Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mid Test
Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial
Dosen Pengampu
Pdt.Dr. Rama Tulus Pilakuano
Penulis
Obet Nego (11.16.23)
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
GEREJA KALIMANTAN
EVANGELIS
BANJARMASIN -
KALIMANTAN SELATAN
Maret 2014
Model Gabungan.
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari kehidupan pemuda
Kristen dalam situasi post modern. Selain itu juga melihat bagaimana peran
serta anak pemuda Kristen dalam ruang lingkup Gereja Kalimantan Evangelis.
Dengan demikian ruang lingkup penelitian ini akan mencakup usaha menyiapkan dan
menjadikan pemuda Kristen yang berkulitas sebagai generasi penerus Gereja
Kalimantan Evangelis.
Kehidupan
1. Konseptual
·
Menurut
Malcolm Brownlee.
Kehidupan
pemuda ini penuh dengan bermacam-macam pilihan. Bisa dikatakan kita membentuk
kehidupan kita dengan pilihan kita masing-masing. Tentu ada hal-hal yang diluar kemampuan kita untuk
memilih dan juga menolaknya. Contohya kita tidak mungkin memilih kapan kita
lahir dan meninggal dunia dan juga menolaknya. Masalah yang dihadapi remaja
sangat bermacam-macam. Berikut ini adalah masalah yang sering dihadapi antara
lain :
·
kebebasan
dan kepatuhan.
Semakin
pemuda menuju dewasa semakin mampu untuk berdiri sendiri. Berarti semakin
berusaha bebas atau melepaskan diri dari orang-orang yang mengawasi dan
melindunginya dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Tetapi pada sisi lain
masa itu juga masih muncul rasa takut akan tanggung jawab tersebut. Keyakinan
yang kurang untuk menghadapi situasi yang akan dihadapi nanti.
·
Kebebasan
dari keakuan.
·
Kebebasan
Kesenangan, peraturan dan disipin.
·
Perhatian
pada tubuh.
·
Adat.
·
Kebebasan
dalam keluarga.
·
Gereja.
·
Pemerintah.
·
Dan
teman-teman.
·
Menurut
Pdt. Ferry C Lewier, M.Th
Manusia
sejak dalam kandungan ibu sampai dalam kandungan bumi, hidup dalam kurun waku
itu. Sejak masa itu manusia memiliki berbagai macam hal yang telah dilaluinya. Masa
lampau, masa kini dan masa depan. Masa
ini pasti akan di lewati oleh manusia. Kapan pun banyak sekali
tantangan-tantangan yang akan sedang dan nantinya dihadapi anak muda dalam
situasi tantangan-tantangan. Situasi ini sangat berbahaya bila tidak di atasi
nantinya.
2. Defenisi oprasional
Tipe A
Hal ini sangat sering kita jumpai
dalam kehidupan keseharian pemuda baik itu melalui media secara langsung atau
tidak langsung (mengunakan televisi atau internet). Kehidupan pemuda ditengah
zaman post modern mudah sekali untuk terjerat dalam kumpulan masalah yang negative dapat menganggu pribadi atau
sikap hidup mereka. Seks bebas, narkorba, minum-minuman keras, rokok, dan
lainya. Banyak pemuda beranggapan bahwa masa ini adalah masa yang paling indah
dan masa ini yang selalu jadi alasan untuk berbuat yang tidak patut atau
melanggar norma-norma. Sangat Rentannya godaan dan mudah terjerumusnya pada
masa sekarang ini. Teknologi kemajuan zaman yang meningkat membuat banyak
Perilaku pemuda salah kaprah mengunakan hal tersebut dalam kesehariannya.
Sehingga banyak anak pemuda bertingkah laku buruk.
Tipe B
Gambaran Kehidupan pemuda Kristen
saat ini mengalami banyak sekali permasalahan hidup. Dari berbagai segala macam
bentuk aspek-aspek kehidupan. Kita juga mengetahui bagaimana psikologis pemuda
yang mulai mencari siapa diri dan untuk apa dia sesungguhnya. Kebiasan
kehidupan pemuda Kristen akan dibentuk dari sejak usia dini. Aspek negative
yang sering menjadi masalah seperti berpacaran yang salah, narkorba, minum-minuman
keras, seks bebas dan banyak hal negative lainya yang dapat mempengarui sikap pemuda.
Dan akan terus menerus menjadi kebiasaan hingga usia dewasa. Jika di usia
pemuda sudah mengalami hal-hal yang negative maka sikap hidup akan rusak pula.
Saya juga melihat banyak orang tua hanya mementingkan materi dibandingkan
pembinaan moral, sikap, dan pergaulan dari seorang pemuda. Banyak kita dapati
anak muda masa kini yang berbuat ulah bukan pada koridor umurnya. meroko
didepan umum bahkan sambil mengunakan seragam sekolah, mengunakan motor untuk
balapan liar, pacaran yang berlebihan, mabuk-mabukan, mengunakan narkoba, dan
lainnya.
Peran
1. Konseptual
·
Menurut
Malcolm Brownlee.
Menurutnya
Ada 3 sebab mengapa pemuda sebaiknya pemuda tidak meningalkan gereja tetapi
memperjuangkan cita-cita, sebagai anggota dalam gereja. Sebab yang pertama
Adanya tanda harapan dalam gereja karena pemuda ini nantinya yang akan
melanjutkan pelayanan gereja. Sebab kedua karena gereja memerlukan anak muda untuk
pertumbuhan gereja, sebab ketiga karena pemuda memerlukan gereja karena iman
tidak akan terlapas pada persekutuan orang-orang Kristen.
·
Menurut
Pdt. Ferry C Lewier, M.Th
Harus
ada perhatian semua pihak dalam dalam lingkungan jemaat masing-masing yang
turut bertanggung jawab mendewasakan yang masih muda guna mencapai tingkat
kedewasaan dan kepenuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Hanya dengan kerja sama semua pihak ia
yakinpola bidik bagi anak muda di masa depan akan lebih baik dan tujuan bersama
dapat dicapai pula (keluarga , gereja, dan masyarakat).
2. Defenisi oprasional
Tipe A
Perlunya peran pemuda dalam gereja
ikut membangun dan melestarikan(exsistensinya) keberadaan GKE nantinya. Sebagai
generasi penerus gereja GKE, anak muda Kristen wajib menjaga diri atau
melindungi dari dari hal-hal yang dapat merusak hidupnya. Dalam hal ini pemuda
kristen bertanggung jawab akan keberlangsungan GKE. Ketika mereka menjaga diri
maka GKE pun akan terus hadir dalam gereja yang akan datang. Oleh karena itu
pentingnya keberadaan pemuda bagi GKE itu sendiri.
Tipe B
Pemuda yang sadar akan peran dirinya
sebagai penerus gereja, pemuda ini akan benar-benar bertanggung jawab akan
dirinya. Menjaga pola hidup agar tidak terjerumus dalam keadaan yang buruk.
Menjaga tubuh jasmani dan rohaninya, agar tidak masuk dalam pergaulan yang bebas,
tidak ikut dalam seks bebas, tidak melakukan tindakan asusila, tidak
mengkonsumsi narkoba, dan tingkah buruk lainnya. Pemuda bertanggung jawab aktif
mengambil bagian dalam tugas pelayanan gereja. Hingga akhirnya pemuda ini
nantinya siap sebagai penerus gereja yang berkualitas baik (spiritual maupun
intektualnya).
Usaha
1. Konseptual
·
Menurut Malcolm Brownlee.
Menurutnya
gereja kurang memperhatikan kaum muda. Gereja kurang mempercayakan bahwa kaum
pemuda dapat merencanakan acara yang menarik dan menolong kaum muda. Gereja
sering kali mempunyai pandangan yang kolot, dan kurang relevan kepada
masalah-masalah masa kini. Banyak pemuda berkata bahwa gereja hanya mau
membicarakan sorga dan tidak menghiraukan masalah-masalah didunia ini.
Menurutnya gereja hanya berusaha untuk mempertahankan haknya sendiri dan acuh
tak acuh terhadap hak orang miskin dan lemah. Gereja hanya memikirkan hal
duniawi dan lupa pada tugas-tugas rohaninya. Banyak gereja kehilangan
semangatnya
·
Menurut
Pdt. Ferry C Lewier, M.Th
Ada
strategi macam-macam dalam usaha membina anak muda seperti membidik dari
keluarganya. Lingkungan Keluarga merupakan titik awal pembinaan anak muda.
Dilingkungan masyarakat juga, lingkungan ini merupakan pelengkap dari bidik
keluarga. Pendidikan Agama Kristen harus secara berkala sejak masih dini hingga
beranjak kedepannya.
2. Defenisi oprasional
Tipe A
Pihak gereja bertanggung jawab harus
menanamkan minat anak muda akan sebagai penerus nantinya. Kemajuan zaman dan
era globalisasi ini menuntut gereja supaya dapat mengaktualisasikan dengan
kemajuan perubahan baik dalam pergaulan Pemuda dan pola pikir yang semakin
maju. Kerena para pemuda merupaka estapet togak lanjutan gereja nantinya.
Menanamkan cinta akan gereja dan mau serta ambil bagian dalam tugas panggilan
gereja. Dan harus ada peran serta pemuda untuk ambil bagian dalam tugas gereja.
Pemuda Menjaga diri jasmani dan rohani dari hal yang dapat merusak kualitas
hidup. Bentuk ini lah yang akan membuat kualitas yang baik untuk gereja dan
peribadi pemuda itu nantinya.
Tipe B
Usaha pemuda dan gereja bersama-sama
memiliki tugas sebagai mitra untuk menjalankan misi tersebut. Usaha Menyusun
tahap-tahap konkret dalam proses usaha membangun kualitas pemuda. Menanamkan
jiwa pemuda penerus gereja dan pemuda harus berusaha untuk melakukan tugasnya
sebagai penerus gereja dengan sengat baik. Denagan menjaga kualitas hidup
pemuda negan tidak melakukan hal-hal
tindakan anak muda yang merusak diri jasmani dan rohaninya.
DAFTAR PUSTAKA
·
Brownlee,
Malcolm, Hai Pemuda Pilihlah : Menghadapi
Masaah-Masalah Etika Pemuda, PT.BPK GUNUNG MULIA, Jakarta, 2000.
·
Clement
Suleeman, Andar Ismail, Ajarlah mereka
melakukan: kumpulan karangan seputar Pendidikan Agama Kristen,PT. BPK
GUNUNG MULIA, Jakarta ,1998, (Hal 200-214).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar