi sinis, meragukan kasih dan janji-janji Allah,
menyangsikan keadilan-Nya dan tidak percaya lagi ketaatan pada perintahnya itu
berguna. Seiring dengan memudarnya iman, maka pelaksanaan ibadah otomatis dan
tidak berperasaan. Mereka juga acuh tak acuh terhadap tuntutan hukum. Walaupun
di tengah budaya yang buruk itu ternyata masih ada juga yang takut pada Tuhan,
dan mereka bercakap satu sama lain. Orang-orang seperti inilah yang
diperhatikan Allah dan melindungi mereka pada saat hari yang disiapkan-Nya.
Budaya yang baik juga terdapat dalam Maleakhi yaitu budaya tentang penubuatan
tang kedatagan Mesias. Nabi Maleakhi adalah nabi yang juga disebut sebagai
perintis jalan. Maleakhi telah melanjutkan budaya penubuatan mesias yang juga
kita temukan dalam kitab Yesaya, yeremia, zakharia, mikha.
1.4 Tujuan dan
Ciri-ciri khas kitab Maleakhi
Maleakhi Bertujuan untuk memperhadapkan para imam dan umat itu dengan
panggilan kenabiannya yang antara lain adalah; Ia membawa mereka untuk bertobat
dari dosa-dosa dan kemunafikan-kemunafikan, sebelum Allah datang datang
tiba-tiba dengan hukuman, selanjutnya ia juga bertujuan untuk menyingkirkan
semua rintangan ketidaktaatan yang menghalangi arus kemurahan dan berkat Allah,
dan untuk kembali kepada Tuhan dan perjanjian-Nya dengan hati yang tulus dan
taat. Dan tujuan dari Maleakhi adalah untuk menubuatkan dan memberitakan akan
kedatangan Mesias.
Ada beberapa ciri khusus dalam kitab maleakhi ini, dengan cara terus terang
dan tegas, kitab ini dengan hidup melukiskan pertemuan Allah dan umat-Nya.
Kitab ini mengutamakan metode tanya jawab dalam amanat menyampaikan pesan
kenabian, berisi kurang lebih 23 pertanyaan yang diajukan timbal balik diantara
Allah dan umat-Nya. Metode penulisan Maleakhi ini adalah berasal dari
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh tukang ejek. Sesudah Maleakhi, nabi PL
terakhir, terdapat 400 tahun tanpa suara nabi yang utama diisrael. Ketiadaan
seorang nabi utama pada masa itu kemudian berakhir dengan datangnya Yohanes
pembabtis, yang menurut nubuat Maleakhi akan mempersiapkan jalan bagi Mesias.
Istilah “Tuhann semesta alam” dipakai 20 kali dalam kitab yang berisi 4 Pasal
ini. Maleakhi kitab terakhir perjanjian lama berisi kata-kata teraakhir dari
Allah untuk selama sekitar empat ratus tahun, sampai munculnya Yohanes
pembabtis dan Yesus, Sang mesias yang
dinubuatkan Maleakhi
1.5 Penggenapan dalam Perjanjian Baru.
Tiga bagian khusus dari Maleakhi di kutip Dalam Perjanjian
Baru
·
Frase, “Aku mengasihi Yakub tapi membenci Esau”(Mal 1:2-3)
dikutip Paulus dalam ajarannyatentang pemilihan (roma 9 :13)
·
Nubuat Maleakhi mengenai “Utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan
jalan dihadapan-Ku” ( Mal 3:1; Bd. Yesaya 40;3) dikutip Yesus dengan mengacu
pada Yohanes pembabtis dan pelayananNya (Matius 11:7-15).
·
Demikian pula Yesus memahami bahwa nubuat Maleakhi tentang
perihal Allah mengutus “nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang
besar dan dahsyat itu” (mal 4:5) berlaku untuk Yohanes pembabtis( Matius 11:
14). Kitab terakhir dalam Alkitab menambahkan bahwa roh Elia akan muncul
kembali sebelum kedatangan kristus kedua kali(wahyu 11:3-6).
Penutup
Dalam
kitab Maleakhi banyak sekali umat israel yang tidak patuh, bahkan imam-imam
yang harusnya memberi contoh yang baik malah tidak menghormati Allah. Umat
israel berbuat semau mereka, seolah-olah tidak ada. Mereka mengadakan kawin
campur, perceraian, memberi persembahan yang tidak berkenan. Tentu saja Allah
marah dan menegur mereka, tapi Allah itu sangat baik dan mengirim Maleakhi agar
mempersiapkan jalan bagi Mesias. Dan yang utama juga Allah menugaskan maleakhi
untuk membuat umat israel bertobat dari dosa-dosa dan kemunafikan-kemunafikan
agama mereka sebelum Allah datang tiba-tiba dan membawa hukuman, tujuan
Maleakhi juga untuk menyingkirkan semua rintangan ketidaktaatan yang
menghalangi arus kemurahan dan berkat Allah, dan untuk kembali pada Tuhan dan
perjanjianNya dengan hai tulus taat. Kita dapat memetik pelajaran dari kitab
ini, janganlah sampai kita seperti umat israel yang sudah Tuhan berikan segala
kemurahan dan telah memberi segalanya, malah tidak taat bahkan melakukan banyak
pelanggaran. Kita harus berbuat baik selalu dan selalu mempererat hubungan
dengan Tuhan, Karena Tuhan itu maha baik. Walau umat israel melakukan kesalahan
Tuhan masih bisa memaafkan dan memperingati mereka dengan memberi seorang nabi
untuk memperingati mereka. Kita harus bisa memetik pelajaran yang berharga itu
dan kita harus lebih memenghargai Tuhan dalam hidup ini.
Daftar Pustaka
Prof. S. Wismoady Wahono, Ph.D,
2002 Disini Kutemukan, Jakarta BPK
gunung Mulia.
David L. Baker, 2004 Mari Mengenal Perjanjian Lama, Jakarta
BPK Gunung Mulia.
W.S LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush, 1994 Pengatar perjanjian Lama 2,
Jakarta BPK Gunung Mulia.
Dr. J . Blommendaal, 1979 Pengantar Kepada Perjanjian Lama,
Jakarta.
Mengenal Alkitab Lebih Dekat,
2011 PT Gloria Usaha Mulia, Jakarta.
Google search : Wikipedia
Kitab Maleakhi Senin 12:13 wita.
Google search :
Mengenal Kitab Maleakhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar