Terima Kasih Anda Telah Berkunjung di Blog Obet Nego Y. Agau

Rabu, 27 November 2013

Langkah-Iangkah Pengambilan Keputusan Etis. Obet Nego

Langkah-Iangkah Pengambilan Keputusan Etis
Apabila menghadapi situasi problematik, seseorang harus mengerti teori dasar pengambilan keputusan yang berkisar 6 langkah, yakni:
a.   identifikasi masalah dan membuat definisinya;
b.   Mengumpulkan dan mengolah data, sehingga tersedia informasi yang terakhir, lengkap, dapat dipercaya, tersimpan baik sehingga mudah ditelusuri kembali apabila diperlukan;
c.     identifikasi berbagai alternatif yang mungkin ditempuh;
d.   menganalisa dan mengkaji setiap altematif yang nampak terbaik dalam arti mendatangkan manfaat yang paling besar sesuai dengan asas maksimal atau yang mengakibatkan kerugian yang paling kecil sesuai dengan asas minimal;
e.    melaksanakan keputusan yang diambil
f.      menilai apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan dari rencana atau tidak.

Hal-hal yang Harus Ditempuh dalam Pengambilan Keputusan Etis
a. Pendekatan Interdisipliner
seseorang memanfaatkan berbagai ragam keterampilan dan pengetahuan.
b. Proses Sistematik
Artinya, dalam pengambilan keputusan etis harus menempuh langkah-langkah secara unit, terperinci, atomis (sekecil-kecilnya) dan holistik (meliputi keseluruhan).
c. Proses Berdasarkan Informasi
Artinya memanfaatkan perkembangan informatika dengan 3 segi yakni, perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat insani. Kita harus dapat membedakan antara data dengan informasi. Data adalah bahan-bahan masukan yang masih harus diolah sehingga berubah sifatnya menjadi informasi. Data tidak mempunyai nilai intrinsik atau hakiki dalam proses pengambilan keputusan, tetapi informasi dapat memberi sumbangan dan mempermudah pengambilan keputusan.
d. Memperhitungkan Faktor-faktor Ketidakpastian
Artinya berusaha menekan risiko yang merugikan atau ketidakpastian. Itulah sebabnya, proses pengambilan keputusan selalu dihadapkan kepada situasi probabilitas.
e. Perhatian pada Tindakan Nyata
Artinya tindakan itu menjembatani antara pemecahan masalah dengan pengambilan keputusan.
5. Beberapa Model Pengambilan Keputusan Etis
a. Model Optimasi
mempertimbangkan keterbatasan yang ada, kemudian berusaha memperoleh hasil terbaik yang paling mungkin dicapai. Untuk itu harus didasarkan atas kriteria maksimal, minimal, melewatkan kesempatan tertentu, probabilitas nilai materi yang diharapkan dan manfaat.
b. Model Satisficing
Model ini merupakan pengambilan keputusan yang didasarkan pada hasil yang diharapkan atau memadai (cukup dan memuaskan) meski dalam standar minimal. Dalam model ini, usaha ditujukan pada apa yang mungkin di-lakukan "kini" dan "di sini" dan tidak mengejar yang optimal yang tidak mungkin dicapai.
c. Model Mix Scanning
Model ini adalah gabungan antara pendekatan yang berdasarkan rasionalitas yang tinggi dengan inkremental (mengingat kemampuan yang ada dan memusat pada pengurangan dampak kelemahan yang nyata dan harus segera dihadapi) yang praktis. Gabungan ini diharapakan saling mengisi.
d. Model Heuristik

Model ini berkaitan dengan keputusan-keputusan yang tidak terprogram, tetapi merupakan kajian tentang interrelasi antara teknik dengan inteligensia buatan, dalam menangani masalah yang tidak dirumuskan secara tepat. Model ini berdasarkan rasionalitas, yang mana faktor-faktor internal yakni subjektifitas seseorang sangat berpengaruh dalam mengambil keputusan. Faktor-faktor internal itu antara lain konsep-konsep yang dimiliki berdasarkan persepsi sendiri tentang situasi problema yang dihadapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar