Terima Kasih Anda Telah Berkunjung di Blog Obet Nego Y. Agau

Rabu, 18 Desember 2013

Belajar dan mengenal kitab Maleakhi dalam Perjanjian Lama.


MAKALAH
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas:
PHPL 2
KITAB MALEAKHI
Dosen Pengampu:
Pdt.Bimbing Kalvari.MTh.


DISUSUN OLEH :
ROBERTO FERNANDO(11.16.35)

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS
BANJARMASIN
2012




KATA PENGATAR
Puji syukur saya panjatkan pada Tuhan yang maha esa karena atas karunia yang telah diberikan  saya bisa menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini akan dibahas yaitu kitab “Maleakhi”.  Nama ‘Maleakhi ‘ artinya ‘utusanKu’. Dari nama itu muncul juga nama ‘malaikat’ yang artinya ‘utusan’ Tuhan. Penulisan kitab maleakhi kira-kira 450 SM. Penulis kitab maleakhi tidak diketahui. Namun dari isinya jelas bahwa kitab ini ditulis pada masa sesudah pembuangan di Babel. Isinya sangat menekankan ibadah dan memprotes kesalah-kesalahan yang berkaitan dengan ibadat itu ( kesalahan korban, kealpaan para imam 1:6 – 2:9; 3:7-12). Pasal 3 : 1 dan 4:5-6 dikutip oleh penulis injil Lukas ( Luk 1 : 17) sebagai nubuat akan datangnya Yohanes pembabtis.
            Meskipun kitab ini adalah kitab terakhir dalam urutan kitab Perjanjian Lama yang kita miliki, kitab ini bukanlah kitab yang ditulis paling akhir. Masa pembuangan itu berlangsung lama, dan selama itu cukup banyak kitab yang ditulis sesudah kitab Maleakhi . Pembahasan lebih jelas dapat kita lihat dalam makalah ini.








1.1 Penulis dan Latar Belakang Kitab Maleakhi.
Kitab ini ditulis oleh seorang nabi yang menyebut namanya “Maleakhi”. Maleakhi (ibr mal’akhi) berarti utusanku dimana kata ini menggambarkan pelaku yang dikirim untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Allah, dan mungkin bukanlah nama pribadi. Para ahli umumnya mendukung pendapat bahwa Maleakhi bukanlah nama pribadi, namun tidak sependapat dengan menyamakan Maleakhi dengan Ezra. Terjemahan yang terdapat dalam septuaginta anggelou auto ( utusan-Nya) menunjukan bahwa penerjemahnya tidak menganggap Mal’akhi sebagai nama pribadi. Zakharia dan Maleakhi masing-masing dimulai dengan kata ibrani masa (ucapan ilahi), menurut denta(1956) mengusulkan bahwa ketiga ucapan ilahi ini sebenernya ditulis oleh satu orang. Tetapi childs (1979) telah mengesampingkan hal ini dengan meyakinkan. Menurutnya Maleakhi dan perikop-perikop dalam kitab zakharia jelas berbeda dalam gaya dan strukturnya. Tidak ada kitab nubuat lain yang tidak dikenal pengarangnya. Anominitas(keadaan tanpa nama penulis), sekalipun sering dikatakan sebagai ciri tulisan –tulisan ibrani, dihindari dalam kitab nubuat kanonik dan yudaisme rabinik. Mengingat hal ini, dan untuk menghindari sebutan berulang tentang pengarang kitab nabi kecil yang kedua belas maka disini baik kitab ini maupun pengarangnya akan disebut Maleakhi. Kitab Malekahi merupakan salah satu kitab dalam Perjanjian Lama yang termasuk dalam kitab nabi-nabi kecil. Kitab ini merupakan kitab terakhir dalam Perjanjian lama. Kitab Maleakhi juga menjadi kitab terakhir dari kitab nabi-nabi kecil. Hal ini menyebabkan Maleakhi dianggap sebagai suara yang terakhir di Perjanjian Lama. Secara tradisional, Kitab ini diyakini ditulis oleh seorang yang bernama Maleakhi Kitab ini juga membahas kembali mengenai Musa dan juga terkait dengan nabi Elia Konteks mengenai kitab Maleakhi ini bisa dikatakan sama dengan konteks kitab Hagai Hal ini dikarenakan Maleakhi dan Hagai mempunyai kurun waktu yang dekat.
Kitab Maleakhi merupakan salah satu kitab yang ditulis setelah masa pembuangan. Beberapa puluh tahun sebelumnya, Nabi Nehemia telah membangun tembok-tembok Yerusalem yang diawali dengan kembalinya sekitar 50.000 orang tawanan dari Babel pada zaman Zerubabbel dan imam besar Yosua. Dalam kitab ini diperlihatkan bahwa para imam mulai berbuat kejahatan di mata Tuhan seperti melakukan ketidakadilan, bergaul dengan penyembah berhala, dan menolak membayar persepuluhan. Dalam keadaan seperti ini dibutuhkan seorang nabi yang mengingatkan para imam akan kesalahannya. Kitab ini ditulis pada masa kerajaan Persia yang menggantikan kerajaan Babel pada tahun 539 Sebelum Masehi. Tidak begitu banyak informasi mengenai orang Yahudi pada masa ini (selama kurun waktu 515-450 Sebelum Masehi). Akan tetapi, Bait Allah telah dibangun dibangun kembali.  

1.2 Struktur dan Isi Kitab Maleakhi.
·         Judul (Mal 1 : 1)
·         Kasih Tuhan dilukiskan oleh nasib Edom (Mal 1 : 2-5)
·         Kecaman terhadap para Imam (Mal 1:6-2:9)
·         Penyembahan Berhala dan kawin campur (Mal 2:10-16)
·         Allah yang adil(Mal 3:13-18)
·         Persepuluhan yang tidak diberikan( Mal 3 :6-12)
·         Orang benar dan orang fasik(Mal 3:13-18)
·         Elia dan hari Tuhan(Mal 4)
Garis besar ini disusun dalam pola tanya jawab. “Aku mengasihi Kamu” kata Tuhan( Mal 1:2a) “Dengan cara bagaimana engkau mengasihi kami?” tanya bangsa itu (ay 2b). Jawaban diberikan ( Ay 2c-4) dan kebenaran Allah di tegakkan. Akhirnya bangsa itu akan berkata: “Tuhan maha besar sampai diluar daerah israel” (ay 5) pola tanya ini diteruskan dengan pokok kedua(mal 1:6-7), ketiga (Mal 2 : 14-15,17), Kelima (mal 3 : 7-8).
            Gaya perdebatan ini adalah suatu ciri khas Kitab Maleakhi dan menunjukan sikap perlawanan bangsa itu. Entah itu di tunjukan untuk nabi  atau terhadap Tuhan, tidak dinyatakan, namun penggunaan metode ini menunjukan bahwa bangsa itu suka membantah, mempertanyakan kepercayaan dan praktik-praktik yang telah berlaku sebelumnya. Mereka mempertanyakan kasih Tuhan yang telah Ia perlihatkan dengan memilih israel. Mereka tidak menghormati Dia apakah sebagai seorang ayah ataupun seorang majikan. Para imam   menolak tuntutan bahwa hanya ternak yang baik yang boleh dipersembahkan sebagai kurban (mal 1:7-8). Bangsa itu mencemarkan perjanjian Allah dengan nenek moyang mereka dengan mengawini wanita yang menyembah dewa-dewa bangsa lain, sehingga anak-anak mereka mempunyai kepercayaan yang lemah (mal 2:15). Mereka menolak pemahaman bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan sebagai pengakuan akan hal ini persepuluhan harus dibayar. Sesungguhnya dengan begitu mereka telah merampok Allah (mal 3:8). Mereka menjadi sombong dan percaya bahwa orang orang jahat yang mencobai Allah akan berhasil dan lepas dari hukuman (mal 3:13-15). Baik para imam maupun seluruh bangsa itu memandang rendah ibadat kepada Tuhan. Adapun isi ringkasan kitab Maleakhi adalah sebagai berikut :
A.Tuhan mengasihi Israel.
Allah menyatakan kasih-Nya terhadap umat-Nya dalam hal ia mengasihi Yakub, tapi membenci esau. Kenyataan ini dapat dilihat dalam hal Edom dimusnahkan karena kefasikannya dan karena murka Tuhan, sedang israel harus belajar bahwa nama Tuhan akan dipermuliakan diluar perbatasan wilayahnya

B.Lukisan Artian Dosa-Dosa Israel.
Dengan kata-kata yang tajam nabi Maleakhi mulai melukiskan dosa-dosa utama dan khas umat israel, yang membangkitkan murka Allah terhadap umat itu. Allah ialah bapa dari umat Israel, sebab Dia yang memberi mereka makan dan membesarkan mereka. Bapa wajib dikasihi dan dihormati, tapi hal itu tidak dilakukan israel terhadap Allah. Keluhan ini kusunya ditunjukan pada imam, yang menjadi wakil umat israel dihadapan Allah. Imam-imam ini sepatuhnya menunjukan teladan ketakutan pada Allah dalam ibadah, nyatanya justru menghina Allah. Sebelumnya nabi Yesaya sudah mengucapkan kecaman yang sama. Sebagai ganjaran terhadap dosa yehuda dulu, maka mereka dibuang jauh dari tanah mereka. Sekarang pembuangan telah berlalu namun mereka tidak mau mengambil pelajaran dari apa yang terjadi. Sudah dipulihka negerinya dan bisa beribadah di bait suci, tetapi yehuda masih melakukan dosa terhadap Tuhan, persis seperti pada masa yang sebelumnya.



C. Tuhan memarahi orang israel karena kawin campur dan perceraian.
Umat israel mempunyai satu Bapak, dan Allahlah yang menciptakan mereka. Justru sepatutnyalah mereka mewujudkan kesatuan. Tapi sebaliknya mereka saling menghianati. Mereka melanggar kekudusan Allah melalui perbuatan kawin campur. Orang-orang yang melakukan perbuatan ini harus dilenyapkan. Perceraian juga menjadi umum padahal Tuhan membenci perceraian, dosa ini dibela dan ditutupi dengan pikran-pikiran manusia. Tuhan menyatakan bahwa umat israel menjemukan hatin-Nya karena ucapan-ucapan mereka. Mereka mengiraukan dia dan berbuat seolah-olah dia tidak ada.


D. Hari Tuhan yang akan datang.
Sekarang nabi Maleakhi memasuki nada agung bahsa nubuat dalam menerangkan, bahwa utusan Tuhan sungguh-sungguh akan datang dan menyediakan suatu hari untuk bagi Dia, yang dicari-cari oleh umat-Nya.

E. Pertobatan dan Persepuluhan.
Kemurtadan umat israel bukanlah hal baru, tapi sudah terjadi sejak dahulu. Antara lain telah ternyata dalam hal israel menahan-nahan persepuluhan yang diperintahkan Allah harus dipersembahkan untuk-Nya. Ini berarti merampas persepuluhan menurut yang seharusnya, Allah akan menjawab ibadat mereka dan mencurahkan kepada mereka berkat yang berlimpah-limpah, dan tambahnya bangsa-bangsa lain akan memandang israel sebagai bangsa yang betul-betul diberkati.

F. Janji keselamatan bagi orang-orang saleh.
Ucapan bangsa-bangsa israel  terhadap Allah memang sudah keterlaluan dan berlaku terus-menerus. Umat israel seperti menyimpulkan bahwa beribadah pada Allah tidak ada gunanya. Tetapi ditengah-tengah bangsa itu ada juga yang takut pada Tuhan. Orang-orang seperti ini diperhatikan Allah, dan Allah akan melindungi mereka pada hari yang disiapkan-Nya itu. Penghakiman pasti akan datang, dan akan menghanguskan semua orang fasik, tapi bagi orang yang takut akan Tuhan, kebenaran dari isi yang pasti dari keselamatan, akan terbit seperti matahari, dan didalam kebenaran itu akan ada kesembuhan.

1.3 Zamannya dan keadaan Sosial.
Para ahli umumnya sependapat tentang waktu penulisan nubuatan ini. Rumah Allah telah didirikan kembalidan ibadat berlangsung dengan rincian sistem persembahan yang telah menjadi lama dan usang. Walaupun kita tidak diberi tahu apa-apa tentang nabi ini dibagian PL lainnya, kepribadiannya sangat tampak dalam kitab ini. Dia adalah seorang yahudi yang saleh yang tinggal di Yehuda masa pasca pembuangan. Dan sangat mungkin seorang imam nabi. Kepercayaannya kokoh akan perlunya kesetiaan pada perjanjian dan yang melawan ibadah yang munafik dan tidak bersungguh-sungguh. Nubuat yang menentang perkawinan campur dalam kitab ini (Mal 2:10-16) serupa dengan pandangan Nehemia(Lihat Neh 13:23-27), Sehingga diperkirakan bahwa maleakhi mungkin sezaman dengan Nehemia atau sedikit sesudahnya. Mungkin waktunya adalah sekitar tahun 450 SM.
Keadaan yang digambarkan secara tidak langsung menunjukan bahwa kembalinya umat israel dari pembuangan tidak membawa suatu zaman mesianik. Mereka telah menjadi tawar hati. Ada yang menangis dan ada juga yang ragu-ragu. Perzinahan, sumpah palsu, penindasan dan diskriminasi merajalela, agama diremehkan, suatu hal yang mencolok dengan meluasnya perkawinan dengan orang-orang yang beragama lain. Saat itu  orang israel sangat banyak melakukan kesalahan dan tidak taat pada Allah hingga keadaan sosial pada saat itu merosot. Saat itu hubungan bangsa Israel dengan bangsa tetangga pada saat itu juga tidak telalu baik terutama dengan bangsa Edom dan suku-suku dari bangsa Arab.



1.3 Ekonomi dan Budaya.
Pada saat itu mereka masih diatur oleh kerajaan persia yaitu melalui wali negara. Namun walupun mereka diatur, ekonomi di Israel sudah normal dan bisa dikatakan cukup baik, dapat dilihat dengan keberhasilan mereka membangun rumah Allah untuk ibadat. Walaupun sudah baik dalam segi ekonomi mereka malah banyak tidak mematuhi Allah dengan pencemaran korban-korban, mengadakan kawin campur, persembahan dan persepuluhanpun diabaikan. Ketika Maleakhi menulis. Dari ketidaktaatan tersebut mulai lah muncul budaya-budaya yang buruk. Orang Yahudi Pasca pembuangan di palestina kembali mengalami kesusahan dan kemunduran rohani. Orang-orang telah menjadi sinis, meragukan kasih dan janji-janji Allah, menyangsikan keadilan-Nya dan tidak percaya lagi ketaatan pada perintahnya itu berguna. Seiring dengan memudarnya iman, maka pelaksanaan ibadah otomatis dan tidak berperasaan. Mereka juga acuh tak acuh terhadap tuntutan hukum. Walaupun di tengah budaya yang buruk itu ternyata masih ada juga yang takut pada Tuhan, dan mereka bercakap satu sama lain. Orang-orang seperti inilah yang diperhatikan Allah dan melindungi mereka pada saat hari yang disiapkan-Nya. Budaya yang baik juga terdapat dalam Maleakhi yaitu budaya tentang penubuatan tang kedatagan Mesias. Nabi Maleakhi adalah nabi yang juga disebut sebagai perintis jalan. Maleakhi telah melanjutkan budaya penubuatan mesias yang juga kita temukan dalam kitab Yesaya, yeremia, zakharia, mikha.







1.4 Tujuan dan Ciri-ciri khas kitab Maleakhi
Maleakhi Bertujuan untuk memperhadapkan para imam dan umat itu dengan panggilan kenabiannya yang antara lain adalah; Ia membawa mereka untuk bertobat dari dosa-dosa dan kemunafikan-kemunafikan, sebelum Allah datang datang tiba-tiba dengan hukuman, selanjutnya ia juga bertujuan untuk menyingkirkan semua rintangan ketidaktaatan yang menghalangi arus kemurahan dan berkat Allah, dan untuk kembali kepada Tuhan dan perjanjian-Nya dengan hati yang tulus dan taat. Dan tujuan dari Maleakhi adalah untuk menubuatkan dan memberitakan akan kedatangan Mesias.
Ada beberapa ciri khusus dalam kitab maleakhi ini, dengan cara terus terang dan tegas, kitab ini dengan hidup melukiskan pertemuan Allah dan umat-Nya. Kitab ini mengutamakan metode tanya jawab dalam amanat menyampaikan pesan kenabian, berisi kurang lebih 23 pertanyaan yang diajukan timbal balik diantara Allah dan umat-Nya. Metode penulisan Maleakhi ini adalah berasal dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh tukang ejek. Sesudah Maleakhi, nabi PL terakhir, terdapat 400 tahun tanpa suara nabi yang utama diisrael. Ketiadaan seorang nabi utama pada masa itu kemudian berakhir dengan datangnya Yohanes pembabtis, yang menurut nubuat Maleakhi akan mempersiapkan jalan bagi Mesias. Istilah “Tuhann semesta alam” dipakai 20 kali dalam kitab yang berisi 4 Pasal ini. Maleakhi kitab terakhir perjanjian lama berisi kata-kata teraakhir dari Allah untuk selama sekitar empat ratus tahun, sampai munculnya Yohanes pembabtis  dan Yesus, Sang mesias yang dinubuatkan Maleakhi


               





1.5 Penggenapan dalam Perjanjian Baru.
Tiga bagian khusus dari Maleakhi di kutip Dalam Perjanjian Baru
·         Frase, “Aku mengasihi Yakub tapi membenci Esau”(Mal 1:2-3) dikutip Paulus dalam ajarannyatentang pemilihan (roma 9 :13)
·         Nubuat Maleakhi mengenai “Utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan dihadapan-Ku” ( Mal 3:1; Bd. Yesaya 40;3) dikutip Yesus dengan mengacu pada Yohanes pembabtis dan pelayananNya (Matius 11:7-15).
·         Demikian pula Yesus memahami bahwa nubuat Maleakhi tentang perihal Allah mengutus “nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu” (mal 4:5) berlaku untuk Yohanes pembabtis( Matius 11: 14). Kitab terakhir dalam Alkitab menambahkan bahwa roh Elia akan muncul kembali sebelum kedatangan kristus kedua kali(wahyu 11:3-6).













Penutup
Dalam kitab Maleakhi banyak sekali umat israel yang tidak patuh, bahkan imam-imam yang harusnya memberi contoh yang baik malah tidak menghormati Allah. Umat israel berbuat semau mereka, seolah-olah tidak ada. Mereka mengadakan kawin campur, perceraian, memberi persembahan yang tidak berkenan. Tentu saja Allah marah dan menegur mereka, tapi Allah itu sangat baik dan mengirim Maleakhi agar mempersiapkan jalan bagi Mesias. Dan yang utama juga Allah menugaskan maleakhi untuk membuat umat israel bertobat dari dosa-dosa dan kemunafikan-kemunafikan agama mereka sebelum Allah datang tiba-tiba dan membawa hukuman, tujuan Maleakhi juga untuk menyingkirkan semua rintangan ketidaktaatan yang menghalangi arus kemurahan dan berkat Allah, dan untuk kembali pada Tuhan dan perjanjianNya dengan hai tulus taat. Kita dapat memetik pelajaran dari kitab ini, janganlah sampai kita seperti umat israel yang sudah Tuhan berikan segala kemurahan dan telah memberi segalanya, malah tidak taat bahkan melakukan banyak pelanggaran. Kita harus berbuat baik selalu dan selalu mempererat hubungan dengan Tuhan, Karena Tuhan itu maha baik. Walau umat israel melakukan kesalahan Tuhan masih bisa memaafkan dan memperingati mereka dengan memberi seorang nabi untuk memperingati mereka. Kita harus bisa memetik pelajaran yang berharga itu dan kita harus lebih memenghargai Tuhan dalam hidup ini.









Daftar Pustaka

Prof. S. Wismoady Wahono, Ph.D, 2002 Disini Kutemukan, Jakarta BPK gunung Mulia.
David L. Baker, 2004 Mari Mengenal Perjanjian Lama, Jakarta BPK Gunung Mulia.
W.S LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush, 1994 Pengatar perjanjian Lama 2, Jakarta BPK Gunung Mulia.
Dr. J . Blommendaal, 1979 Pengantar Kepada Perjanjian Lama, Jakarta.
Mengenal Alkitab Lebih Dekat, 2011 PT Gloria Usaha Mulia, Jakarta.
Google search : Wikipedia Kitab Maleakhi Senin 12:13 wita.

Google search : Mengenal Kitab Maleakhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar